19

473 31 1
                                    

Wooyoung sangat yakin badannya terasa remuk usai digempur San 4 ronde hingga pukul 2 pagi, sekarang jam 7 pagi dan pelakunya masih tidur nyenyak terbukti dengan dengkuran halusnya.

Ia bangkit perlahan untuk ke kamar mandi, jalan tertatih karna bagian bawahnya luar biasa nyeri. Wooyoung memutuskan untuk langsung mandi dan menelpon service sarapan nanti.

"Yang semalam itu.." Wooyoung berendam di bathtub saat Odette mulai bicara

"Aku bersyukur tak jadi memaksa San saat itu"

"Tapi ini baru satu malam, Woo. Kita tak tahu kapan lagi kalian akan melakukannya"

Ah mengingat bahwa ia dan San masih lama disini membuatnya bergidik, segera Wooyoung menggeleng dan menikmati waktunya untuk berendam selagi San mengarungi mimpi.

San baru bangun saat jam menunjukkan pukul 10 pagi, beta itu disuguhkan oleh pemandangan sang istri yang sedang menyantap sarapannya dengan mengenakan bathrobe, pasti baru selesai mandi.

"Maaf aku kesiangan" ucapannya membuat Wooyoung menyadari sang suami yang sudah bangun, ia menghampiri San dengan segelas air putih, kasihan karna suara San serak begitu.

"Perasaan aku yang teriak-teriak, kenapa kamu yang serak?" San meneguk habis minuman itu,

"Aku tak tahu" San langsung berdiri dan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya, belum memiliki niatan untuk mandi.

San memandangi pantulan dirinya di cermin, bayangan dirinya menggagahi Wooyoung semalam sukses membuatnya merasa sangat senang. Akhirnya ia bisa melakukan itu dengan ikatan yang resmi.

Ia bergabung dengan Wooyoung untuk sarapan, mengecup pipi istrinya dan duduk di seberang meja. Masih ada rasa tak percaya jika kini omega itu benar-benar miliknya, ia nikahi dan ia setubuhi. Siberia meraung senang, pergumulannya dengan Odette itu luar biasa.

"Maaf aku tak membantumu ke kamar mandi atau kemanapun, pasti sakit rasanya"

"Jangan lebay, aku masih bisa berjalan" sanggah Wooyoung sambil menghabiskan makannya,

Mereka berjalan-jalan sekitar resort sembari menunggu kamar yang dibersihkan oleh pihak resort, agak malu memang jadi Wooyoung mungkin akan meminta San melakukannya di kamar mandi saja, persis seperti pasangan MinYun jika tidak berada di rumahnya sendiri.

"Beta San" San menoleh ke samping ketika Wooyoung memanggilnya, "Terimakasih sudah menerimaku"

Kalimat yang sama yang ia lontarkan pada San semalam, juga saat ia dan San mengucap janji nikah sehidup semati. Mungkin jika tak ada San, ia takkan berpijak di dunia sampai sekarang ini.

"Kamu sekali lagi bilang begitu, takkan kuberi ampun nanti malam"

"Ih apasih? Kan cuma bilang terimakasih? Aku begitu merasa dicintai olehmu dan itu anugerah tak terkira, ancamannya jelek sekali" Wooyoung memukul lengan San main-main setelahnya,

"Tapi boleh juga dicoba" San tersenyum mendengarnya, membayangkan seberapa berantakan Wooyoung dalam kendalinya dan Siberia.

.

.

.

Wooyoung menjalani satu minggu bulan madunya dengan perasaan campur aduk, sebab heatnya juga rut San kepancing membuat sesi berduaannya mereka semakin menggairahkan.

Mereka pulang ke rumah yang San bangun diam-diam, pembangunan rumah itu memakan 2 tahun lamanya walaupun terlihat minimalis. Letaknya tak jauh dari kediaman orangtua San yang tak disadari Wooyoung.

Isinya masih lumayan kosong, hanya ada beberapa barang penting yang memang harus ada di rumah. San hanya sesekali mampir kesana saat pembangunan selesai, akhirnya ia tinggali bersama keluarga kecilnya.

Our Royal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang