30[変]

22.1K 2.3K 111
                                    

"Samperin, enggak? Samperin, enggak... Bodo amat lah."

Fadel menatap Rava yang sedari tadi bergumam sendiri disebelahnya.

Mereka berdua sekarang sedang berada di koridor sekolah, hari sudah berganti dan Fadel dan Rava memulai aktivitas nya sebagai pelajar, tadi mereka berangkat bareng.

Tapi tadi Fadel yang minta buat dijemput, atau mungkin kalo tadi si Fadel gak minta buat di jemput Rava.. menjemput pacar-pacarnya yang lain.

"Kenapa si?"

Rava menunduk menatap Fadel lalu dia menggeleng, tangannya merangkul pundak Fadel,"gak papa."

"Mau nyamperin siapa?"

"Enggak ada."

"Dari tadi kayak kebingungan."

"Iya bingung kenapa gua tambah sayang sama lu." Bisiknya.

Fadel menyikut pinggang Rava,"gak nyambung."

"Sakit sayang." Rava tersenyum ganteng dia mengecup pipi kanan Fadel dengan gemas.

"RAVA!"

Rava dan Fadel menoleh kebelakang dimana ada satu siswi yang berlari kearah mereka.

Bruk!

Fadel mengerutkan keningnya saat melihat siswi itu datang dan langsung memeluk tubuh Rava yang sedang berdiri disebelahnya.

Fadel menjauh dari kedua orang itu, melihat bagaimana siswi itu memeluk Rava erat sambil terisak.

Rava gelagapan,"err.. ngapa?"

"Hiks Rava kenapa kemarin gak kerumah hiks."

"Udah aku telfon kamu juga gak angkat hiks gak bales chat aku juga hiks."

"Sorry, gua juga punya kepentingan pribadi."

Siswi itu melepaskan pelukannya dan menatap Rava lalu menatap Fadel,"urusan main sama dia ha?!" Dia menunjuk Fadel.

"Lu yang waktu itu pernah buat Rava masuk BK kan?! Bisa jangan deket-deket sama Rava?! Lu itu bawa kesialan tau gak!"

Fadel mengerutkan keningnya, sekarang mereka menjadi bahan tontonan murid di tengah-tengah koridor.

"Punya masalah sama siapa marah-marahnya sama siapa." Gumamnya tapi masih bisa didengar oleh siswi itu.

Siswi memelototi Fadel, dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi ingin menampar wajah manis itu tapi,

"Ica." Rava menahan tangan siswi yang bernama 'Ica' itu dengan tatapan datar.

"Gak usah sampe segitunya, dia gak salah apa-apa, dia gak ada sangkut pautnya di masalah lu." Rava menghempaskan tangan Ica dengan kasar.

Rava merengkuh pinggang ramping Fadel dengan satu tangannya membuat tubuh lelaki yang lebih pendek berdekatan dengan tubuhnya,"kalo sampe gua liat lu main tangan ke Fadel-"

"RAVA! KAMU ITU MASIH JADI PACAR AKU! KAMU LEBIH BELA DIA HA?!"

Fadel meringis mendengar suara teriakan nyaring dari siswi itu dia menatap Rava,"urusin dulu." Lalu dia pergi dari sana.

Fadel merasa pusing ditengah-tengah pertengkaran pasangan itu apalagi suara-suara bisikan murid yang membuatnya tambah kesal.

Fadel lebih milih pergi ke kelas meninggalkan Rava.

Rava memijat pelipisnya dia menatap Ica dengan pandangan serius,"kalo lo kayak gini, lu bikin gua lebih milih menjauh dari lu."

Ica mengepalkan tangannya,"kalo emang bener cowo tadi yang bikin kamu berubah kayak gini, aku gak segan-segan buat nyingikirin dia!"

[BOYS LOVE] 仝RAVANGGA仝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang