[BOYS LOVE] 仝RAVANGGA仝

23[脅威]

Happy reading cung>//<

.
.
.
.
.

Di pagi hari, di hari Minggu yang cerah ini terlihat satu rumah didalamnya terdapat satu kamar dimana ada dua lelaki yang sedang terlelap tidur diatas kasur.

Dan satu bocah berumur 2 tahun yang nyempil tidur di tengah-tengah antara Rava dan Fadel.

Vraka, adeknya Rava yang tiba-tiba dianter pulang sama tantenya Rava a.k.a Alqueena waktu malam hari.

Jadilah acara dinner nya dikamar gak jadi soalnya ada di biang rusuh Dateng, siapa lagi kalo bukan Vraka n Tante-tante jomblo a.k.a Alqueena.

Kalo kedua orangtua Rava belum pulang dari sehabis makan siang kemarin sampai pagi hari ini.

"Hiks."

Fadel membuka matanya perlahan lalu mengucek matanya dahulu dan menatap Vraka yang masih terlelap tidur tapi nangis.

"Vraka kenapa?" Fadel mengelus rambut Vraka.

Vraka membuka matanya dan menatap Fadel,"tata!"

"Kenapa sayang? Mau apa?" Fadel menepuk-nepuk punggung kecil Vraka.

Vraka menggeleng, dia memeluk tubuh Fadel,"bobo."

"Yaudah bobo lagi." Fadel mengelus rambut Vraka, matanya menatap abangnya si Vraka yang masih anteng tidur.

"Raja."

"Raja bangun!" Fadel menarik-narik lengan baju Rava.

"Berisik." Rava mengubah posisi tidurnya menjadi memunggungi Fadel sambil memeluk guling.

Fadel berdecak, dia mengusap rambut Vraka dan melihat bocah itu kembali terlelap tidur.

Fadel melepaskan dirinya perlahan lalu memposisikan tubuh si kecil supaya tidurnya tidak terganggu, setelahnya dia turun dari ranjang.

Lelaki itu melangkah kearah kamar mandi untuk mencuci muka dulu.

(⊃ • ʖ̫ • )⊃

"Tata!! Tata!!"

Fadel yang baru aja keluar dari kamar mandi itu udah disuguhi pemandangan si kecil yang lagi memanggil namanya sambil merentangkan kedua tangannya.

Vraka kecil yang masih berumur 2 tahun dan sudah bisa jalan sendiri atau berdiri itu berdiri didepan pintu kamar mandi.

Vraka tahu kalo ada suara didalam kamar mandi tandanya ada orang didalamnya.

Fadel tersenyum kecil, dia mengangkat tubuh kecil Vraka dan menggendongnya,"udah gak mau bobo lagi?"

Vraka menggeleng, dia memeluk leher jenjang Fadel,"tata cucu!"

"Iya-iya bangunin Abang kamu dulu yuk." Kaki jenjangnya melangkah mendekati Rava yang masih terlelap.

Fadel dengan kasar menarik guling yang Rava peluk terus dilempar jatuh ke lantai,"bangun Raja."