34[妊娠中]

21.3K 2.3K 256
                                    

Rava menyalakan keran air dan mencuci kedua tangannya menggunakan air.

"Abis ngapain lu Rav?"

Rava menoleh kebelakang sekilas dimana ada Jayden.

Dia tidak menjawab.

Jayden melangkah mendekat sambil bersedekap dada,"ngapain tangan lu berdarah begitu?"

Rava mengelap tangannya yang basah ke kemeja yang ia kenakan lalu melangkah kearah kursi kayu, dia mendudukkan bokongnya disana, dan ketiga temannya langsung menganga kaget.

Rava mengelap tangannya yang basah ke kemeja yang ia kenakan lalu melangkah kearah kursi kayu, dia mendudukkan bokongnya disana, dan ketiga temannya langsung menganga kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Frendy mengerutkan keningnya,"jangan bilang lu abis bunuh orang."

Rava menatap Frendy tanpa ekspresi.

Membuat Frendy dan juga Erino yang sedang duduk disebelah Frendy agak takut.

Gak biasa aura Rava kayak gini.

Rava mengacak rambutnya lalu menunduk sambil menggertakkan giginya.

Jayden duduk disebelah Rava dan menepuk-nepuk pundak temannya,"lo kenapa bro?"

"Lo tau kalo pacar gu—"

"Pacar lo yang mana?" Potong Erino.

Rava menatap Erino,"Fadel."

Erino mengangguk kecil,"o-oh."

"Dia diteror sama orang."

"Teror gimana?"

"Gua gak tau apa aja yang udah dia lakuin ke Fadel tapi peneror itu sering ngirim pesan ke Fadel."

"Terus-terus sekarang?" Frendy semakin bersemangat mendengar cerita Rava.

"Sekarang gua udah tau siapa peneror itu."

Ketiga temannya terdiam.

"Siapa?!"Jay/Frendy/Erin.

"Ica, mantan gua." Rava mengusap wajahnya dan mendongak menatap langit,"orang ganteng ada aja masalah."

Jayden melebarkan matanya,"si Ica?!"

"Kenapa kok dia neror Fadel?" Pertanyaan Erino membuat Rava mengangkat bahu acuh.

"Gua gak tau, kayaknya dia udah terobsesi sama gua."

"Udah tergila-gila sama gua."

"Masa si." Frendy menatap Rava sinis.

"Emang bener sat."

Jayden diem,"terus tadi tangan lo.."

"Jangan bilang.." Frendy dan Erino terdiam.

Rava menatap ketiga temannya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"JANGAN BILANG LO BUNUH ORANG?!" Teriak mereka bertiga.

Rava menepuk jidatnya,"belum."

"A-apa?! J-jadi lo bunuh—"

[BOYS LOVE] 仝RAVANGGA仝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang