Hari dimana kami mulai melakukan magang, sialnya aku magang bersama Bakugo di kantor Pahlawan No. 4 Best Jeanist.
Dia memberikan rekomendasi pada kami karna kami adalah siswa yang bermasalah. Aku sendiri bingung kenapa aku di kategorikan menjadi siswa bermasalah.
"Kalian punya kedua sisi dalam diri kalian, sisi pahlawan dan sisi penjahat. Akan ku perlihatkan pada kalian, apa yang membuat seseorang menjadi pahlawan." Ucapnya.
Sebenarnya aku ingin berada di satu tempat magang dengan Todoroki tapi kalau dipikir lagi aku pasti akan bermasalah dengan Endeavor karena kejadian Festival Olahraga hari itu.
Hampir setiap saat aku melihat Bakugo yang sangat sulit di atur oleh Best Jeanist, sikapnya terlalu liar. Dan aku yang tidak peduli dengan penampilan juga kena imbasnya.
Hari-hari pun berlalu, aku melihat Bakugo yang mulai sedikit bisa diam, mungkin. Kurasa dia sudah berjuang keras. Saat istirahat aku duduk berdua dengan Bakugo. Aku melihat rambutnya yang ditata rapi oleh Pahlawan No. 4, aku tak bisa mahan tawaku.
"Pffftt... Maaf Bakugo"
"Diam.... Atau ku bunuh kau sialan"
"Oi, kau dan Todoroki punya hubungan?" Tanya Bakugo, ia sama sekali tak melihatku.
"Tidak, hanya teman biasa. Hanya saja, dia sudah menyelamatkanku dari kegelapan hatiku" jawabku sendu.
Bakugo tak menjawab apapun, kali ini kami benar-benar saling diam. Tak lama pesan dari Midoriya muncul di ponselku, aneh sekali.
"Bakugo, apakah Midoriya selalu memberi pesan seperti ini?" Aku menunjukkan ponselku pada Bakugo.
"JANGAN BAHAS DEKU DENGANKU!! ah sial!!" Bakugo langsung menutup mulutnya sendiri.
Rasanya firasatku sangat buruk, apa jangan-jangan sedang terjadi sesuatu di luar sana.
*
*
*
*Esok harinya kami mendengar kabar tentang tragedi yang terjadi di Hosu, Killer Hero menyerang Todoroki, Iida, dan Midoriya. Untunglah Killer Hero berhasil di lumpuhkan.
Saat aku dan Bakugo mendengar kabar itu, Bakugo sangat kesal karena tak bisa bertindak apapun karena di cegah oleh Best Jeanist.
Aku khawatir dengan Todoroki, aku memutuskan untuk menelponnya. Aku merasa gugup karena ini pertama kalinya aku akan menelponnya.
"Hallo...."
Wajahku memerah ketika mendengar suaranya yang terlalu dekat di telingaku.
"Apa kamu baik-baik saja? Aku membaca beritanya. Maaf karena aku tidak bisa ikut membantu kalian disana"
"Aku tak apa-apa. Yura, maaf jika aku lancang tapi sepertinya aku merindukanmu" jawabnya yang saat itu juga terdengar olehku suara Midoriya dan Iida yang menahan tawa.
"Eh! J-jika baik-baik saja. Kalau begitu aku tutup! Dadah"
Aku langsung mematikan ponselku, kenapa juga aku bilang dadah padanya. Itu semakin membuatku malu. Tak lama kemudian tiba-tiba Bakugo menarik bajuku, wajahnya begitu kesal.
Dia mengajakku di sebuah ruang tunggu yang terlihat sepi, dia mengomel padaku tentang rasa kesalnya karena tidak bisa ikut melawan Killer Hero. Ah, aku akan mendengarkannya meski telingaku akan sakit.
Padahal baru saja aku mendengar suara manis Todoroki tapi sekarang aku harus mendengar suara yang meledak-ledak dari Bakugo. Telingaku tersiksa sekali.
Beberapa menit ia mengomel akhirnya ia terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Todoroki Shoto MY HERO
FanfictionTodoroki Shoto, dia yang sudah menyelamatkanku dari kegelapan. Dia juga yang pertama kali mengulurkan tangannya untukku. Memberiku harapan dan alasan untuk tetap hidup. Todoroki Shoto adalah Pahlawanku, MY HERO. Karakter Boku No Hero Academia ©Kohei...