09

364 46 2
                                    

Todoroki melepas pelukannya, aku harap dia sudah jauh lebih tenang. Todoroki seperti dijadikan sebuah alat oleh Endeavor, karena itu ia ingin membangkang dan tak akan pernah menggunakan sisi kirinya.

Kamu sungguh berani melawan hal yang tak berkenan di hatimu, tidak sepertiku yang sampai sekarang hanya terus menuruti permintaan dan kemauan pemerintah itu.

Meskipun aku memiliki keinginan sekali pun, aku masih tetap tidak bisa pungkiri tentang masa laluku ini.

Setelah itu, aku pamit meninggalkan Todoroki untuk kembali ke tempat penonton, aku berjanji padanya untuk memberi dukungan keras seperti tadi meski aku sedikit malu melakukannya.

"Terima kasih, aku akan menunggunya" ucapnya dengan wajah datarnya.

*
*
*
*
Aku berjalan menyusuri koridor, aku merasa ada yang aneh denganku. Rasanya aku merasa lapar, lapar sekali. Apa karena aku melewatkan istirahat di aula.

Langkahku semakin berat, samar-samar aku mendengar suara derap kaki. Saat itu juga, tiba-tiba kaki ku tak mampu berjalan lagi hingga membuatku terduduk di lantai

"T-tolong aku..." Ucapku lirih.

Terasa panas di dekatku, aku seperti melihat api.

"Kau... Kau anak yang waktu itu kan?"

Ternyata Endeavor, entah mengapa tiba-tiba saja aku merasa kesal setelah mengetahui perbuatannya pada Todoroki. Rasanya aku ingin memakannya bulat-bulat.

"Aku....lapar" aku menyentuh tangan Endeavor. Saat itu perlahan aku melihat api Endeavor masuk ke tubuhku. Saat itu terjadi, Endeavor melangkah mundur menjaga jarak aman dariku. Tunggu, aku tak pernah ingin memakannya.

Tiba-tiba aku teringat bagaimana lezatnya Quirk milik Todoroki, pikiranku begitu kacau. Ada sesuatu yang berusaha menguasai diriku. Aku melihat Endeavor yang terdiam bingung karena tak tahu harus bagaimana.

Tiba-tiba, di luar kendaliku. Aku mengeluarkan es dan api bersamaan.

"Quirk milik Shoto?! Apa yang kau lakukan pada anakku!!" Api Endeavor semakin membesar karena amarahnya.

Aku baru ingat kalau aku belum melepas Quirk milik Todoroki, rasanya seperti saat Quirk paman yang meronta keluar. Sekuat tenagaku aku menahan dan mengucap kata kunci pelepasan.

Akhirnya es dan api hilang dari tubuhku, Quirk ku sangat aneh. Aku sulit memahaminya, Endeavor mendekatiku sepertinya dia ingin menghajarku karena aku mengeluarkan Quirk Anaknya.

Tiba-tiba muncul All Might mencegah tindakan Endeavor.

"Tenanglah, dia sudah melepas Quirk anakmu. Di tubuhnya tak ada lagi Quirk milik Todoroki muda" ucap All Might.

"Jangan ambil kekuatan anakku Shoto, atau aku tak akan segan membunuhmu saat itu juga. Camkan itu" Endeavor melangkah pergi.

All Might langsung menenangkanku, air mataku menetes. Rasanya Quirk ku semakin mengganas.

"All Might, aku ingin melihat Todoroki. Aku sudah berjanji padanya, jadi kumohon jangan katakan kejadian ini pada pemerintah itu. Aku tidak mau di isolasi lagi" ucapku sambil tersedu-sedu.

All Might mengiyakan permintaanku, dia terlihat senang karena inilah pertama kali aku berani mengatakan keingananku yang sebenarnya. Bahkan aku sendiri baru menyadarinya.

Todoroki Shoto MY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang