Aku sedikit mampu mengulur waktu untuk yang lain mempersiapkan obat tidur yang diminta Midnight, hingga dimana aku mendapat pesan dari Yaoyorozu jika mereka sudah siap menyerang Machia.
Aku lantas menggiring Machia menuju tempat yang di beritahu oleh Yaoyorozu.
Machia hampir sampai dan semua teman-teman berkerja sama untuk memasukkan obat tidur itu pada mulut Machia.
Sebelum aku hendak membantu, seorang pahlawan pro memintaku untuk segera maju ke garis depan.
Mendengar hal itu lantas membuat firasat burukku semakin menggila, dengan berat hati aku langsung melesat pergi meninggalkan mereka yang masih berusaha melumpuhkan Machia, aku yakin mereka pasti bisa.
Aku menahan segala perasaan pribadiku melesat dengan wujud Valkyrie menuju garis depan, tidak banyak yang di jelaskan tentang apa yang terjadi disana. Tapi hatiku mendorongku untuk secepat mungkin menuju ke tempat Endeavor berada.
Melewati atas kota yang sudah luluh lantah membuat air mataku tak tertahankan, Shouto apakah kau baik-baik saja. Pahlawanku Shouto, kali ini biar aku yang melindungimu. Kamu adalah orang yang berharga untukku.
Aku hampir dekat, sedikit lagi....
*Blaaaaaaaar*
Api biru nampak dari kejauhan, api biru yang hanya di miliki oleh Dabi menarikku untuk secepat mungkin kesana.
Aku melihat Shouto dan Endeavor yang hendak di serang oleh Dabi, bahkan seorang Endeavor sudah babak belur. Ditambah dari jarak pandangku, aku melihat Tomura yang sudah berubah karena All For One.
Ku ulurkan tanganku ke arah Endeavor dan Shouto "Water Shield!"
Aku membuat lingkaran air yang melindungi mereka dari serangan api Dabi, api itu langsung padam ketika Dabi melihat kedatanganku yang langsung berdiri di depan mereka.
"TAK AKAN KU BIARKAN KAU MELUKAI PAHLAWANKU!!" ucapku penuh amarah pada Dabi.
"Orang yang sudah membuang keluarganya tidak pantas untuk di lindungi" ucap Dabi sambil mengeluarkan api birunya dari tangan kanan miliknya.
Aku memasang kuda-kuda bersiap untuk menyerang Dabi, Shouto yang sudah terengah-engah menarikku mundur dan menyerang Dabi dengan Api miliknya.
"Yura! Aku tidak akan membiarkanmu terluka karena dia!" Ucap Shouto
Lalu dengan esnya ia menyerang Dabi namun Dabi yang sudah menebak pola serangan Shouto mampu menghindar dan menyerang Shouto dengan api Dabi.
"TIDAK!!" Teriakku yang langsung mengeluarkan Slime membuat dinding di depan Shouto dengan cepat, Dabi langsung melangkah mundur agar tidak masuk ke dalam slimeku.
"JANGAN MENYENTUH MEREKA DABI! TIDAK AKAN KU BIARKAN KAU MELUKAI ORANG YANG BERHARGA UNTUKKU! MEREKA YANG SUDAH MENYELAMATKU! PAHLAWANKU!!"
Teriakkan ku amat keras hingga terdengar sampai ke tempat Bakugou dan Midoriya membuat mereka menoleh ke arahku.
Aku menarik kembali slimeku dan menyerang Dabi dengan sebuah Tsunami tinggi yang keluar dari kakiku.
Meski Dabi melindungi dirinya dengan api besarnya namun tetap saja tsunami buatanku membuatnya terseret oleh air.
Aku terkejud ketika warna hitam rambutnya berubah menjadi putih, Dabi terlihat menghela nafas sambil tersenyum.
Saat air ku mulai surut, Dabi membual tentang dirinya yang sebenarnya adalah Toya anak pertama dari Endeavor yang tidak lain merupakan kakak Shouto.
Wajah Shouto tampak kaget bercampur marah dan sedih, mengetahui kenyataan sebenarnya bahwa Toya kakaknya masih hidup dan menjadi penjahat.
Begitu juga Endeavor yang terpukul oleh pernyataan Dabi. Terlebih ia juga meminta seorang dari Kelompok pembebasan untuk menyebar video pengakuan jati dirinya pada publik guna menghancurkan reputasi para pahlawan, terutama Endeavor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Todoroki Shoto MY HERO
FanfictionTodoroki Shoto, dia yang sudah menyelamatkanku dari kegelapan. Dia juga yang pertama kali mengulurkan tangannya untukku. Memberiku harapan dan alasan untuk tetap hidup. Todoroki Shoto adalah Pahlawanku, MY HERO. Karakter Boku No Hero Academia ©Kohei...