34

230 27 0
                                    

Todoroki Shouto, Bakugou Katsuki, Midoriya Izuku sedang makan roti saat sela istirahat magang bersama Endeavor. Todoroki tampak sedih hingga tak fokus makan, Midoriya yang peka itu langsung menanyakan apa yang memberatkan pikirannya sekarang.

Tiada alasan lain selain Yura yang membuatnya khawatir, pemerintah yang mengawasi Yura nampaknya tak bisa membiarkan Yura hidup.

Terlebih mengatahui bahwa Yura menyebabkan kekacauan lagi, hal tersebut jelas membuat pemerintah punya alasan lain untuk memusnahkan Yura.

Bakugou langsung memukul pundak Todoroki mengatakan bahwa penculikan Yura saat itu tentu kelalaian pemerintah juga. Ia kembali mengingatkan Todoroki bahwa saat itu Yura pergi dengan di temani para pemerintah itu.

Midoriya sangat menyetujui ucapan teman masa kecilnya itu, ia menambahkan bahwa tragedi yang terjadi pun bukan kehendak dari Yura. Saat itu dia seperti sebuah alat yang di gerakkan oleh Liga Penjahat. Jadi tidak ada alasan bagi mereka harus menghukum Yura atas dasar kelalaian Yuuei.

Endeavor termenung mendengarkan perbincangan mereka tentang Yura, anak tersayangnya itu bahkan begitu khawatir bilamana kehilangan Yura.

Ingatan masa lalu dimana ia bersikap keras pada keluarganya membuatnya terus merasa bersalah, bahkan ia masih tidak bisa memperlihatkan dirinya di hadapan istrinya. Pada nyatanya ia masih menyayangi istrinya.

Todoroki Shouto adalah versi dirinya yang lebih baik. Yura dan istrinya sama-sama mengalami trauma dan ketakutan. Namun Shouto mampu untuk terus berada di sisi Yura, tidak sepertinya yang masih belum bisa menemui istrinya dan hanya memberi bunga kesukaannya tanpa istrinya tahu.

"Shouto, setelah selesai pekerjaan hari ini. Ikut aku, bukan sebagai ayah tapi sebagai pahlawan Endeavor" ucapnya pada anak bungsunya itu, Shoto hanya menanggapi dengan anggukan.

*
*
*
*

Yura tampak lesu tak bersemangat malam itu, ia terus saja melamun dan tak bergerak sedikit pun. Dokter Froz tentu cemas dengan keadaan Yura saat ini, ia pun memutuskan untuk masuk ke ruangannya.

Dia duduk di depan Yura yang kebetulan langsung melirik ke arahnya. Yura tak menampilkan senyum sedikit pun pada Dokter.

"Apa kamu sedang mengkhawatirkan sesuatu?" Tanya dokter.

Yura menjawab dengan wajah datarnya "Tidak, aku hanya bingung dengan jati diriku sebenarnya. Aku merasa tubuh ini memang terlahir sebagai penjahat tapi hati ini lahir sebagai seorang pahlawan. Ada dua sisi yang berbeda"

Dokter itu tak mampu memberi nasehat atau pesan untuk Yura, dia hanya berusaha untuk mendengarkan segala yang di pikirkan Yura.

Begitu putus asa anak itu sampai ia kembali berfikir untuk mengakhiri hidupnya saja.

Sebenarnya malam ini Yura akan di bawa ke depan gedung pemerintah, dia diminta untuk berbicara di depan para warga untuk meminta maaf.

Keputusan ini tentu memberatkan pihak Yuuei tapi pemerintah egois itu juga tidak mau membuat reputasi mereka jelek. Terlepas dari itu, Yura akan di jadikan domba hitam untuk menutupi segala kesalahan mereka.

*
*
*
*

Yura sudah berdiri di podium dengan di kerumuni media dan para warga yang menolak dirinya. Ia masih terlihat larut dalam kekosongan hatinya, tak ada cara lain selain menerima apa yang sudah di putuskan oleh mereka. Lagi pula ini tak sembanding dengan apa yang sudah ia lakukan terhadap para warga sekitar.

"Aku.... Namaku Yura.... Aku yang sudah membuat kekacauan di kota. Membuat orang lain terluka dan kehilangan Quirk. Aku memang tak pantas mendapatkan maaf dan aku juga tahu kalau kalian ingin aku mati" ucap Yura lirih namun microfon yang menyala membuat suaranya terdengar jelas.

Todoroki Shoto MY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang