10

345 42 0
                                    

Festival olahraga Yuuei telah selesai di selenggarakan, dengan Todoroki yang berhasil mendapat juara 2 meski sedikit mengecewakan bagi Bakugou tapi aku melihatnya, dia sudah bersaha keras.

Di kelas kami, Pak Aizawa memberi kami libur selama 2 hari sekaligus untuk memulihkan diri. Ah hari libur ya.... Aku tidak tau harus ku gunakan untuk apa hari liburku.

Kami pun berjalan pulang, aku yang berjalan sambil menundukkan kepala langsung terkejut ketika Todoroki menepuk bahuku. Ah, wajahnya seperti kecewa karena aku mendahuluinya. Sebenarnya aku berusaha menjauhinya karena malu soal ciuman itu.

"Hari libur kau ada rencana?" Tanya Todoroki.

"Tidak, aku mungkin hanya akan di rumah saja"

"Kau memang anak yang sering menarik diri dari lingkungan ya, kalau begitu bagaimana kalau menemaniku?"

*
*
*
*

Esok harinya, Todoroki sudah menunggu di depan rumahku. Ia tak mengatakan apapun ingin mengajakku kemana dan pakaiannya hari ini membuatnya terlihat berbeda juga jauh lebih keren.

Aku yang hanya memakai baju simple merasa tidak cocok berjalan berdampingan dengan cowok paling keren di SMA Yuuei ini.

Akhirnya kami tiba di sebuah rumah sakit. Sebelum masuk ke rumah sakit, ia menceritakan semua niatnya untuk menjenguk ibunya. Aku merasa dia mencoba mengumpulkan keberanian sekarang, aku menggandeng tangannya yang gemetar itu. Saat itu juga, gemetar di tangannya berhenti. Todoroki membusungkan tubuhnya menarikku untuk ikut menjenguk ibunya.

Ini pertama kali baginya menjenguk ibunya setelah kejadian yang ia alami dulu.

"Sosok ibu itu menurutku hebat. Ia mampu menimbulkan rasa hangat dan tenang. Memberi harapan untuk anaknya" ucapku sambil terus menggenggam tangan Todoroki.

"Apa sekarang kamu sedang berusaha menguatkanku? Ini memang pilihan yang tepat untuk mengajakmu bersamaku, Yura"

Todoroki dan aku berdiri di sebuah pintu kamar. Todoroki yang terus menggandengku membuka pintu tersebut, terlihat ibu Todoroki yang tengah duduk menghadap keluar jendela. Lalu sosoknya itu menoleh pada kami, ibu Todoroki sangat cantik.

Todoroki melepaskan tanganku, mungkin aku sudah cukup menemaninya sampai disini. Aku ingin dia punya waktu berdua dengan ibunya, aku membungkuk pada ibu Todoroki "Saya permisi" ucapku sambil menutup pintu. Aku akan menunggu di luar, aku harap sikapku tadi sudah cukup sopan.

*
*
*
*

Todoroki keluar dari kamar itu, ia melihatku dengan senyum sembari berkata "Ibuku, menitipkan salam untukmu". Aku tak tahu harus membalas apa, rasanya sangat malu.

Todoroki mengantarku pulang kerumah, hari ini membuatku berpikir untuk mengunjungi keluarga anak itu. Tapi apakah tidak apa kalau aku datang menemuinya? Namun Quirk anaknya sudah membantuku melewati Festival Olahraga Yuuei.

Aku menghela nafas dan menceritakan tentang anak yang aku ambil Quirknya pada Todoroki. Ia diam mendengarkanku, saat aku menceritakan keinginanku untuk menemui ibu itu. Lantas ia menawarkan diri untuk menemaniku sebagai balasan karena sudah menemani Todoroki hari ini.

Setelah ini aku akan menanyakan alamat rumah ibu itu pada pihak lab.

Di keesokan harinya, Todoroki pun sudah menungguku di depan rumahku. Wajahnya terlihat lebih segar. Mungkin setelah mengunjungi ibunya, bebannya menjadi lebih ringan. Aku turut senang.

Todoroki Shoto MY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang