24

252 26 1
                                    

Aku berhasil mengontrol Quirk berbahaya ini, aku fokus untuk memakan Puing-puing bangunan dengan penuh hati-hati. Aku mengehela nafasku menenangkan diri sebelum aku merentangkan tangan pada anak kecil itu. Ia melihat tanganku yang gemetar ketakutan.

"NILAI MINUS!!" Teriaknya yang membuatku kaget.

"Kau sendiri ragu untuk menolong orang bagaimana kita bisa mempercayaimu?!" Ucapannya menusuk ke dalam hatiku. Itu memang masuk akal, aku yang selalu merasa khawatir dan cemas jika berhadapan dengan orang yang tak kukenal. Sifat itu akan menghalangiku untuk menjadi pahlawan.

Aku mencoba sekali lagi, aku kembali ulurkan tanganku dengan penuh keyakinanku. Anak itu menerima uluranku dan ku gendong dirinya menuju posko pengungsian.

Sampainya disana, aku hampir terhempas oleh angin yang kencang sekali. Mataku membesar ketika melihat bahwa itu adalah efek dari serangan Todoroki dan Yoarashi yang bertabrakan. Mereka tak bisa bekerja sama.

Aku melihat Uraraka melambai padaku, aku pun menghampirinya dan menyerahkan anak yang aku gendong.

Evakuasi menjadi terhalang karena ulah egois mereka, aku kesal sekali terlebih pada Todoroki.

Aku berdiri di depan para pengungsi dan siswa-siswi disana. Ku rentangkan tangan kananku dan mengeluarkan slime dengan cepat. "GLUTTONY : PEMANGSA!" teriakku saat Slime luas menjadi tameng tuk melindungi para pengungsi dari efek serangan bodoh mereka.

Setelah semua efek serangan itu dimakan oleh Gluttony, aku pun berteriak penuh emosi "TODOROKI BODOH! JANGAN EGOIS! APA YANG KAMU PIKIRKAN?!"

Todoroki dan Yoarashi terdesak oleh Gang Orca, bahkan mereka tak bisa bangkit sama sekali.

Anak buah Gang Orca juga mulai menghampiri para pengungsi. Baik kekuatan peniru atau pengendalian air. Tidak ada yang bagus untuk menyerang mereka.

Berfikir cepat dan lebih cepat.

Terlintaslah di pikiran, tentang bentuk serangan jarak dekat. Meski ini sedikit mengingatkanku pada tragedi dimana tanpa aku sadar, para korban sudah tercabik-cabik.

Aku keluarkan slimeku tuk membentuk ekor dan cakar. Setelah itu aku bersama Midoriya menerjang mereka. Shindou dengan Quirknya membuat tanah hancur dan meratakan para penjahat itu.

Dengan bentuk baruku, aku bisa meloncat lincah dari batu ke batu dan berhasil menyerang mereka satu persatu.

Di tempat Todoroki berada bos Orca juga sudah terdesak oleh serangan combo dari Todoroki dan Yoarashi, baguslah akhirnya mereka melepas sikap egois mereka.

Dan akhirnya ujian pun berakhir. Aku menghela nafas dan segera melepas Quirkku. Kepalaku terasa pusing karena terlalu sering menggunakan Quirk pemangsa.

Aku langsung berjalan menuju Todoroki tuk membantunya berdiri, namun ternyata langkahku terhenti ketika melihat Yaoyorozu lebih dulu menolong Todoroki.

Ada apa ya? Rasanya aneh sekali..... Dadaku terasa sesak melihatnya.

*
*
*
*

Hasil ujian telah di tampilkan dan buruknya dari Yuuei hanya aku, Todoroki, dan Bakugou yang gagal lulus.

Mereka juga membagikan selembar kertas pada kami yang berisi nilai kami. Namun Kesedihan kami langsung hilang ketika panitia mengatakan bahwa kami masih punya kesempatan mendapat surat ijin di bulan maret nanti.

Todoroki berjalan menghampiriku tuk meminta maaf atas segala keegoisan yang ia lakukan, terlebih lagi-lagi dia meninggalkanku.

Jujur memang aku kesal pada keegoisannya, kesal karena dia tak bisa menjaga ucapannya padaku.

Todoroki Shoto MY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang