"Terima kasih atas kerja samanya."
"Terima kasih atas kerja samanya."
Clarissa menunduk hormat pada dua tamu yang baru saja mengunjungi kantornya. Mereka, sepasang kekasih pemilik perusahaan cokelat "That Taste", Gina Young dan Keith Peterson, telah memutuskan untuk mengirim sebuah surel penawaran kerja sama pada perusahaan C-Ruby Cosmetics. Bukan tanpa alasan saat ini wanita itu merasa sangat senang, sebab merk cokelat tersebut merupakan salah satu yang terbesar, bahkan bisa menembus pasar dunia. Dan fakta bahwa mereka yang memiliki kantor pusat berdomisili di Australia itu melirik usaha kosmetik Clarissa yang tergolong menengah, membuat gadis itu merasa semua usahanya tak sia-sia.
Tiga tahun perusahaannya berjalan, kini wanita itu seperti terbang di atas awan.
"Traktir, dong, traktir." Air muka Clarissa mendadak berubah ketika sebuah suara memasuki telinga kirinya. Illiana, yang baru selesai mengantar kedua tamu tersebut hingga pada orang yang menjemput mereka, berbisik sedikit keras di telinga sepupunya akibat ia melihat wajah Clarissa yang bersemu.
Wanita itu berdecih.
Namun, satu detik setelahnya, ekspresi Clarissa berubah seratus delapan puluh derajat, menjadi penuh senyuman dan berbunga-bunga.
"Ah, oke~ mau traktir apa? Bakso tikus atau nasi padang yang sendok rice cookernya habis dijilatin jin penunggu?"
Illiana memasang muka pasrah. "Enggak, deh. Makasih."
Setelah berhasil membuat sekretarisnya itu jengkel, Clarissa memutuskan kembali ke meja kerja dan meneruskan jadwal. Hari ini tak ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan secepat mungkin atau tugas penting selain menyambut para pemilik sebuah usaha produksi cokelat besar, sehingga perempuan itu bisa sedikit meregangkan badan dan beristirahat.
Omong-omong, ia belum melihat Malik sejak pagi.
Bahkan ketika ia akan meninggalkan hotel pun, wanita itu hanya memanggil Slavia dan meminta sang sepupu untuk menjaga Malik sementara dirinya harus segera berangkat untuk menghadiri pertemuan. Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul dua siang, dan Clarissa lapar.
Maka, sebelum mengunjungi sang pujaan hati, alangkah baiknya Clarissa mendongakkan kepala dari komputer dan dengan hati yang luhur menanyai sang sepupu, Illiana Lev, untuk makan bersama. Tentunya dengan catatan semua makanan Clarissa yang bayar, kecuali kalau Illiana dapat penalti karena meminta isi ulang air mineral terlalu banyak atau mencuri tisu dari meja-meja sebelah.
Atau yang paling sering, bahkan memasukkan satu wadah tusuk gigi ke dalam tasnya.
"Ana, mau makan?"
"Makan apa? Bakso tikus?"
"Enggak, dong." Clarissa mengedip-ngedipkan kedua mata, membuat Illiana hampir memuntahkan isi perutnya ke atas keyboard laptop.
Wanita yang memiliki tinggi badan tak masuk akal menurut Illiana itu tersenyum semakin lebar, kemudian mengangkat tangan berbentuk kepalan ke atas bibir dan berpura-pura terbatuk membersihkan tenggorokan.
"Saya, Clarissa Ruby yang Terhormat, anak dari Baginda Raja Abraham Dary dan Ibunda Ratu Ratih Melati, mengundang seluruh rakyat jelata terutama yang bernama Illiana Lev, saudari dari orang gila terkenal Slavia Lev, untuk memiliki jamuan eksklusif, premium, berkualitas tinggi, FANTASTIC-!"
Illiana menunggu dengan sabar.
"Bersama keluarga raja. Jamuan spesial ini hanya satu dari satu milyar kemungkinan. Maka, dengan hati yang berbelas kasih dan budi yang luhur, kami akan menawarkan rakyat semua untuk makan bersama di lokasi terbaik, YAITU-!"
KAMU SEDANG MEMBACA
centimeters (COMPLETED)
General Fiction"149 cm Malik dan 191 cm Clarissa, seperti apakah hubungan mereka dimulai?" ••• Pemilik rambut krem sepunggung itu tersenyum bodoh, sedangkan si penggemar jaket jeans hanya bisa mendengus setiap kali melangkahkan kaki. Mendambakan hidup yang menyena...