15

16 0 0
                                    

Clarissa tak sempat bertemu Malik. Padahal ia berharap malam itu Malik akan mendampingi sang kakak, namun nyatanya anak itu tak ditemukan di manapun keberadaannya.

Saat ini, dirinya tengah disibukkan dengan pekerjaan yang sempat beberapa kali tertunda, dan harus segera diselesaikan. Tidak lama lagi, brandnya akan mengadakan sebuah proyek besar, yang mana melibatkan seluruh karyawan di kantornya melewati masa-masa paling sibuk dalam pekerjaan mereka. Belum lagi Clarissa harus bisa mengatur waktu agar bisa menyelesaikan peluncuran produk kolaborasi bersama salah satu perusahaan cokelat kemarin, membuatnya merasa semakin disita oleh waktu.

Dan terima kasih berkat hal itu, pria yang beberapa hari ini jadi penyebab dirinya merasa rindu, terasa semakin disulitkan bertemu.

Perempuan itu menghembuskan napas panjang saat Illiana datang menyerahkan berkas lagi, kali ini laporan dari bagian keuangan yang beberapa waktu lalu memang diminta oleh Clarissa.

Illiana juga tak banyak bicara, seperti sedang menyimpan sesuatu yang membuatnya jadi lebih diam. Clarissa sendiri tak masalah dengan hal itu, lantaran sang sepupu sudah sering seperti ini jika sedang bertengkar dengan saudaranya, Slavia. Dan wanita itu tak pernah mau ikut campur di dalam perang saudara.

Paling, Clarissa hanya berusaha memperbaiki suasana hati mereka dengan mengajak makan atau jalan-jalan, secara terpisah. Mendengarkan curhat masing-masing pihak yang sebenarnya ... tak ada yang benar atau salah dari keduanya.

Jadi, ia memutuskan untuk benar-benar fokus, agar nanti saat bertemu Malik bisa melepas rindu tanpa berpikir apapun.

•••

Namun nyatanya, butuh seribu tahun.

Malik tak muncul lagi, saat kali ini Clarissa datang tepat di jam lima sore dimana jam besuk diadakan. Perempuan itu sudah datang dari pukul empat sore, bahkan membawa makanan berlebih agar bisa membaginya dengan Malik. Namun, pria itu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Membuat Clarissa bertanya, apa yang sebenarnya dilakukan Malik hingga sekarang?

Ia tak sama sekali tak diberi kesempatan untuk mendapat jawaban. Tentu saja keempat teman laki-laki itu pasti akan merespon dengan perkataan yang tidak benar, atau yang paling waras adalah Damar dengan balasan, "Malik tidak mengizinkan saya memberitahu", serta Aziz dan Satya yang bersekongkol memberikan jawaban yang kemungkinan besar bohong, lalu Farhan yang malah bertingkah konyol dan tak tahu malu, berusaha mengubah topik meski Clarissa terus bertanya ingin tahu.

Sebenarnya sepenting apa keadaan Malik hingga mereka harus menyembunyikannya? Bukankah mereka harusnya sudah tahu ia Malik sedang dekat dengannya?

Kadang Clarissa hanya tak mengerti.

Belum lagi, kemarin, Illiana tampaknya benar-benar tidak dalam suasana untuk bersikap seperti biasa, dan Slavia yang mendadak diam, terlihat lebih suram dari tingkah sehari-harinya. Laki-laki berdarah Rusia itu juga harus kembali ke negara kelahirannya bulan depan, dan Clarissa hanya bisa berharap mereka segera berbaikan, karena pasti Slavia akan sangat sibuk dengan jadwal latihannya.

Dan itulah mengapa, laki-laki itu tidak pernah kelihatan sedang bersama seseorang, sekalipun media tahu selera romansa Slavia bukan pada perempuan.

Dan untuk beberapa alasan, Clarissa pernah tidak sengaja melihat pria itu tengah menelfon Damar, disertai wajah yang semakin lama ... semakin tidak menyenangkan.

Mungkinkah?

Entah. Apapun itu, rasanya Clarissa tak berhak mengganggu ketika dirinya juga tidak diganggu dalam berhubungan.

centimeters (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang