5.KABAR

5.2K 633 55
                                        


Malam sudah tergantikan oleh pagi. Matahari masih enggan menampakkan sinarnya. Seorang pria tampan sudah bangun dari tidur indahnya. Sedangkan yang lain masih berada di dalam alam mimpinya. Sekarang sudah menunjukkan pukul 06.00 . Angkasa serta anak anak yang lain, tadi malam memutuskan untuk tidur di markas. dia sekarang harus pulang karena sang mama menyuruhnya untuk pulang. Sang mama mengatakan bahwa ada sesuatu hal penting yang ingin ia bicarakan.

Selama perjalanan pulang Angkasa menyetir motor dengan kecepatan di atas rata-rata. Saat sudah menemukan jalan raya. ia langsung menambah kecepatan laju pada motornya tak perduli jika suara dari motornya mengganggu orang. seperti orang yang sedang di kejar polisi Angkasa masih menyetir dengan kecepatan tinggi. menyalip mobil dan motor lain yang sedang menutupi jalannya.

Sesampainya di rumah, dia langsung memarkirkan motornya di garasi. garasi yang cukup luas dan ada beberapa motor dan mobil didalamnya. Angkasa memasuki rumah sembari merapikan rambutnya, saat sudah berada di dalam rumah dia langsung menuju ruang makan, karena biasanya sang mama sudah berada di meja makan. dan benar sang mama saat ini sudah berada di meja makan. Angkasa menghampiri sang mama lalu duduk di sebelahnya.

"Dari mana aja? Yang lain juga mana?" Tanya mama Bella sambil menuangkan air ke dalam gelas dan menaruhnya di meja depan Angkasa.

"Habis main, tadi malem nginep di rumah temen. yang lain masih belum bangun jadi angkasa tinggal pulang" jawabannya sambil mengambil gelas yang berisi air di depannya lalu meminumnya.

"Ohh yaudah,bentar tunggu papa baru kita sarapan bareng, yang lain biar nanti mama masakin lagi kalo udah pulang" ujar mama Bella sambil merapikan rambut sang anak.

Selang beberapa menit papa Angga turun dari lantai atas dengan pakaian yang sudah rapi dan dasi yang berada di tangannya. papa Angga berjalan menuju mama Bella untuk meminta bantuan memasang dasi. dengan senang hati mama Bella membantu sang suami memasang dasi. Setelah selesai memasang dasi papa Angga duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan Angkasa.

"Angkasa, ada hal ingin bicarakan dengan kamu" ujar papa Angga sembari menatap sang anak.

"Bicara saja,memang hal apa yang ingin papa bicarakan?" Tanya Angkasa pada sang papa yang berada di depannya.

"Kamu papa jodohkan dengan anak sahabat papa" jawab papa Angga. Angkasa yang mendengar hal itu cukup terkejut namun dia mencoba untuk tenang.

"Apa-apaan ini, aku gak mau di jodihin, aku bisa milih pasangan buat aku sendiri,gak usah dengan cara perjodohan" ucap Angaksa dengan suara yang sedikit tinggi.

"Papa sudah membuat janji ini dari kalian masih kecil" tutur papa Angga pada Angkasa.

Bruk

"TAPI AKU GAK MAU DI JODOHIN,AKU UDAH BESAR, AKU BISA MILIH MANA YANG BAIK MANA YANG ENGGAK BUAT AKU, GAK USAH JODOHIN AKU!!" Teriak Angkasa sambil menggebrak meja yang ada di depannya, saat ini dia sudah di kuasai oleh amarah.

"Papa gak perduli,mau kamu mau atau enggak yang penting penjodohan ini tetap berjalan" tutur sang papa lalu meninggalkan meja makan.

"SAYA TIDAK AKAN PERNAH MAU DI JODOHKAN, DASAR PRIA BRENGSEK" Teriaknya pada Papa Angga yang berlalu pergi.

"Angkasa tenang dulu nak, papa kamu hanya ingin yang terbaik buat kamu" tutur mama Bella sambil mengelus punggung anaknya.

"Tidak usah memegang ku, aku tidak perlu itu, lepaskan tanganmu lengan ku. Aku mau pergi" ujar Angkasa lalu beranjak untuk keluar dari rumah dan menuju markas, hari ini dia tidak ingin sekolah terlebih dahulu, Karena suasana hati yang buruk.

---------

Seorang gadis cantik yang masih berada di alam mimpinya harus terbangun karena sang mama yang membangunkannya. Hari ini dia harus berangkat ke sekolah, mengingat hari ini adalah hari senin. Setelah merasa nyawanya sudah sepenuhnya terkumpul, dia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Selesai dengan kegiatan mandinya, dia langsung menggunakan seragam dan memoleskan sedikit bedak pada wajahnya.

ANGKASA CANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang