01

34.2K 1.1K 116
                                    

FOR NEW READERS, sebagian chapters dari story ini di private.
So, kalau mau baca story yang lengkap bisa follow author dulu terus add story ini ke library kalian.
Terimakasih atas pengertiannya
__________________

"Abby tunggu. Sekali saja, tolong aku." Pinta Harry memelas didepanku.

"Tidak akan. Kau tau kan Mrs. Jill sudah pernah menegurku karena ketahuan mengerjakan tugasmu." Tolakku masih tetap kukuh dengan alasan yang sama.

"Kali ini dia tidak akan tau, aku jamin. Kau tega melihat temanmu ini mendapat nilai E lagi?" Jaminnya padaku.

"Baiklah, baik. Mana buku mu? Ambil saja dirumah ku nanti malam." Akhirnya aku menyerah karena tidak tega dengan keadaan Harry yang selalu mendapatkan nilai E untuk kelas Mrs. Jill.

Pria yang sejak tadi merengek padaku adalah sahabatku sejak kecil, Harry Styles. Pria berambut keriting dengan sejuta pesona yang ia miliki. Sejujurnya Harry bukanlah pria yang malas ataupun bodoh, bahkan sejak sekolah dasar hingga Junior High School dia lebih pandai dariku dan selalu memiliki nilai yang lebih baik dariku.Harry termasuk pria terpandai, sedangkan aku hanya bisa mengandalkan kerajinan yang ada dalam diriku.

Tentu saja dia berubah. Berubah sejak mengenal wanita, lebih tepatnya mengenal dan menikmati wanita. Harry berubah menjadi pemalas dan tidak rajin belajar seperti dulu sejak dia bisa meniduri dua wanita dalam sehari ketika kami duduk di bangku sekolah menengah. Dan mungkin sekarang dia tidak bisa hidup sehari tanpa mencumbu wanita, mungkin juga dia tidak bisa hidup jika sehari saja tidak meniduri wanita. Bagaimana dia mendapatkan wanita? Harry tak pernah mencari bahkan memohon kepada para wanita itu untuk tidur dengannya. Wanita-wanita bodoh itulah yang merelakan untuk ditiduri oleh Harry. Menjijikkan? Oh jelas. Dan satu hal lagi, Harry sering memakai kamarku untuk meniduri para wanitanya. Biar aku jelaskan, ibuku menikah lagi dengan pria berkebangsaan Inggris setelah bercerai dengan ayahku saat aku masih berumur 15 tahun. Dan kini dia tinggal di Inggris bersama ayah tiriku. Ibu tak mengajak ku pindah ke Inggris karena aku selalu menolak dengan alasan aku tidak berminat dengan Inggris. Menurutku Orlando lebih terlihat indah. Kau tau disini terdapat Walt Disney World Resort yang terletak di Reedy Creek Improvement District dan The Wizarding World of Harry Potter. Tidak hanya itu, disini terdapat dua tempat favoritku SeaWorld Orlando dan Universal Orlando Resort. Itulah yang membuatku menyukai kampung halamanku ini. Ayah ku Mr. Broklyn, dia tinggal dimana entahlah aku tak pernah mendengar kabar tentangnya sejak ibu dan ia berpisah.

Keluarga Harry? Keluarganya masih bersama. Dad Chris dan Mom Agnes--panggilan kesayanganku--sangat akur dan begitu menyayangi Harry karena Harry adalah anak satu-satunya yang mereka miliki. Mereka juga menyayangiku layaknya anak perempuan mereka. Mom ku juga sudah seperti saudara dengan mom Agnes karena memang mereka selalu bersama sejak kecil, seperti aku dan Harry. Orang tua Harry sering pergi keluar kota bahkan luar negeri untuk bisnis mereka. Dari semua penjelasan itu, aku dan Harry sering menginap di rumah salah satu dari kami. Harry tidak pernah sekalipun meniduri wanita dikamarnya. Entahlah dia tak pernah suka tidur dikamarnya, dia mengaku lebih suka tidur dirumahku. Bukan merendah, hanya saja rumahku sangat berbeda jauh dengan rumah Harry. Mom hanya meninggalkan ku dengan rumah yang tidak begitu besar. Sedangkan rumah Harry mempunyai fasilitas yang lengkap dan juga megah.

Jam menunjukkan pukul tiga sore ketika bel pulang sekolah berbunyi. Aku keluar dari kelas biologi Mr. Rom yang sangat membosankan. Sudah kubilang aku bukan termasuk siswa sangat pandai di sekolah ini. Aku selalu mengikuti kelas dengan baik saat moodku sedang baik.

"Kau pulang bersamaku kan Abb?" Tanya Harry yang tiba-tiba berada disampingku saat aku berjalan menyusuri koridor sekolah. Harry memang begitu, selalu muncul tiba-tiba.

STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang