22

9.7K 751 64
                                    

Aku segera masuk kedalam rumah sakit dan menuju bagian informasi untuk mendapat informasi tentang Poppy. Terakhir kali aku kemari pada saat Poppy masih di ruang ICU.

"Maaf tapi ia sudah keluar. Baru saja mereka pergi." Ucap seorang perawat yang bertugas.

Aku segera berterima kasih padanya lalu pergi keluar mencari taxi. Membuang waktu ku saja. Sebenarnya aku tak ingin pergi mengunjungi Poppy. Hanya saja aku ingin menghindari Harry. Sudah pasti dia akan menghubungi yang lain untuk berbicara dengan ku. Dan mereka bertiga, maksud ku Lucas, Matthew dan Aiden, akan menuruti perintah Harry.

Aku segera naik ketika di depanku sudah terparkir sebuah taxi. Menuju rumah ku dengan segera. Ponsel ku sudah mati sejak tadi dan aku tak bisa menghubungi mom ataupun telepon rumah.

"Terima kasih." Ucap ku seraya menampilkan sederet gigi putih ku kepada sopir taksi setelah aku turun dari taksinya. Aku segera masuk kedalam dan mendapati rumahku sedang kedatangan banyak tamu.

Yang kukenal hanya kedua orangtua Harry. Selebihnya aku tak mengenal mereka satupun, melihat wajah mereka saja tak pernah.

"Kau sudah pulang sayang? Dimana Harry?" Tanya mom Agnes--ibu Harry--menyambutku.

"Harry? Uhm kurasa ia bersama kekasihnya." Jawabku asal.

"Dasar ceroboh. Tadi kusuruh ia untuk pulang bersama mu. Dia seperti Chris." Lanjutnya yang hanya aku balas dengan tawa yang ku buat. Oh sungguh? Maksudku, jadi tadi seharusnya aku pulang bersamanya? Dia sejak tadi menelpon ku karena aku harus pulang dengannya? Oh no, big no. Kurasa aku akan bertengkar lagi dengan Harry hanya karena masalah salah paham seperti ini.

Aku segera memeluk dad Chris--ayah Harry--setelah ia memanggil ku. Entahlah rasanya aku lebih merasa nyaman bersama keluarga Harry. Memeluk orangtua Harry saja lebih kusukai daripada memeluk mom. Tentu saja itu karena perubahannya sejak bersama George.

"Mana mom?" Tanyaku pada mereka berdua yang sekarang masih bersama ku. Chris menunjuk seorang wanita yang sedang bersama seorang gadis di sofa.

Aku melewati beberapa orang asing yang berada di rumah ku. "Hey mom." Sapaku sambil memeluknya dari belakang.

"Oh hey Abby sayang. Ku kira kau Louis. Dimana pria tampan itu?" Are you kidding me? Hey aku disini baru datang dan mencoba memperbaiki ikatan kami yang beberapa hari putus. Dan sekarang, sekarang ia malah mencari Louis? Ia tidak bertanya bagaimana hari ku atau semacamnya? Ough best mom ever?

"Kau pasti Abby kan? Aku Poppy, adik mu." Aku menjabat tangannya setelah ia menyodorkan tangannya. Aku tersenyum kecut padanya dan segera naik ke lantai dua. Jujur, ini buruk. Mentalku belum siap untuk melihat keakraban mom dan kedua anak George. Jelas terlihat disana bahwa mereka berdua seperti seorang ibu dan anak sungguhan. Maksudku, seharusnya aku yang mendapat banyak kasih sayang, bukan Poppy ataupun Louis.

Aku menutup pintu dengan keras, ya aku memang sengaja. Aku langsung membuang tas ku sembarangan dan segera menghempaskan tubuhku ke ranjang ku. Menutup muka dengan bantal dan mencoba menjerit. Dan sekali lagi, air mataku tak bisa ku bendung lagi. Entah sehari ini sudah berapa kali aku menangis.

"Hey kau baik-baik saja?" Tanya seseorang. Aku masih tak mau melepas bantal dan terus menekannya ke wajahku. Sampai akhirnya pria yang sempat bertanya ini menarik bantal dari ku.

"Louis. Oh keluarlah aku ingin sendiri." Pintaku setelah melihatnya.

"Ada masalah dengan kekasih mu?" Tanyanya dengan nada meremehkan.

"Diamlah Lou. Aku hanya ingin sendiri. Tidurlah jika kau mau tidur." Aku menggeser badanku ke sisi ranjang yang kosong. Biarkan dia tidur disebelah ku agar ia tak bicara panjang lebar lagi dan menggangu ku. Aku hanya ingin diam. Memikirkan hal indah saat dad masih ada disini bersama kami. Hal indah saat mom tak membagi perhatian dan kasih sayangnya untuk orang lain selain aku. Ini sungguh tidak adil. Bagaimana aku harus jauh darinya. Bagaimana aku harus kehilangan perhatian darinya. Bagaimana aku harus melihatnya menyayangi orang lain yang jelas-jelas bukan keturunannya. 

STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang