03

13.8K 1K 16
                                    

"Hey tenang Abb. Tidak akan menyakitkan." Jelas Harry. Tangannya kini menelusuri bagian perutku. Maksudku tangannya kini mengelus perutku, membuatku nyaman. Oh tuhan, ini benar-benar nyaman. Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Aku juga tak pernah merasakan banyaknya kupu-kupu yang kini beterbangan di perutku.

Dengan refleks, aku membalikkan badan ku menghadap Harry. Oh pria ini begitu tampan. Senyumannya yang menggoda dengan dimples yang membuat senyumnya bisa membuat setiap wanita jatuh hati padanya. Pantas saja tak ada satupun wanita yang menolak Harry. Mata Harry, matanya juga begitu mempesona. Mata berwarna hijau emerald yang mungkin hanya dimiliki beberapa orang di dunia ini.

"Mengagumi ketampanan ku?" Tanyanya Harry membuyarkan konsentrasi ku yang sedang asik menikmati keindahan wajahnya.

Tiba-tiba saja ia semakin mendekatkan wajahnya kearahku. Membuat ku sontak memejamkan mataku. Apakah ini wajar? Maksudku apa ini yang sering dilakukan wanita pada umumnya ketika seorang pria hendak menciumnya?

"Oh aku sangat mengantuk Abb. Selamat malam." Sontak aku membulatkan mataku. Fuck. Apa yang dia lakukan? Dia sedang bermain main dengan ku? Pun kudorong Harry sekuat tenaga hingga ia terjatuh ke lantai. Rasakan itu tuan Styles. "Hey kenapa kau marah? Kau mulai menginginkan ku? Huh?" Tanyanya. Oh fuck. Jelas aku sudah mulai menginginkan mu Styles!

"Pergilah Harry. Aku mengantuk. Jangan ganggu aku lagi." Perintah ku. Dengan nada kesal tentunya.

"Jangan terlalu mudah emosi Abb. Kau mau ku panggil nenek sihir?

"Oh pecundang. Baiklah aku yang akan pergi. Tidurlah di kamar ku. Aku akan tidur di bawah."

"Okay selamat malam sayang."

Pun aku mengalah untuk malam ini. Aku memilih tidur dikamar mom. Takut jika Harry akan berbuat macam-macam padaku. Takut juga jika aku tergoda oleh pria yang memang tidak ingin ku tolak.

*****

"Harry bangunlah! Aku tidak ingin terlambat hanya karena mu."

Susah sekali membangunkan pria ini. Oh tuhan bagaimana jika aku terlambat karenanya? Jam pertama adalah jam pelajaran Mrs. Jill dan dia akan mengurangi nilai siswa yang berani terlambat di kelasnya. Lagi Harry selalu bermasalah dengan Mrs. Jill dan aku tidak mau masuk kedalam masalah mereka berdua.

"Harry! Baiklah terserah. Aku tidak mau membangunkan mu lagi!" Aku menyerah. Aku meninggalkan Harry yang masih tidur di kasur ku. Aku segera berlari ke halte bus. Kulihat jam tangan ku, masih ada waktu 35 menit rupanya. Sial. Kukira aku sudah telat. Sungguh aku menyesal, harusnya kini aku berangkat bersama Harry.

Setelah hampir 15 menit perjalanan, aku sampai di sekolah ku. Berjalan di koridor sekolah seorang diri sudah menjadi kebiasaan ku beberapa tahun disini. Bukan aku tak mempunyai teman, tapi para wanita di sekolah ini sedikit membenci ku. Karena siapa lagi jika bukan Harry. Para wanita di sini selalu menganggap Harry dan aku memiliki hubungan khusus. Walau tak sedikit dari mereka yang tau jika aku dan Harry hanyalah teman. Tapi tak jarang juga mereka hanya mendekati ku untuk mengorek informasi tentang Harry.

Kulihat mata beberapa gadis berbinar kearah ku. Tanpa perintah, aku menyapa beberapa dari mereka yang sedang melihat kearah ku. Respon mereka? Mereka mengkerutkan alis mereka dan berubah menatap ku sekejam mungkin. Aku menoleh ke belakang ku karena merasa ada yang aneh. Dan kudapati Harry berjalan di belakang ku. Oh shit. Ternyata mata wanita ini tidak tertuju kepada ku melainkan kepada pria tampan di belakangku.

"Kenapa kau meninggalkan ku? Ku kira kau di culik." Tanya Harry seraya merangkul pundak ku. Tentu saja sikap Harry ini membuat para wanita yang melihat kelakuannya membicarakan kami. Siapa yang tidak iri jika seorang wanita biasa bisa begitu akrab dengan pria populer di sekolah.

STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang