Happy reading
.
.
.
.
Jujur, saat ini aku merasa menjadi seseorang yang berbeda. Bunga yang tergeletak di meja belajar membuat mataku tak henti-hentinya memandang. Aku bahkan tidak percaya jika pada akhirnya semesta mempersatukan aku dan Benua. Aku menghirup nafas panjang. Mengambil ponsel lalu mengecek notifikasi yang dari semalam membuatku kesulitan tidur. Aku melihat pesan dari Benua. Senyuman terbit dari bibirku.
tok tok tok
Ketukan pintu membuat aku terperanjat. Mamah dengan wajah sumringah nya melongok dari balik pintu.
"Ada temen kamu, Benua"
"Iya mah," balasku dengan perasaan gugup.
Aku melihat lagi penampilan ku di depan kaca sambil merapikan lagi rambutku. Benua bilang dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu hari ini denganku. Mungkin bisa dibilang ini kencan pertama setelah dia memintaku untuk jadi miliknya kemarin. Tapi, tetap saja meskipun ini bukan kali pertama aku dengan Benua setiap berada didekatnya perasaan itu selalu terasa baru.
Ting
Notifikasi pesan membuatku membuka ponsel.
Gossip squad
Citra
Udah jalan, Na?Belum...
Gue bingungKia
Bingung kenapa?Kalo orang pacaran ngomongnya apa aja si?
Kia
ASTAGA, LO SERIUS NANYA ITU?Serius guys
Kia
Ya udah ngalir aja 🙄Citra
LO BAHAS AJA RUMUS KIMIAAku menutup ponsel itu. Jawaban mereka sama sekali tidak membantu. Tidak ingin membuatnya menunggu lebih lama akupun memutuskan untuk melangkah keluar kamar dan menuruni tangga menuju ruang tamu. Benua disana. Ia tampak sedang duduk berbincang dengan mamah. Sambil mencoba menetralkan deru jantungku yang entah kenapa setiap bertemu dengannya tidak pernah bisa normal, aku mulai mendekat ke arah mereka.
"Lama banget," tutur mamah diikuti Benua yang sekarang menatapku intens. Sempat terdiam beberapa saat aku pun mulai membuka percakapan.
"Mah, aku mau pergi sama Benua, boleh?" tanyaku pelan.
Mamah mengangguk. "Tapi inget pulangnya jangan malem-malem," jelas mamah sambil melihatku dengan Benua bergantian. Aku mengangguk senang.
"Saya ijin ajak lifana keluar sebentar ya tante," ucap Benua berdiri dan langsung menyalami tangan Mamah.
Aku bergantian mencium tangan mamah. "Mah, pergi dulu ya?"
"Hati-hati"
Aku mengangguk dan langsung mengikuti arah langkah Benua menuju motornya yang terparkir didepan rumah. Dia menyodorkan helm.
"Mau kemana kita?" tanya ku sebelum menaiki motor.
Benua mencondongkan badannya sambil menyipitkan mata. "Menurut kamu kemana?"
"Kok balik nanya?" kataku menghela nafas.
"Kamu pengen kemana?"
"Eng, t-terserah lo aja," ucapku menjauhkan Benua agar kembali ke posisi nya semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
BENUA dan HUJAN (ON-GOING)
Genç KurguTentang kehadiran seorang laki-laki yang mampu memberi ruang aman untuk gadis bernama Lifana. Sejak saat itu ketakutan masa lalu tak lagi menjadi sesuatu hal yang mengerikan. Karena dengan kehadirannya mampu memberikan Lifana sebuah tempat aman untu...