Masalah

430 60 1
                                    

Happy reading.....

Pukul 00.00....

Atthaphan baru kembali dari markasnya wajahnya babak belur setelah kejadian dimana dia dijebak oleh anak buahnya beruntung dia masih selamat jika tidak mungkin dia akan mati saat itu juga , namun kakinya berhasil terkena tembakan dan itu membuat Atthaphan berjalan pincang.

"Brengsek!!!" Umpatnya , Atthaphan tidak langsung pulang atau kerumah sakit dia malah pergi kerumah sahabatnya untuk meminta bantuan.

Tok...tok...

"First!!" Panggil Atthaphan sambil menahan nyeri di kakinya tidak lama First keluar dengan wajah bantal sepertinya dia sedang tertidur dan terbangun karena Atthaphan.

"Paan??" Tanya First dia sudah biasa diganggu diwaktu istirahat oleh Atthphan jadi dia memaklumi sikap Atthaphan yang sangat membuatnya kesal.

"T-tolongin gua" Jawab Atthaphan dengan rintihan kesakitan saat First melihat kebawah dia terkejut melihat kaki Atthaphan yang terkena tembakan matanya bulat sempurna melihat kaki Atthaphan.

"Shiaa!!! Atthaphan lo ngapain , ayo masuk" Suruh First lalu First membantu Atthaphan untuk masuk kedalam , lalu membantu Atthaphan untuk duduk , First mengambil obat obatan untuk membantu Atthaphan.

"Shss... Pelan pelan bego!!" Ucap Atthaphan sambil menjitak kepala First yang sedang mengobati kakinya.

"Ini juga pelan pelan , yakali gua langsung teken gitu aja gua masih punya hati gak kayak lo" Jawab First dia malah mengolok-olok Atthaphan.

"Lo nyindir gua , awas aja lo gua penggal pala lo" Balas Atthaphan , First malah meledek Atthaphan dengan mengikuti gaya bicara Atthaphan.

"Udah gak usah banyak ngomong kapan selesainya gua ngobatinnya kalo lo gak bisa diem" Ujar First , Atthaphan meringis kesakitan dia masih bisa bertahan namun Gun?? Gun pasti langsung pingsan melihat darah sebanyak itu.

"Lo kenapa gak kerumah sakit aja sih anjing , ngerepotin gua aja tau gak" Ucap First , Atthaphan sebenarnya mau kerumah sakit namun dia takut jika dia bertemu dengan Tay dan Singto jadi dia malah kabur kerumah First.

"Lo bantuin gua buat kerumah sakit asal lo tau gua gak kuat jalan bego , mangkanya gua kesini karena jarak dari markas kerumah lo itu deket" Balas Atthaphan , First mendongak wajah Atthaphan , Markas?? Apakah Atthaphan baru saja dari sana??.

"Lo ngapain kemarkas??" Tanya First dengan heran.

"Tadi ada anak buah nyamperin gua kerumah sakit abis itu dia bilang kalo markas diserang ternyata gua dijebak" Jawab Atthaphan , wajahnya terlihat sangat marah bagaimana tidak dia sudah ditipu oleh anak buahnya sendiri.

"Lo kenapa gak nyuruh gua aja , lo bilang jarak dari markas ke rumah gua deket terus kenapa lo gak ngajak gua" Ujar First , Atthaphan menepuk jidatnya dia tidak berpikir sampai kesana.

"Bego!! Gua aja gak tau kalo gua dijebak ya gua kira kalo misalnya gua lawan sendiri juga bisa ternyata gua dijebak" Balas Atthaphan , First Mengangguk.

"Yaudah gua anterin lo kerumah sakit sekarang" Ajak First , Atthaphan mengangguk lalu first membantu Atthaphan untuk bangkit , First membawa Atthaphan dengan motor.

Saat jalan yang agak sepi , First dan Atthaphan menyadari bahwa mereka diikuti "Shiaa!! Siapa yang ngikutin kita anjir" Ucap First.

"Lo jalan aja terus biar gua yang urus" Suruh Atthaphan , lalu Atthaphan mengambil pistol disaku nya , Atthaphan menembak ban motor orang yang mengikutinya namun tembakan itu meleset , tanpa Atthaphan sadari disebelah satunya penguntit itu sudah ada disampingnya , Penguntit itu menendang motor First.

One Soul Two Bodies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang