Bullying

271 40 4
                                    

Happy reading.......

Pukul 09.30.......

Setelah diantar oleh pamannya Atthaphan , Mix langsung masuk kedalam kelasnya tentu saja Mix bertemu banyak teman-teman , lalu Mix duduk disamping anak bernama Earht , sepertinya mereka akan menjadi teman baik.

"Boleh Siwi duduk disini??" Tanya Mix , anak dingin itu hanya mengangguk lalu Mix duduk disamping Earht , guru pun datang guru menyuruh anak anak untuk memperkenalkan diri mereka sekarang giliran Mix , dia maju dengan wajah yang penuh semangat.

"Halo semua nama aku Mix Sahaphap Wongratch Adulkittiporn kalian boleh panggil aku Siwi" Ujar Mix dia begitu lancar saat mengatakan nama aslinya , setelah selesai memperkenalkan diri guru memulai pelajaran.

"Anak anak Minggu depan kalian bawa Ibu kalian ya karena sebentar lagi akan ada acara Hari ibu" Ucap guru itu , Mix mengacungkan tangannya.

"Bu boleh gak kalo yang dateng Papa??" Tanya Mix pasalnya Mix sama sekali tidak memiliki seorang ibu wanita hanya Gun yang menjaganya apakah Gun juga ibunya?? Mix berpikir seperti itu karena dia tidak pernah melihat ada wanita yang menjaga atau merawatnya dan orang yang pertama kali dia ucapkan saat bayi adalah 'Papa' artinya selama ini Mix tidak memiliki ibu.

"Lho ibunya Mix kemana??" Tanya balik guru itu , Hei Mix tidak semua orang tau apa yang terjadi dalam keluargamu dan tidak semua orang bisa menerima bahwa kau lahir dari rahim seorang pria , dan harusnya kau tau Mix bahwa pendapat orang itu berbeda-beda mungkin ada yang menerima bahwa orang tuamu Gay dan ada juga yang memandang jijik orang tuamu.

"Emm Mix cuma punya Papa sama Papii" Saat Mix mengucapkan itu guru tersebut langsung paham , lalu dia tersenyum mungkin dia juga akan bertanya apakah Mix tidak keberatan dilahirkan oleh seorang pria?? Namun karena dia menghormati nama belakang dari anak itu adalah Adulkittiporn mungkin saja dia bisa dikeluarkan dari sekolah itu.

"Yaudah Mix boleh kok bawa Papa Mix" Balas Guru itu , Mix tersenyum mungkin dia belum paham soal kenapa dia tidak memiliki seorang ibu namun Mix bangga kepada Gun dan Off mereka menjaga Mix dengan baik hingga dan membuatnya bisa tumbuh menjadi anak yang pintar.

Lalu bel istirahat berbunyi Mix sedang berada dikantin dia pergi kekantin bersama Earht karena dia adalah teman pertama Mix meski Earht dingin Mix menyukai sikap dingin Earht mungkin lama kelamaan Earht akan menjadi lebih berteman dengan Mix.

Sekolah Mix disatukan dengan kelas kelas atas seperti jenjang SD , SMP dan SMA , lalu ada seorang wanita yang sepertinya sudah SMA dia berjalan kekantin sambil membicarakan sesuatu.

"Eh tau gak tadi kata Adek gua ada temennya namanya Mix terus dia itu gak punya ibu kayaknya dia lahir dari orang tua Gay deh" Ucap wanita itu , kebetulan sekali Mix mendengar dia hanya diam mendengarkan ucapan dua wanita itu.

"Ih mau banget ya dia lahir dari rahim cowok mana orang tuanya Gay , gua sih gak mau jijik tau gak" Mendengar itu Mix menahan air matanya meski umurnya baru 5 tahun namun Mix sudah tau dengan pembicaraan mereka.

"Itu bukan sih anaknya" Sambil menunjuk kearah Mix , Earht memperhatikan Mix yang sudah berkaca-kaca , dua wanita itu menghampiri Mix dan Earht.

"Eh kamu temen adek aku kan?? Yang namanya Janhae??" Tanya Perempuan itu , Mix mengangguk sambil menunduk , Earht hanya diam memperhatikan Mix.

"Kok kamu mau sih lahir sebagai anak dari pasangan Gay?? Kamu gak jijik gitu?? Padahal kalo kamu lahir dari rahim cewek enak tau disayang terus gak akan ada yang benci" Jelas wanita itu , Mix tidak bisa membendung air matanya dia menangis sambil mengigit bibirnya menahan suara isak tangisnya.

"Terus yah kalo kamu lahir dari rahim cowok nanti kamu bakal ketularan Gay" Ujar wanita satunya , lalu Earht langsung berdiri dan membawa Mix pergi dari sana , Earht tau Mix tidak nyaman disana dengan ucapan ucapan wanita tadi , mereka mungkin masih kecil namun siapa sangka pikiran mereka sudah seperti orang dewasa.

One Soul Two Bodies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang