*Alexa POV
Kenapa ezra dan jack bisa datang kerumahku secara bersamaan, padahal aku tidak mengundang atau mengajaknya kerumahku.
"Lexa, cepat kau katakan sebenarnya kau INI sukanya dengan siapa?" Tanya carter tiba-tiba yang langsung tiduran disampingku. "Tapi kau jangan bilang siapa siapa ya?" Ucapku. "Iyaaa bawelll... Jadi siapa hah?" Tanyanya lagi sambil menaik turunkan alisnya. "Zayn" jawabku dengan suara pelan, bahkan sangat pelan hampir sama dengan bisikan. "Apa? Aku tidak dengar" ucapnya lagi, padahal aku tau sebenarnya dia dengar apa yang aku ucapkan tadi, huh! Menyebalkan. "ZAYNNNN" teriakku tepat didepan telinganya dan bisa kupastikan bahwa sekarang dia akan membalas teriakanku. "AKU INI TIDAK TULI ALEXAAAAAAAA" teriaknya. Astaga, ini melebihi apa yang kupikirkan, ini membuat gendang telingaku sakit. "Dasar bodoh, kau membuat telingaku sakit tau" ucapku sambil memukul lengannya dan langsung membalikkan tubuhku.
Carter terlihat seperti sedang merasa bersalah, pasti dia mengira bahwa any marah padanya, padahal sih tidak "Hehehe maaf, lagian kau duluan yang mulai kan" ucapnya sambil menunjukan wajah sedihnya, sebenarnya aku ingin tertawa, tapi biarkan saja dulu aku tidak menjawab, aku ingin melihat sampai dimana dia merasa bersalah kepadaku. "Alexa... aku minta maaf, jangan diamkan aku seperti ini, kau tau kan kalau aku ini sangat menyayangimu, bahkan aku sudah menganggap bahwa kau ini adalah adik kandungku sendiri" ucapnya lagi, dan kali ini aku pun luluh, aku mengangguk yang bertanda bahwa aku sudah memaafkannya, dan dia pun langsung memelukku. "Terimakasih" ucapnya disela-sela pelukan kami. Aku senang mempunyai kakak sepupu seperti dia.
"Jadi, apa alasannya kenapa kau bisa suka dengan zayn?" Tanya carter. "Kau tau kan bahwa aku ini directioner, lalu diantara 5 lelaki tampan itu aku sangat menyukai zayn" ucapku lalu dia mengangguk mengerti. "Kau tau apa alasanku pindah ke london?" Tanyaku lalu dia menggeleng. "Itu karena aku depresi saat mendengar zayn keluar dari 1D, lalu aku nekad dan meminta mom dan dad agar memindahkanku ke london" ucapku, dan carter menggerejap kaget. "Kenapa kau baru bilang sekarang kalau kau sempat depresi? Kenapa kau tidam bercerita kepadaku? Apakah kau sudah tidak menganggapku sebagai kakak sepupumu lagi?" Tanya nya, oh my god dia terdengar seperti drama korea atau pun sinetron sinetron aneh yang ada di indonesia. "Maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu" ucapku. "Intinya aku hanya menyukai zayn dan aku berdoa semoga aku bisa dipersatukan oleh zayn" ucapku kepada carter. "Semoga doa kau dikabulkan" ucap carter sambil mengelus ngelus kepalaku. "Ini sudah malam, sebaiknya kau tidur, besok kita harus bangun pagi pagi sekali karena kita akan mengantar aunty dan oma ke bandara" ucap carter lalu aku menurutinya. Dia mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur yang berada diatas meja kecil disamping kasurku ini, lalu dia ikut berbaring disebelahku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku tau kalo chapter ini aneh banget, aku lagi ngga konsen bikinnya, bingung mau ngenext nya kayak gimana, tapi aku trus usahain biar ngenext ceritanya dan hasilnya kayak gini, maaf ya kalo ini jelek+aneh banget.
Please vote and comment ya
*salam directioners&amazayn
