*Alexa's POV
Kebiasaanku saat gugup atau bingung pasti adalah langsung mencuci muka ku, maka dari itu aku pergi ketoilet. Segar, dan tenang, itulah yang kurasakan saat wajahku terkena air.
Saat aku keluar dari toilet tiba tiba ada yang membekap mulutku, aku berontak tapi hasilnya nihil, aku tidak bisa apa apa, seketika penghihatanku gelap dan aku tidak sadarkan diri.
*Author POV
Saat keluar dari toilet alexa langsung dibekap dengan saputangan yang sudah diberi alkohol oleh jack, alexa sempat berontak tapi tenaga jack lebih kuat daripada alexa. Alexa pingsan dan jack langsung menggendongnya kedalam mobilnya.
Nick langsung membukakan pintu mobil saat melihat jack sudah berhasil membawa alexa. Jack cepat cepat masuk dan mereka pun pergi ketempat yang sudah Sam dan Lucas siapkan.
Dilain tempat, zayn/ezra/carter/niall/liam/harry/louis sedang sibuk mencari alexa, mereka sudah mencari keseluruh tempat yang ada disekolahan, dan mereka juga sudah mencari disekeliling luar sekolah, tapi hasilnya nihil, alexa tidak ditemukan.
Jarum jam sudah tepat menunjukan pukul 2.00am, zayn dan yang lainnya sudah lelah mencari alexa, dan rasa kantuk pun sudah mendatangi mereka. Akhirnya zayn dan yang lainnya memustukan untuk berhenti mencari alexa dan akan diteruskan besok pagi. "Kurasa sebaiknya kita berhenti dulu mencarinya, Kita sudah mencari keseluruh tempat yang ada disini, tapi dia tidak ditemukan, lebih baik kita lanjutkan mencarinya besok pagi" ucap liam. "Ya liam benar, dan bagaimana kalau kita semua menginap dirumahku saja" sahut carter, dan yang lain pun mengangguk mengiyakan.
*Jack's POV
Aku senang karena aku berhasil membawanya kabur, aku membawanya kesebuah ruang kecil yang berada tepat dibelakang rumahku, itu bukan gudang karena ruangan ini tertata rapih dan bersih dan kebetulan letak rumahku dan sekolah tidak begitu jauh, jadi aku bisa cepat membawanya ke tempat itu.
Sam dan lucas sudah ada disana, alexa masih tidak sadarkan diri, sebenarnya aku tidak tega memperlakukannya seperti ini, tapi secara tidak langsung dia yang telah membuatku melakukan hal ini. Aku benar benar menggilai wanita ini, dalam keadaan tidak sadar dia masih tetap terlihat cantik, bahkan sangat cantik bagaikan bidadari, Oh God aku benar benar gila karenanya.
Aku mendudukkan dirinya dikursi yang ada disini, lalu aku menyuruh Sam mengambil tali untuk mengikat tangan alexa agar dia tidak bisa kabur dariku. "Sam, tolong ambilkan talinya, sebelum dia sadar" ucapku kepada sam, dan dengan sigap dia langsung mengambil talinya. Aku segera mengikat kedua tangan alexa kebelakang kursi.
Sam dan Nick pergi keluar untuk mencari tau tentang nilai akhir dan kelulusan kami (kami: aku, alexa, nick, sam, dan lucas) dan sekaligus mereka akan membeli makanan untuk gadisku ini. Lucas sedang berjaga jaga siapa tau ada yang datang untuk mencari alexa, ya walaupun kutahu tak akan ada orang yang bisa menemukan kami.
Aku terus memperhatikan alexa, dari ujung rambutnya sampai ujung kakinya, dia benar benar sempurna, dan pantas saja banyak lelaki yang tertarik padanya. "Ehhmm, arrggh, aaauu aku ada dimana? Ya ampun kepala ku sakit sekali" ucap alexa saat dia mulai sadar. "Kau ada dirumahku sayang, kepala kau sakit? Biar kuambilkan obat" ucapku sambil mengelus ngelus kepalanya. "Tidak perlu, aku tidak perlu obat, apa yang kau lakukan jack? Mengapa kau menculikku?" Ucap alexa saat aku baru saja ingin mengambil obat.
*Alexa's POV
"Tidak perlu, aku tidak perlu obat, apa yang kau lakukan jack? Mengapa kau menculikku?" Ucapku saat jack baru saja ingin mengambil obat. Dia diam tidak menjawab pertanyaanku, dan tanpa kusadari air mataku sudah jatuh dan membasahi pipiku (gw tau ini alay banget) . "Kau mengapa menculikku jack?!" Tanyaku sedikit menyentak, dan sekarang tamgisanku pecah. "Itu karena aku mencintaimu lexa, aku tau kau menyadarinya, tapi kenapa kau tidak pernah merespon diriku sedikitpun. Selama ini aku sudah bersabar saat melihat kau berduaan dengan ezra atau zayn, tapi setelah melihatmu berciuman dengan ezra kemarin malam, aku benar benar tidak bisa menahan emosiku, kau yang membuatku seperti ini, kau yang memaksaku untuk melakukan hal ini, jika kau mau membalas perasaanku mungkin ini tidak pernah terjadi" ujarnya dengan wajahnya yang berwarna merah padam, dan tangannya yang mengepal seperti ingin memukul orang, tapi dia malah memukul tembok sampai berkali kali. Aku tidak tau harus berkata apa, benar apa yang dikatakan carter bahwa jack menyukaiku. "Berhentilah menangis, aku tak akan menyakitimu, aku hanya ingin selalu berdua denganmu, aku ingin kau menjadi milikku alexa" ucap jack sambil menghapus air mata yang ada dipipiku.
"Aku ingin pulang, lepaskan aku, kumohon...." Ucapku sambil terisak tangis. "Jack... kumohon" ucapku lagi. "Tak akan pernah, kau akan selalu bersamaku, aku tak akan pernah melepaskanmu" ujarnya menyentak.
Perasaanku berkecamuk, kesal, sedih, takut, semua menjadi satu. Aku berusaha melepaskan tali yang mengikat tanganku, tapi aku gagal, dia terlalu kencang mengikat talinya, tanganku sampai sakit dan memerah.
"Ini aku bawakan makanan untukmu, aku tau kau lapar, kusuapi ya" ujar jack tiba tiba sambil membawa dua kerdus pizza ditangannya. Aku menggeleng menolak, dan sepertinya dia kesal. Dia menamparku, sakit sekali, dan aku rasa bekas tangannya menyeplak dipipiku. "Kau ini tidak tau diri ya, aku sudah berbaik baik denganmu, aku sudah membelikan ini untukmu, tapi apa balasanmu hah? Kau tidak menghargaiku sedikitpun" sentaknya. Aku tidak berani menjawab, aku terlalu takut, dia benar benar menyeramkan dan akhirnya aku pun menangis lagi.
Aku tidak tau apa yang barus aku lakukan selain menangis, aku melihat nick lucas dan sam sedang berjaga jaga di depan pintu sambil berbincang bincang, sedangkan jack dia selalu berada di sampingku. "Maaf kan aku, aku tidak bermaksud untuk menamparmu, aku--aku-- aku tidak tahan dengan tingkahmu yang selalu seperti ini. Kumohon maafkan aku, dan jangan menangis lagi ya" ujarnya dan langsung mencium pipinku. "Ya... a-a-aku mengerti" ucapku sambil menunduk, jujur aku tidak berani menatap wajahnya. Tapi kubisa merasakan bahwa sekarang dia tersenyum. "Aaaa....." ucapnya sambil menyodorkan sepotong pizza kemulutku, dan aku pun melahapnya.
*Carter's POV
Aku dan yang lainnya sudah mencari keseluruh tempat yang ada di kota london ini, kami mencarinya dari kemarin malam hingga sekarang, tapi alexa juga belum ditemukan. Aku frustasi, aku tidak bisa menepati janjiku kepada aunty cara, auny jasmine, dan juga oma. Aku tidak becus menjaganya, harusnya aku ikut saat acara malam itu untuk menjaganya, aku tidak berguna, aku berjanji bahwa aku akan terus mencarinya sampai alexa ketemu.
"Kita akan mencarinya kemana lagi?" Tanya zayn sambil menjambak rambutnya sendiri, aku tau dia juga khawatir dengan alexa. Semua tidak menjawab termasuk aku. "Aku beraumpah bahwa aku akan menghajar orang itu sampai habis habisan!" ucap zayn lagi. Dan aku pun hanya mengangguk mengiyakan. Dan aku juga bersumpah dalam hati bahwa aku akan menghajar orang itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Maaf ya kalo kemarin aku ngga update, soalnya aku bingung mau ngelanjutinnya kayak gimana.
maaf kalo ada yang typo, budayakan vote dan comment.
*salam directioner&amazayn