9

383 28 3
                                    

Melihat Dilla sudah terbujur lemah, Marvin membawa Dilla ke tempat tujuannya. Di gendongnya tubuh Dilla dengan wajah datar.

Sementara Alfa baru sampai di lokasi hanya melihat tubuh Dilla di bawa oleh Marvin. Alfa tak mencurigai gerak gerik Marvin. Tapi saat melihat pistol milik Dilla tergeletak di lantai membuktikan bahwa Dilla dalam keadaan bahaya.

"D, where are you?" tanya Alfa sambil pelan-pelan mengikuti jejak Marvin.

"Sedang mencari sari, kau tau kabar A? Dia belum memberikan kabar pada ku." Balas Demon dari seberang.

"Kau di timur kan?"

"Ya." jawab Demon, "Kenapa?"

"Jalan ke barat. Kita bertemu di pertengahan."

"Ok."

Setelah itu Alfa melanjutkan perjalanannya. Seperti yang ia janjikan dengan Demon. Ia dan Demon pun sidah bertemu. Sementara tubuh Marvin dan Dilla sudah menghilang.

"Ada apa?" tanya Demon.

"A menghilang." jawab Alfa, "Di bawa Marvin."

"Marvin?" kening Demon berkerut, "Berarti A sudah menemukan Sari II."

"Bukan itu maksud gue!" kesal Alfa, "A ninggalkan pistolnya di sembarang tempat. Itu berarti A di serang 'kan?"

"Sama siapa? Marvin maksud lo?" tanya Demon meremehkan, "Gue tau Marvin. Dia gak mungkin nyerang pacarnya."

Alfa langsung terdiam mendengar kalimat terakhir yang keluar dari mulut Demon.

"Pacar?"

"Ya. Dilla pacarnya Marvin, makanya waktu dengar nama Marvin sebagai tahanan penculikan dia langsung diam. Lo gak tau? Emang sih, tampangnya Dilla gak meyakinkan kalau dia punya pacar tapi emang gi--"

"Jadi emang gak ada sisa buat gue ya?" gumam Alfa pelan.

"Hah? Lo ngomong apa?" tanya Demon lantang.

"Gue gak ngomong apa-apa." jawab Alfa berbohong.

"Perasaan gue ada de--"

Bruk.

Tubuh Alfa tersungkur ke lantai.

Dita yang sedari tadi mengetahui keberadaan musuh diam-diam mengikuti mereka dan menyerang mereka saat ada kesempatan. Dan tadilah kesempatannya.

Demon membantu Alfa berdiri. Tendangan yang di terima Alfa bukan tendangan biasa.

Setelah Alfa berdiri, keduanya menatap cewek yang sedang menatap datat ke arah mereka.

"Dita?" Demon membesarkan pupil matanya. "Lo kenapa? Kita ke sini buat nyelamatin lo."

Dita tak membalas ucapan Demon. Dia malah mengambil pistolnya, lalu menembak ke arah bahu Demon. Untung Demon segera mengelak.

"Lo Dita 'kan?" tanya Demon tanpa berusaha membalas serangan dari Dita barusan, "Al, lo cari Dilla. Sekarang!"

Alfa langsung berlari mencari Dilla, dan Dita hendak mengejar Alfa namun di hentikan oleh Demon.

"Gak segampang itu, babe." Demon mengunci tubuh Dita ke dinding.

Dita dengan tampang datar mengeluarkan tendangannya yang sukses membuat Demon terduduk.

"Lo beneran bukan Dita?" Tanya Demon sambil menahan rasa sakitnya di bagian paling vital.

Dita tak menjawab, lalu melangkah menjauhi Demon.

"Gue bilang gak segampang itu."

Dor. Demon menembakan peluru ke betis kanan kaki Dita. Dan cewek itu langsung kehilangan keseimbangan. Demon pun bergegas menghampiri Dita lalu mengunci tubuh cewek itu, lagi.

All Of The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang