Ibu-28

9 2 0
                                    

Untuk Ibuku tersayang,
aku tahu dahulu kau sering resah akan bagaimana aku di masa depan. Perihal apakah aku akan bahagia, apakah aku akan sukses, apakah aku akan mendapat jodoh yang baik. Aku tahu kadang gemingmu tercipta sebab kau bertanya-tanya begitu tanpa suara.

Aku tahu dahulu kau sering berpikir mengapa aku menjadi pemalu, lugu. Takut ketidak pandaian bersosialisasiku membuat aku tidak menahu perihal dunia yang kadang mengabu.

Bahkan aku tahu dahulu kau sering bingung memikirkan setiap jerawat kecil yang hinggap dipipiku. Kamu takut aku akan malu, kemudian---tidak percaya diri seperti dulu.

Untuk Ibuku tersayang,
kan kukatakan walau kamu mungkin sudah bosan mendengarnya. Bahwa aku di sini baik-baik saja, tumbuh sebagaimana harap-harapmu, selalu bahagia. Aku akan menjadi insan seperti yang kau pinta. Penuh dengan hal-hal baik yang membuat semua gembira.

Ibu, tidak perlu lagi resahmu ada sebab aku. Sungguh, Tuhan yang Maha Tahu. Aku akan berusaha selalu memula pagi dengan percaya apapun yang terjadi adalah karangan takdir terbaik-Nya.

Untuk Ibuku tersayang,
tenang-tenanglah kamu di sana. Tetaplah menahu bahwa seperti kamu yang mau bahagiaku selalu ada. Putrimu juga mau bahagiamu selalu tercipta.

Untuk Ibuku tersayang,
dan maafkan aku apabila aku dahulu menjadi beban pikiranmu siang dan malam.
Hari ini, kupastikan sesuatu---bahwa selamanya aku akan selalu dalam lindungan-Nya. Tenang-tenanglah Ibu, tenang-tenanglah kamu di sana.

-sel 22 maret 22-

Bilik Rindu (Pre-Order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang