Bagian 9

2.7K 267 4
                                    

Note : book ini adalah fiksi dan gak ada sangkut pautnya dengan real life. Gue cuma minjem nama beberapa idol jadi karakter dan sifat setiap tokohnya itu gak real yah! Kalaupun ada beberapa tokoh yg di buat antagonis mohon maaf dan gue ga ada maksud buat ngejelekin idol manapun

~ kalau ada kritik dan saran mohon disampaikan lewat komen atau DM aja




♡ ♡ ♡


"Jadi kalian udah saling kenal?" tanya mama zhong

ketiganya berada di ruang tamu. Yixing duduk di single sofa sementara jisung dan chenle duduk bersebelahan di sofa yang cukup lebar.

"kita satu sekolah ma" ucap jisung lembut membuat chenle misuh misuh dalam hati dan apa itu, mama? ck sok akrab!

mata mama zhong makin berbinar "waah bagus dong kalau gitu, kamu bisa sekalian awasin anak bandel ini disekolah"

chenle melotot kaget "apaan sih ma? lele bukan anak kecil pake diawasin segala" protesnya alhasil mendapat pelototan tajam dari sang ibu.

"nah jadi jisung sesuai yang udah kita bicarain kita kemarin, tante mau nitipin chenle ke kamu selama tante ke China. Pokoknya tante serahin penuh ke kamu anak bandel ini. Oh ya untuk keperluan chenle selama disini udah diurus sama asistenya tante, kalau nanti ada masalah kamu bisa hubungin beliau" jelas Yixing dan di balas anggukan oleh jisung.

"dan kamu chenle, jangan bandel! ikutin apa kata jisung, kalau nanti ada keluhan say good bye sama motor kesayangan kamu itu" ancam yixing membuat wajah chenle makin masam saja.

.

.

.

.

.

Dan akhirnya disinilah chenle berakhir, di apartemen jisung orang yang paling pengen dia hajar.

sepeninggal mama zhong, kedua pemuda itu tidak saling bicara. Jisung pergi ke kamarnya dan chenle yang hanya duduk bosan sambil memainkan ponselnya di ruang tamu.

Ceklek

pintu kamar itu terbuka menampilkan sosok jisung dengan selembar kertas di tangannya. Chenle menatap jisung tak suka saat pria itu mengambil tempat di disampingnya.

"baca baik baik, itu aturan yang harus Lo ikutin mulai hari ini" ucap jisung datar sambil menyodorkan kertas tersebut pada chenle.

atlet pelajar itu mengambil kasar lalu mulai membaca satu persatu kalimat di dalamnya.

___________________________________________

✿ bangun max jam 7 pagi, wajib buatin
sarapan buat berdua.
✿ pekerjaan rumah dilakuin sama2.
✿ ga boleh nyentuh barang disini
sembarang.
✿ bimbingan jam 7-8 malam.
✿ keluar malam batas jam 9 dan atas
seizin gue.
___________________________________________

waut, sejauh ini chenle baik baik saja sampai point ke 4, tapi apa apaan itu keluar malam atas izin robot ini? oh tidak bisa!

"gue ga setuju sama poin ke 5, ngapain juga gue izin sama lo? ujar chenle tak terima.

"lo keberatan?"

"jelas"

"yaudah silahkan angkat kaki dari sini"

"oke! dengan senang hati, gue juga ga sudi satu rumah sama robot mesum kaya lo"

chenle bangkit dari sofa itu dan mulai mengambil langkah untuk keluar.

"Halo mama zhong, iya ini Jisung"

tunggu apa chenle baru saja mendengar mama zhong?

dengan cepat ia menolehkan badannya, menatap horor ke arah jisung yang memberi sudah melayangkan tatapan mengejek padanya. Secepat kilat pria manis itu berlari ke arah jisung, merebut kasar ponsel si dominan.

"halo jisung, apa ada masalah?"

"ha-halo ma ga ada masalah kok"

"loh Chenle kok kamu yang bicara, dimana jisung?"

"itu j-jisung ada kok, lele yang nyuruh jisung nelfon mama buat nanya baju sama barang barang lele"

"loh emangnya hp kamu kemana"

"hah? lobet ma iya lobet"

"Ooh, barang barang kamu nanti di anterin sama pak kyung tunggu aja. Oh ya nurut yah sama Jisung, jangan macam macam! udah yah, mama tutup dulu pesawat mama udah mau land"

"oke ma hati hati"

haaah chenle bernapas lega, kemudian menatap sinis ke arah jisung yang duduk santai sambil melipat tangan di dada.

"dasar cepu lo!"

"cih udah tau takut masih nantangin, mending lo nurut aja, kalau gak gue bener2 bakal aduin lo ke mama zhong. Oh sekalian sama semua tingkah lo di sekolah" ancam jisung lalu meninggalkan atlet pelajar yg sedang frustasi itu.

"ARGHHH park jisung brengsek sialan lo" teriaknya kesal

sementara jisung hanya terkekeh kecil mendengar teriakan menggelegar itu. Sepertinya mulai hari ini dia punya hobi baru yaitu mengerjai chenle.













To be continue . . . . .










ENEMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang