"makasih ya ji udah mau nganterin,and sorry yah kamu harus susah-susah gendong aku" ucap wonny
Jisung hanya tersenyum tipis
"gpp won, lo juga jangan lupa istirahat yah" ucap jisung sambil menepuk bahu wonny membuat rona merah muda menjalar ke pipi wanita cantik itu.
"Iya ji, eh kamu gak mau mampir dulu? aku bikinin teh yah?"
"gak usah won, gue harus balik lagi ke cafe soalnya chenle nungguin"
alis wonny mengerut, ada rasa tidak suka tersirat di wajahnya.
"kalian pulang bareng? kamu kok akhir-akhir ini jadi dekat sama chenle sih ji? kalian gak ada hubungan kan?"
"H-hah? gak ada lah! duh won kapan- kapan aja yah aku jelasin buru-buru nih"
"5 menit aja ji masuk dulu yahh yahh" bujuk wony sambil bergelayut manja di lengan Jisung.
Jujur saja perasaan jisung sudah mulai tidak enak, ia takut chenle terlalu lama menunggu di tambah handphonenya yang sudah kehabisan batre membuatnya tak bisa menghubungi si atlet pelajar itu.
"lain kali aja deh won, sorry yah"
Jisung melepaskan tangan wony dari lengannya, lalu dengan cepat pemuda jakung itu berbalik arah meninggalkan wonny yang sudah memasang wajah kesal.
Jisung bahkan berlari menuju motornya sambil merapalkan nama chenle.Sekitar 25 menit, pemuda itu akhirnya sampai di depan cafe. Matanya menelisik kesegala arah untuk mencari keberadaan chenle.
netranya menangkap sosok kecil yang tengah berjongkok sambil memeluk erat dirinya sendiri. Tanpa ba bi bu ia berlari ke arah pemuda yang ia yakini Chenle itu.
"Hahhh hahh sorry gue lama yah le?" Ucap jisung dengan nafas tersengal senggal
Chenle yang memejamkan matanya akhirnya menengadah dan membuka netranya untuk melihat wajah Jisung
Seketika itu juga air matanya mengalir, jujur saja jika saja badannya tidak lemas ia pastikan pria jakung itu akan menerima bogeman mentah pada pipinya.
Jisung yg melihat chenle menangis pun panik, ia ikut berjongkok untuk melihat lebih jelas wajah si pemuda manis.
"Eh ikan jangan nangis, maaf gue telat tapi lo jangan nangis gini dong" bujuk Jisung sambil mengusap air mata yang jatuh di pipi si manis.
"anjir badan lo panas le, aduh ayo pulang" Jisung menarik tangan chenle tapi anak itu tidak berdiri sama sekali
"Hiks gak bisa berdiri lemess" keluh chenle.
Sungguh tenaganya sudah benar-benar habis karna rasa dingin yang tak bisa di tahan oleh tubuhnya.
"Yaudah gue gendong" final Jisung sambil mengangkat tubuh chenle dan menggendongnya ala koala.
Tidak sulit karna badan chenle lebih kecil, jisung juga kaget karena anak itu cukup ringan untuk ukuran atlet yang banyak makan.
Chenle yg pada dasarnya sudah lemas tidak protes, ia lingkarkan kedua tangannya pada leher yg lebih tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY
Random#Jichen #nonbaku #school,romance ____________________________________________❥๑ Kisah manis antara Ketua OSIS Neo dengan atlet pelajar pembangkang. ____________________________________________❥๑