Bagian 10

3.3K 304 38
                                    

Note : book ini adalah fiksi dan gak ada sangkut pautnya dengan real life. Gue cuma minjem nama beberapa idol jadi karakter dan sifat setiap tokohnya itu gak real yah! Kalaupun ada beberapa tokoh yg di buat antagonis mohon maaf dan gue ga ada maksud buat ngejelekin idol manapun

~ kalau ada kritik dan saran mohon disampaikan lewat komen atau DM aja



♡ ♡ ♡

"aish pak kyung mana sih lama banget? udah gerah nih gue" rutuk Chenle.

hari sudah mulai gelap namun asisten mamanya itu belum juga mengantar barang barangnya sementara badan chenle sudah lengket karna keringat.

"lo bisa diam gak? dari tadi bolak balik kaya setrika" cemoh jisung yang sudah muak melihat chenle mondar mandir di depan pintu apartemennya.

Chenle mendelik tak suka

"diam aja deh! gue lagi ga mau berdebat"

"kalau lo nungguin pak kyung mending masuk aja sekarang, karna dia ga bakal datang anaknya lagi sakit dan lagi dirawat di RS"

"hah? kok lo baru bilang sih?" teriak Chenle, jadi dia mondar mandir dari tadi itu tidak ada gunanya dong?

"lo ga nanya" jawab jisung santai mengundang tatapan tajam dari si manis. jika saja membunuh orang bukan dosa, sudah dia cekik jisung sekarang juga.

"argghhhh jadi gue pake apa dong? yakali make baju ini semalaman" rengek chenle sambil mengehantak hentakan kakinya ke lantai.

Jisung yang melihat itu hanya memutar mata malas

"ga usah kaya anak kecil! lo masih bisa pake baju gue"

Chenle melotot, memakai baju Jisung?tunggu sejak kapan robot ini punya hati?

"ga usah natap gue kaya gitu, gue cuma ga mau serumah sama orang yang bau"

"siapa yang lo bilang bau? asal lo tau ya biar ga mandi seminggu badan gue tetep wangi!"

"Cih hiperbola mending Lo masuk sekarang, habis mandi bantuin gue masak buat makan malam" titah jisung

chenle pun berjalan mengekori jisung masuk kedalam kamar si dominan. Sebenarnya sih dia ogah pake baju Jisung, tapi mau bagaimana lagi dia juga ga mau tidur dengan badan lengket.

Ceklek

Rapih, bersih dan wangi mint adalah kesan pertama yang chenle rasakan saat memasuki kamar jisung. sangat kontras dengan kamarnya yang seperti kapal pecah.

Chenle berdecak kagum, matanya menelisik ke seluruh ruangan yang didominasi warna putih itu, ada rak buku dan beberapa poster Stephen curry di sana.

"lo juga suka stephan curry?" tanya chenle pada jisung yang masih sibuk memilih baju di lemari.

hanya anggukan kepala sebagai jawaban,

"nih Lo pake piyama aja, gue ga ada baju yang lebih kecil dari ini. Dalamannya lo ambil aja di laci masih ada yang baru disitu" titah Jisung sambil meletakan sepasang piyama itu dikasur.

"makaseh" ucap Chenle sedikit tidak ikhlas .

Jisung berdecih pelan kemudian melangkah meninggalkan kamar itu. Sepeninggal jisung, chenle menjatuhkan tubuhnya terlentang di atas kasur besar itu

"Not bad"gumamnya

.

.

.

.

.

Dentingan alat masak bersahutan dari arah dapur. Si pria tinggi tengah sibuk mengaduk sup yang sebentar lagi matang.

"WHAT ARE YOU DOING" ucap chenle keras dari arah belakang membuat Jisung kaget sampai sendok di genggamannya pun jatuh.

"Bangsat" umpat Jisung

sementara si pelaku malah tertawa terpingkal pingkal sambil memegang perutnya.

"Hahahahaha muka Lo hahahaha anjir lucu banget hahah perut gue sakit"

jisung menatap tajam ke arah chenle, eh tapi tunggu ia menyadari sesuatu yang membuat pipinya merona.

"heh l-lo ga pake celana?" tanya jisung membuat chenle menghentikan tawanya.

"ngapain? toh bajunya aja udah sampai lutut gini" ucap Chenle acuh

Sialan! Baju piyama kebesaran ditambah kerah baju longgar yang memperlihatkan sedikit tulang selangka putih dan bersih itu sukses membuat Jisung menelan ludahnya kasar. Ayolah chenle jangan lupakan kalau jisung juga dominan yang normal.

menyadari tatapan Jisung pada tubuhnya, membuat chenle menyeringai jahil.

"kenapa? lo sange liat gue?"

"gak lah pd banget lo!" elak Jisung tapi pandanganya ia buang ke arah lain.

Chenle tersenyum nakal, ia mengikis jarak di antara keduanya .

"serius Lo ga kegoda?"

jemari lentik pria manis itu sudah bergerak acak di dada Jisung.

baiklah Jisung menyerah! ia berbalik mematikan kompor dan dengan cepat kembali menghadap chenle dan mencengram kedua lengan atlet pelajar itu.

"a-apa? lepasin anjir" ucap chenle panik, demi tuhan dia hanya berniat menjahili jisung tadi.

"jangan salahin gue kalau habis ini bibir Lo bengkak" bisik jisung dengan deep voicenya sebelum mendaratkan ciuman di bibir chenle, menyesap rasa manis yang dulu sempat dicobanya.

mata Chenle membola seiring dengan pergerakan random yang dia buat guna melepaskan diri.

Jisung sama sekali tidak peduli, ia semakin memojokkan tubuh pria manis itu ke pinggir meja. Sebelah tangannya ia gunakan untuk merengkuh pinggang langsing chenle, sementara tangan yang lain menekan kepala si manis.

katakan saja jisung gila karena mencium seseorang yang selalu di panggilnya hama.

Dan chenle? pria manis itu sudah menyumpah serapahi Jisung karna menciumnya 2 kali tanpa permisi.

Ceklek

"jisung bunda bawain kamu astgaaaaaa KALIAN NGAPAIN?" teriak baekhyun syok.

bungkusan yang ia bawa pun terjatuh dengan tidak elit ke lantai. Hey siapa yang tidak syok saat mendapati anaknya sedang berciuman panas dengan pria manis dengan pakaian err sexy, ah bahkan ia hapal itu piyama milik putranya.

"BUNDA?" teriak Jisung tak kalah keras

"huaaaaa maluuu" ucap Chenle sembari mencengkram baju jisung, menenggelamkan wajahnya di dada si pria tinggi.









To be continue . . . . .

ENEMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang