Sedari tadi tangis jungwon tidak juga berhenti, seokjin sudah membujuk jungwon dan meminta maaf tapi tangisan anak itu tidak juga mereda, sungguh tadi jungwon Sangat ketakutan sampai-sampai ia berkeringat dingin padahal biasanya ia jarang sekali berkeringat, tapi saat ia sudah ketakutan setengah mati ayah nya malah menertawakan muka ketakutannya, bagaimana ia tidak kesal coba, jadi untuk melampiaskan kekesalannya jungwon menangis agar ayahnya itu khawatir.
"Dek cup ya, maafin ayah, gak lagi-lagi deh kayak begitu", ujar seokjin sembari berusaha mendekati tubuh jungwon yang terus mundur menghindari seokjin.
"Hiks adek gak hiks mau maafin ayah, adek kesel pokoknya sama ayah hiks hari ini, liat aja nanti adek aduin ke bunda biar ayah hiks tidur di luar", kesal jungwon segera ia keluar dari kantor ayahnya dengan kaki yang sengaja di hentak-hentakan agar semakin terlihat kalau dirinya benar-benar kesal sekarang.
Sedangkan seokjin ia hanya bisa tersenyum maklum, jungwon memang seperti itu, ia gampang sekali ngambek, padahal dia lah yang berbuat salah tapi dia juga yang marah, seokjin sudah sangat terbiasa dengan sifat anak dari adiknya itu.
Saat keluar dari kantor ayah nya ia melihat kedua kakaknya yang berdiri di dekat sana sembari matanya melihat ke arah langit-langit menghindari bertatapan dengan mata jungwon yang berurai air mata.
"Huaaa kenapa kakak gak bantuin adek hiks tadi, adek takut hiks tau", kesal jungwon dan segera memeluk kakak nya itu.
"Kakak baru Dateng dek jadi gak tau, ayah emang nakal ya, nanti kakak marahin ayah nya", ujar Sunghoon, Jake yang mendengar itu hanya bisa memutar bola matanya malas, jungwon tidak tahu saja siapa yang tawanya paling kencang tadi.
"Ngantuk", ujar jungwon mendongak ke arah kakak nya yang jauh lebih tinggi dari dirinya.
"Jangan bobo dulu dek kita makan malam dulu ya, nanti boleh langsung tidur", ujar sunghoon dan segera menggendong jungwon menuju ke lantai satu diikuti oleh Jake di belakang.
~~~
Setelah selesai makan malam ketiga kakak dan adik itu sedang berkumpul di kamar sang bungsu, jungwon ingin di temani tidur nya karena masih takut dengan ayahnya dan jangan lupakan jarum suntik nya, ia takut saat ia tertidur ayahnya tiba-tiba masuk dan menyuntik nya, sungguh kejadian itu sering terjadi.
"Kak Hoon sama bang Jake di sini aja ya, jangan kemana-mana, temenin adek sampai pagi, kalau ada ayah Dateng langsung bangunin adek biar adek bisa langsung lari kabur", pesan jungwon, sunghoon hanya mengangguk dan segera menaikan selimut sampai batas dada jungwon.
"Udah tidur, kakak puk Puk", ujar sunghoon menepuk badan jungwon pelan.
"Selamat malam kakak sunghoon dan Abang Jake", ucap jungwon dan segera menutup matanya karena jujur ia sudah sangat mengantuk sekarang, mungkin afek menangis tadi energi nya jadi terkuras banyak.
Tidak butuh waktu lama jungwon sudah sepenuhnya memasuki dunia mimpi nya, dan bertepatan juga dengan seokjin yang datang secara diam-diam, ia takut bungsunya masih terbangun dan saat masuk ke kamar jungwon sang pemilik kamar sudah tertidur lelap.
Seokjin menghela nafasnya lega, ia menghampiri kasur yang di tiduri jungwon dan mengusap puncak kepala jungwon sayang, ia tersenyum, sungguh melihat jungwon yang sedang tertidur lelap rasanya sangat menenangkan dan ia sedikit melupakan kelakuan jungwon yang sangat nakal itu.
"Kalian berdua mau tidur di sini", ujar seokjin tanpa mengalihkan pandangannya dari muka jungwon.
"Iya mau tidur di sini, tadi adek pesen katanya di suruh nemenin dia sampe pagi, takut ada ayah tiba-tiba masuk", ucap Jake jujur, Seokjin tertawa pelan, sepertinya jungwon mempunyai trauma akan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEK
Teen Fictionbagaimana keseharian sunoo, Jungwon dan juga Riki yang sangat rusuh. Ft heeseung, Jay, Jake, sunghoon.