Papi Tiri

5.4K 37 0
                                    

"Sayang, kenalin ini papi kamu sekarang, namanya Arya!" Risa menjabat tangan pria tersebut.

"Risa, Pi!" Arya tampak senang ini kali pertama ia bertemu dengan anak tirinya.

Saat ini kami makan malam dengan hidangan istimewa buatan mami menyambut kehadiran papi sebagai satu anggota baru di keluarga kami. Papi masih muda banget. Jarak umur antara aku dan dia cuma 10 tahun, papi ke mami lebih tua 10 tahun. Aku 25, papi 35 mami 45.

"Besok masuk jam berapa Ris? " Tanya papi

"Pagi Pi jam 8! "

By the way aku masih belum tamat kuliah karena banyak materi yang belum kelar karena aku sibuk modelling.

Paginya aku udah siap dengan kemeja white gold dan celana kulot bewarna gading beserta sepatu vans.

"Selamat pagi Papi! " Sapa Risa, ia segera duduk karena sarapan segera dimulai.

"Ayo makan, Ris! Papi akan mengantarmu! " Mami menyiapkan susu vanila untuk Risa.

Papi memgantar Risa, " Oh ya Ris, kamu pulang jam berapa? "

"Jam 11 Pi! "

Papi mengangguk pelan " Kalau begitu nanti papi jemput! "

Mengingat papi seorang dokter kandungan, lebih baik Risa aja yang ke rumah sakit tempat papi kerja.

"Ga usah pi, Risa aja yang ke sana! "

Sudah sampai di kampus, dan Risa menyalam tangan papi.

"Belajar yang rajin! "

"Ok Pi! "

Skip belajar di kampus

Jam 11.05 Risa keluar kelas. Ia pun naik taksi ke tempat kerja papi. Sampai disana hampir makan siang. Dan pasien pun ternyata sudah selesai.

"Ayo Ris kita makan siang! "

Setiap kuliah, Risa pasti mampir dan kali ini Risa iseng.

"Pi, Risa mau papi cek deh perut Risa, sakit banget soalnya! "

"Kenapa? "

"Ga tau sakit aja gitu! "

"Ya udah naiklah ke bangsal. Baring! " Papi mengangkut baju Risa keatas. Dan mengusapkan gel di perut Risa.

Papi ngecek dan tidak ada tanda tanda kerusakan apapun.

"Semua nya sehat! "

Pagi itu Risa mendengar papi mami bertengkar karena banyak sekali minuman yang harus diminum mami dengan harapan bisa punya anak lagi. Tapi mengingat umur mama yang hampir menopause sangat ga mungkin. Kalaupun ada itu mujizat.

Risa pun bertekad untuk memenuhi keinginan papi.

"Pi, papi kan pengen punya anak. Risa sayang banget sama papi. Kita buat yuk Pi! Risa tau kita ga bakal mungkin nikah Pi, jadi biarkanlah ini sebagai bentuk sayang Risa ke papi! "

Mengejutkan sekali si Risa.

"Kamu paham konsekuensi yang bakal kamu Terima? "

"Paham Pi"

Mereka melakukan hubungan suami istri tanpa mami ketahui. Risa selalu mengambil waktu jam makan siang papi untuk melancarkan rencana mereka.

"Ris, kok kamu sekarang makin gemukan? " Tanya mami karena ia tau Risa pilih menjaga makanan.

"Iya Mi lagi pengen aja makan bebas. Rasanya mau bahagiakan diri dulu apalagi kan Risa mau selesaikan skripsi udah tua juga! "

"Sayang kamu masih muda, puas puasin lah mau melakukan apapun... " Seolah mami mau mengatakan ia sangat tertekan dengan permintaan papi yang sulit ia kabulkan.

"Iya Mi... "

Risa hamil, ia pun pergi ke luar negeri. Karena ga tega sama mami udah merebut hati papi. Papi masih di Indonesia, ia juga banyak kerjaan. Tapi paling tidak papi tau kalo Risa sedang hamil anaknya. Ia harus nya berterimakasih pada anak tirinya yang bersedia menjadi hamil karenanya.

Mami tau kalo ada yang papi dan Risa sembunyikan.

"Mami maaf.... " Risa memeluk mami

"Kamu ga bisa bohongi mami, Ris! Kamu anak mami. "

Risa sudah melahirkan, dan Risa menyerah kan bayi itu ke mami untuk dirawat karena Risa bakal menyelesaikan kuliah yang lagi lagi tertunda.

Aku harap mami papi bahagia ya, kan mau punya bayi alasannya bertengkar! Ucap Risa santai.




Saya sebagai penulis berharap ini hanya fiksi, karena bakal mengerikan jika hal ini terjadi di dunia nyata.

Hot  Affair StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang