Anak Adik ipar ku

6.5K 49 0
                                    

"Win, win!" Teriak suamiku

Wina, namaku kami belum lama menikah dan tinggal di sebuah kontrakan kecil. Suami sedang membangun sebuah rumah jadi untuk sementara kami tinggal disini.

"Ada apa Mas?" Kataku yang baru selesai mencuci piring.

"Ini adikku datang!"

Ya, aku kenal adiknya Mas meski tidak terlalu akrab.

"Apa kabar Mbak? Sehat?" Ucapnya ramah

"Sehat eh sebentar ya saya ambil minum!"

Setelah ngobrol panjang lebar ternyata adik kami ini mandor di perumahan yang bakal dibangun di dekat kontrakan kami.

"Mbak saya minta tolong bisa? Saya kan punya anak buah perlu sebuah kantin darurat dan bakal digaji dari kantor. Jadi tukang bakal ambil dan tiap bulan potong gaji sistemnya,Mbak!"

Wah ide bagus tuh. Selama ini aku mikir gimana bisa dapat uang tambahan karena bangun rumah butuh biaya yang ga sedikit.

"Gimana Mas?"

"Terserah kamu aja Dek. Apalagi kita memang butuh uang tambahan."

Akhirnya aku bekerja di kantin darurat tersebut. Seperti yang sudah kuduga para tukang memang menyukai masakanku yang standar, jika kubilang enak belum tentu semua  setuju.

"Mbak pesan nasi rawon 1 teh hangat 1 Mbak!"

"Sebentar ya Mas!"

Aku juga punya satu anggota agar semua karyawan bisa makan siang tepat waktu. Namanya Lika, dan ia kerap kali dijodohkan pada Arif, adik iparku yang kebetulan masih jomblo.

"Lika calon suami datang!" Canda salah seorang tukang.

"Pakde jangan gitu lah. Tar saya ga enak sama mas Arif!" Kata Lika malu-malu.

"Mbak nasi ayam penyetnya 1 air putih hangat 1!"

Arif lebih santai hari ini. Biasanya Bu bos atau pak bos mengajaknya makan diluar.

"Mas Arif ini pesanannya!" Ucap Lika senang bisa bertemu mas Arif yang super sibuk.

"Terimakasih"

Sore itu mendung, jadi kami pulang lebih awal dari biasanya. Arif membawa bakul dengan motornya. Dan aku akan jalan kaki karena jaraknya dekat.

"Hari ini masak apa Mbak?"

"Belum tau, Rif! Mbak mau mandi dulu, gerah!"

Dulu aku tak mempermasalahkan kamar mandi yang banyak bolongan pada dindingnya. Tapi sekarang kok malah ketakutan sendiri. Ya karena dulu hanya berdua dengan suami. Sedangkan sekarang ada Arif jadi ga enak aja.

"Mbak sudah selesai gantian dong aku yang mandi!"

Posisi kamar mandi dan tempat masak dempetan. Jadi saat masak kita bisa lihat siapa yang didalam kamar mandi dengan jelas.

Selagi menggoreng ikan aku bisa melihat tubuh telanjang Arif yang tegap. Pantat semok miliknya bikin pengen remas, astaga!

Aku tak jadi giling cabe karena udah ga keburu. Dan suamiku sudah pulang. Ia pun mandi setelah Arif selesai dan kami makan bersama. Tak sampai disitu mereka ngobrol tentang proyek dan bangunan. Aku tak mengerti soal itu hanya diam saja dan masuk kamar.

"Dek Win, bikinin kopi !"

Tuh kan baru aja baring eh disuruh bikin kopi. Tapi ga enak juga sama Arif ngomel tar dikiranya aku ga suka dia tinggal disini.

Sekalian lah aku membuat gorengan. Biasanya aku istirahat sebentar baru potongin sayuran untuk besok. Memang orang jualan ga pernah habis kerjaan.

"Mbak sini aku bantuin!"

Hot  Affair StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang