Laki lemah?

653 14 0
                                    

Ninda, ibu 3 anak dan sangat cantik untuk ukuran ibu ibu menjelang 40 tahun. Jika kau bandingkan dengan anak remaja, ga kalah deh, bukan karena skincare bukan karena punya duit yang banyak tapi hanya menjaga pola makan. Apaan sih? Tapi ini memang benar adanya...

Sejak menikah malah ia ga pernah mendapatkan uang dari suaminya. Harusnya ia jadi perempuan yang menyedihkan sedunia, hanya ditiduri tanpa dikasih duit dan bodohnya saat itu ia merasa suaminya bakal bayar segala keperluan dan kebutuhan keluarga.

"Mas, kalo gini terus aku nyari kerja deh!"

Sebagai istri yang tau kebutuhan banyak, ia mulai kerja baru 2 hari suami suruh berhenti, tugas suami cari nafkah tugas istri di rumah, itulah alasannya. Tapi ujung-ujungnya malas lagi, banyakan mabok dari kerja.

Mina, tetangga depan rumah nitip anak tapi harus di rumahnya sendiri. Ninda pun setuju apalagi kalaupun ada sesuatu bisa dipanggil kan cuma depan rumah.

"Dek, udah tidur si Alya?" Tanya mas Harun, suami Mina.

"Sudah Mas. Barusan, ada apa ya mas? Mau tak buatin kopi?"

" Saya punya kerja tambahan untuk kamu, layani saya setelah Alya tidur, apapun biaya hidupmu biar saya yang tanggung."

Ia memang bekerja untuk menambah pemasukan, tapi...

Ninda mau...

Bayi Alya bangun, itu alarm buat mereka harus selesai bercinta.

"Sayang, kamu udah bangun ya?" Sapa Ninda

"Kamu mandilah! Biar aku yang gendong Alya!"

Mas Harun seorang budak digital perusahaan asing. Ga banyak yang tau dia kerja hanya dengan mengandalkan laptop dan skill komputer yang mumpuni.

Mina juga taunya suaminya meeting ketemu klien, dan jarang di rumah. Kalau tau akhirnya Harun selingkuh dengan Ninda ga bakalan dibiarin keduanya.

Keuntungan Ninda adalah ketika suaminya panggil untuk membelikan sesuatu, ia bisa pergi segera. Anak Ninda yang paling besar udah nunggak uang spp selama 10 bulan, bayangin aja udah mau naik kelas 2, bayarnya baru 2 bulan. Jadi Ninda datang ke sekolah dan minta maaf pada tata usaha karena lambat membayar spp.

Tiba tiba ada orang yang memang banner bertuliskan " Rumah ini dijual "

"Mas, tolong aku dong! Gimana kalo beneran yang empunya rumah udah dapet pembeli? "

"Udah Dek, kamu yang sabar ya? Mas bakal bantu! "

Kenapa suami orang lebih peduli daripada suami sendiri. Suami Ninda mana peduli mau rumah yang mereka huni bakal dijual, ia asyik mabok dan ga pernah sekalipun ngasih duit buat Ninda. Jadi Ninda beli apapun dari duit hasil jual diri ke mas Harun.

"Ma, abang kan mau pkl, harus bayar ma! "

Ninda makin pusing.

"Abang juga harus bayar uang buku, Ma. Kata bu guru ga bisa dapat rapot kalau ga dilunasi! " Gama, sekolah di swasta karena kemarin ada kesalahan saat mentransfer data pada pembukaan penerimaan siswa Sekolah Dasar Negeri. Ia ga bisa masuk di sekolah Negeri jika tidak sesuai dengan persyaratan yang diminta, apalagi sekarang udah dilarang keras upaya sogok menyogok. Jika ketahuan kedua belah pihak bakal dipenjara.

Tambah pusing nih si Ninda.

"Apa aku pindah aja ya ke Jogja? Disana kan aku punya rumah gedong, kerjaan meski cuma bikin kue tok, ada penghasilan. Segala kebutuhan juga terpenuhi, mamak bapak punya sawah dan dapat upah hasil menyewakan sawah ke petani disana. Sementara aku hidup di Batam menderita. "

Mas Harun tau yang jadi kekuatiran bagi Ninda. Apalagi melihat suami Ninda yang pemabuk makin hari makin kacau. Ngomong sembarangan sok hebat padahal siapapun tau dia laki lemah.

"Henok juga belum bayar LKS, Ma! Ada 2 bagian yang A dan B. Bu guru juga udah bilangin harus lunasi buku LKS. "

"Iya, Nok! Tar mama julaan peyek dulu. Makanya kamu jangan main terus kerjaan nya bantu ayah biar dapat duit. "

Ada fakta menarik bahwa Ayah mereka(suami Ninda) bakal ngasih duit jajan ke anak anak tapi ga pernah ngasih duit ke istrinya. Gila memang!

***

"Kamu itu darimana aja sih Nin! Dah tau suami kelaparan dari tadi bukannya bikin makan! Melalak aja kerjamu! "

*melalak : keluyuran

"Aku nyari duit, Yah! Kamu ga pernah ngasih aku duit. Gimana mau masak, apa yang mau dimasak ga ada apa apa di dapur! "

"Yo wes, aku tak ke warung ko Amin tuku beras karo lombok, tar kamu masak yoo... "

Kalo ga diteriaki mana ada dia ingat keperluan dapur udah kering. Ga ada bahan apapun tersisa. Karena kalo ada bahan di dapur pasti anak anak minta dibikinin makanan. Maklum saja anaknya Ninda ketiganya laki-laki dalam masa pertumbuhan, wajar kan!

Sampai sekarang hidup mereka susah dan semoga ada keajaiban untuk menolong keluarga ini.

Hot  Affair StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang