Dia Tampan penuh kejutan

1.2K 15 0
                                    

Gadis ini sedang menunggu angkot tujuan tempat tinggalnya. Meski udah jarang jam segini ada angkot yang ngetem di Simpang Kabil. Tapi tak jauh disana ada kerumunan orang, sepertinya mereka sedang menonton perkelahian. Ya Tuhan ada seorang lajang tanggung habis babak belur dipukulin preman.
Kasian banget kalo ga cepat bertindak bisa mati anak muda itu. Dengan sigap dan tenaga yang seadanya aku teriak sekencang kencang nya. Akhirnya mereka bubar dan pemuda itu tergeletak tak berdaya di pinggir aspal.

Apa dia masih hidup?

Apa dia pingsan?

Takut takut aku mendekati si korban.

"Makasih ya kakak sudah menolong ku! "

Ga tau bakal kemana kubawa lajang ini, akhirnya kubawa saja ke rumah. Jika warga nanti tanya aku bilang saja dia anak sepupu ku.

"Nama kamu siapa?" Tanya Mona

"Rafa Kak"

Mona membantu membereskan kekacauan, ia biasa sendiri dan malu juga ada tamu dadakan begini.

"Terima kasih kak Mona sudah tolong saya! "

"Ya, istirahat lah. Besok aku masuk pagi! Ini kamar adikku, kamu ga usah kuatir dia hanya datang minggu sore itupun kalo ingat ada kakaknya disini, menyebalkan anak itu! " Mona malah curhat. Rafa tertawa, manis senyumnya meski mukanya bonyok gitu ga ada bentuk. Kasian kamu, Rafa!

Paginya Mona sedikit pusing tapi ia seolah berada di dunia lain. Perabotan milik Mona berubah arah, rumah dan segala isinya Kinclong! Perbuatan siapa ini, apa Rafa yang melakukannya?

Rafa ini termasuk orang sok kenal sok dekat, semua yang lewat disapa sama dia. Jadi belum seminggu dia disini, hampir satu komplek tau ada anak baru di perumahan ini.

"Rafa, siapa yang ijinkan kamu rombak susunan perabotan ini? "

Rafa tersenyum, " Maaf Kak. Susunan kakak seperti orang tua dulu, tidak ada nilai seni dan tidak estetik. Sekarang kan udah maju kak, banyak tampilan kekinian di pinterest sebagai role modelnya. Lagian perabotan itu sudah kuno, kak jadi saya sengaja mengubahnya agar keliatan menarik. "

Rafa masih kuliah, tapi ga tau kuliah apa, si bocah sok tau ini panjang ngomong nya kayak kereta api. Dan aku sekarang ga pernah lagi beli sarapan atau kue kue karena Rafa emang jago masak.

"Raf, benar ya kamu nitipin bolu bolu ke toko kue, kakak ga tau loh! "

"Hehehe.... " Rafa nyengir aja, dia ditanya loh jawabannya gitu. Tipe tipe ngeselin Rafa ini.

Letak rumah kami berada di sudut perumahan. Dan karena bagian pojok ada tanah sisa dan ga pernah kugunakan. Paling hanya menyewa tukang potong rumput untuk merapikannya. Kan takut juga kalo orang kira penghuninya udah pindah ke hutan rimba!

Di tangan Rafa semua jadi berbeda. Ia memanfaatkan lahan kosong dan menanam sayuran hidroponik. Di teras rumah biasanya kan ada tanaman hias begitu, aku ga peduli, kadang udah mati, kadang bunga sekaligus potnya udah diangkat orang, terserah deh! Tapi Dion, adikku ga pernah menyerah, pasti tiap bulan ada tambah satu koleksi bunga hias meski bukan yang mahal ya, katanya dia malu kalo rumah ga punya bunga. Ada ada saja!

Hot  Affair StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang