Tetangga baik hati

1.6K 19 0
                                    

Siapa yang punya tetangga baik hati acungkan jempolnya? Mantap ya! Didoakan terus ga sih biar banyak rejekinya? Amin

Lopi si anak mami sedang menikmati cuti tahunan. Kalau akhir tahun otomatis ga bisa karena banyak tamu. Lopi bekerja di hotel sebagai front office di shif 2. Jadi selama 14 hari ia bakal ongkang ongkang kaki dan digaji. Kebetulan mama  dan papa lagi ada acara di kampung. Oh senangnya!

Lopi ga pernah memperhatikan kalau rumah disebelah ada yang menempati. Rumah kami ini model lama, jadi tiap 2 rumah jadi satu pagar dan kebetulan rumah sebelah milik kami.

Lopi kerja tiap sore jam 4 sampai pagi. Jadi pulangnya pun sama kaya orang kerja malam. Dan lopi ga perlu memikirkan apapun. Ia pulang dalam keadaan kenyang karena makan sudah ditanggung katering hotel. Paling makan siang itupun sudah disiapkan mama. Jadi  mama papa pergi udah menyiapkan persediaan makanan. Takut banget anak gadisnya kelaparan. Namanya kalau sudah kerja pasti sudah dewasa dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Tapi itu ga berlaku pada mama. Ia selalu menganggap aku anak kecil.

"Wak, sudah ada nya ya yang nempatin rumah sebelah! " Kata Rani

Rani sengaja kuajak karena mama takut aku tinggal sendiri dan kebetulan ia juga satu shif denganku. Karena aku cuti jadi aku juga mengajak dia cuti. Dibolehin gitu sama bos. Emang enak banget dah kerja di hotel dan fyi kami beda tugas ya, dia bagian room servis.

"Ga tau! Soalnya mama ga ada cerita tuh soal tetangga! " Lopi menyiapkan berbagai cemilan karena rencananya kami bakal maraton nonton horor. Udah makan malam juga jadi kami mulai menyalakan TV. Lagi seru serunya ada yang ketok pintu.

Tok tok tok

Keduanya ketakutan mana film itu banyak jumpscare. Tamu tak diundang datang.

Kami berdua akhirnya sama sama di pintu, menghadapi bersama.

"Permisi... Saya tetangga sebelah. Ini ada makan malam untuk kalian berdua. "

"Makasih ya Mas! "

"Sama sama"

Karena ngobrol terlalu panjang jadi film pun berakhir. Kami bertiga jadi makan cemilan dan mengganti tontonan film action.

Jam 1 malam.

"Kalian ga tidur? "

"Kami mau maraton Mas! "

"Saya pulang ya? "

"Ok"

Tamu kami pulang.

Paginya tuh orang udah ngelap kaca bersihkan pekarangan kalah kami dua gadis pemalas. Bahkan ia mengaku sudah joging. Jadi jam berapa ia bangun?

Sarapan kami udah lewat. Tapi ada dua kotak makan, pasti dari tetangga. Eh beneran dong ditelpon sama empunya. By the way darimana dia tau nomor HP lopi.

"Mas tau darimana nomor saya? "

"Dikasih mama kamu! "

"Sarapan pagi udah di meja, ya! Jangan lupa dimakan! "

"Iya, makasih"

Kok orang ini baik banget!

Sore itu kami lagi santai, karena habis sarapan kami beres beres rumah sekalian skincare-an, hahaha jarang sekali kami lakukan. Untung masih muda belum terlambat merawat tubuh.

Tin tin tin

Itu pasti tetangga yang pulang kerja.

"Kalian udah mandi belum? " Ejeknya

"Udah dong situ yang bau keringat belum mandi! " Rani balas mengejek.

Padahal jarak satu meter bisa kecium wanginya. Tuh orang apa mandi parfum ya wangi banget.

"Kita jalan yuk! Saya mau beli kebutuhan bulanan sekalian kita makan."

Asik nih ada yang ngajakin jalan. Apalagi kaum jomblo ini. Membantu mas sebelah milihin produk yang udah dia list. Cowok simpel ya, bukan kayak cewek ini itu banyak macam yang dibutuhkan.

Rani ternyata ditelpon orang tuanya pada kangen sama dia. Jadi kami hanya 2 hari bersama. Selanjutnya ini cerita kami berdua sama Mas.

Namanya Mas Hanung. Ia tipe yang suka guyon, ada aja gombal receh yang ia lempar jadi ga akan pernah ada suasana akward. Orangnya asyik, tapi yang mengherankan kok dia gampang banget dekat sama orang baru.

Dia tau segala macam tentang aku yang ga pandai masak, pemalas. Setiap jam makan udah tersedia boks makan untukku, apa ga baik banget tuh orang!

Liburan ini jadi mengesankan karena dapat tetangga baru dan lopi jadi lebih kreatif ga rebahan melulu. Pagi joging, beberes tanaman, rumah kemudian mandi lalu sarapan. Nyetel lagu dan membereskan area dalam rumah. Dan kalo mas selesai joging ia mandi dan berangkat ke kantor.

Hari ini sudah masuk kerja tak terasa 2 minggu sudah berlalu. Ternyata mas Hanung manajer hotel kami. Gila...

Lopi jadi ga enak terlalu akrab di rumah karena jelas ia atasan segan dong! Pagi ini ada seorang bocah perempuan umur 4 tahun lagi dipangku sama mama.

"Anak siapa Ma? Cantik banget! "

"Ini cucu mama. Panggil bunda tuh dek! " Mama nyuruh si bocah.

"Hello bunda cantik! "

Karena lelah lopi mengiyakan. Ia bebersih dan tidur. Siangnya bocah itu masih main sama mama.

"Ma, gapapa ya anak orang ditinggal sini, ga dicariin sama mama papanya! "

Ditanyain serius malah bilang ini cucu mama. Payah memang kalau orang tua udah pengen cucu, anak orang dikata cucunya.

"Ma, lopi berangkat ya!"

"Gita, sini cium dulu tangan bunda!" Kata mama pada bocah itu.

Sampai di hari off, Lopi baru tau kalo Gita anak si Mas Hanung.

"Gita ga main sini ya Ma?"

"Napa, kangen sama anakmu? Dia di sebelah tuh ajak mainlah."

Ada mas Hanung lagi dandani anaknya. "Hallo Gita cantik!"

"Halo juga bunda cantik! Yah Gita mau dibedakin sama bunda aja, ayah payah nih ga rata jadi cemong!" Protes Gita

"Oh mentang mentang punya bunda ya, awas ya minta duit ayah beli mainan!" Ancam Mas Hanung pura pura ngambek.

Kami bermain bertiga sampai akhirnya Gita ngantuk.

"Mamanya Gita dimana mas?"

"Mamanya selingkuh, ninggalin kami berdua. Dia ga sanggup hidup sederhana lebih memilih laki laki yang banyak duit. Ya, kami pun berpisah!"

Miris ya

Tapi memang ada kok tipe perempuan yang ga sanggup menderita, ia mencari laki-laki yang sanggup membiayai gaya hidupnya yang luxury.






Hot  Affair StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang