Sinar baswara dari mentari mulai menelisik kedalam jendela kayu usang bergorden putih nan tipis. Seorang gadis yang baru saja selesai berpakaian, kini menggulung rambutnya begitu kemayu. Jam sarapan para majikannya akan dimulai sebentar lagi, dan itu adalah tugas wajib pertama setiap harinya yang ia akan lakukan. Membenahi letak cepolannya kemudian jarik yang akan menjad roknya, sang jelita menghebuskan napas sembari merapal doa. Semoga hari ini masih habis untuknya, semoga napas dan detak jantungnya masih ada sampai malam berganti pagi kembali.
"Tuan Albert sudah bangun lebih dulu," ucap seorang pekerja lain yang berkasak kusuk.
Kamar sempit itu di tinggali setidaknya sepuluh orang pembantu, dan kamar berikutnya di tempati oleh puluhan jongos yang bekerja di keluarga ini. Berdesak-desakan memang, namun apa boleh dikata. Pribumi seperti mereka tak ada daya bahkan hanya untuk berbicara. Masih bisa bernapas saja adalah suatu hal yang akan mereka syukuri dengan amat sangat.
"Tuan Albert tidak akan melirikmu Laras. Jadi, ayo keluar dan bantu kami," seru seorang lainnya.
Laras mengangguk dan berjalan pelan diikuti yang lainnya. Menyiapkan sarapan dan menata meja disaat keluarga itu sedang mandi atau berpakaian. Dapur itu akan sedikit berisik, namun pergerakan bedinde-bedinde pribumi itu tertata sehingga tak menganggu aktivitas salah seorangpun dari keluarga De Groot.
Mata gadis dalam balutan kebaya lusuh sewarna kuning matahari itu membulat menatap temannya yang hendak memberikan gula pada gelas tuan muda mereka.
"Tuan Albert tidak suka ada gula dalam kopinya Rin," ujar Laras pelan menahan tangan yang sudah siap dengan sesendok gula.
"Biar mbak saja yang membuatkan kopinya. Mbak sudah biasa melakukannya setiap hari," ujar Laras pada Ririn. Pembantu baru yang dibawa tuan De Groot beberapa hari yang lalu.
"Bagaimana mbak bisa tahu? Tidak ada satupun yang menyukai kopi pahit tanpa pemanis."
Laras tersenyum simpul sebelum menjawab, "Tuan muda lebih menyukai kopi yang pahit. Jangan tambahkan pemanis di dalamnya."
Wanita pribumi dengan nama Ririn itu, menatap Laras dengan pandangan sinis.
"Mbak ini sok tahu sekali. Urus pekerjaanmu sendiri dan jangan urusi pekerjaanku. Dibanding mbak diam disini, lebih baik siapkan yang lain."
Laras menghembuskan napasnya dengan pelan dan tenang. Sulit meyakinkan Ririn tentang semua hal yang menyangkut Albertus De Groot. Meski tahu bahwa yang Laras katakan benar adanya, Ririn akan tetap menyangkal. Baginya, Laras adalah calon saingan terbesar untuk mendekati Albertus yang begitu sempurna. Lelaki itu hanya ramah pada Laras dan akan menjadi begitu ketus dengan orang lain.
Tidak mau memantik api pertikaian, Laras memilih mengalah pada Ririn. Gadis itu berjalan pelan dengan telanjang kaki sambil membawa piring-piring bersih yang akan ditata diatas meja. Laras membenahi taplak meja berbahan satin biru gelap itu dengan telaten, kemudian meletakan piring-piring tepat di hadapan bangku-bangku yang sudah dibersihkan pula. Bergerak dengan penuh kehati-hatian, Laras meminimalisir semua suara yang ia hasilkan.
Ketika semua sudah tertata dengan baik, yang paling tua diantara mereka akan berjalan dengan jongkok sembari terseok-seok untuk mengetuk pintu kamar sang majikan satu per satu. Memberi tahu bahwa sarapan mereka siap untuk disantap. Para bedinde itu, akan kembali ke dapur menunggu makanan sisa, atau jika tidak ada makanan sisa, mereka hanya makan di siang hari. Itu jauh lebih baik dibanding memikirkan pekerja paksa yang bahkan kelaparan berhari-hari bekerja untuk orang-orang Belanda.
"Siapa yang meletakan pemanis dalam kopi saya?"
Sebuah suara membolongi keheningan sarapan hari ini. Suara berat dengan nada tak bersahabat keluar dari mulut Albertus. Wajah datar dan ketusnya semakin di perburuk dengan riak kesal dalam dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRIBUMI
Fiction Historique[•. ] Indonesia memiliki sejarah kelam dengan Belanda. Penjajahan kejam tak berhati oleh Belanda membawa Indonesia dan rakyatnya tenggelam dalam kesengsaraan. Beratus-ratus tahun pribumi kita menderita akibat penjajahan Belanda. Begitu j...