Rintik Hujan

312 32 3
                                    

****
Hari ini hujan deras mengguyur kawasan pertokoan di sekitar toko mama.

Di tengah hujan seperti ini, jarang sekali ada pembeli yang datang berkunjung sehingga hal itu dimanfaatkan olehku untuk membaca buku di kursi yang menghadap jendela kaca, sambil menikmati secangkir teh panas.

Sewaktu-waktu mataku beralih dari lembaran buku ke arah luar jendela, memperhatikan kegiatan orang-orang di sebrang sana.

Tak jauh berbeda denganku, dalam suasana hujan ini apotik di depan juga terlihat lengang. Hanya ada mereka sebagai karyawan yang memiliki aktivitas masing-masing dengan handphone mereka. Kecuali dua orang yang sedang duduk bersebelahan disana.

Yang laki-laki sedang memetik gitar di tangannya sedangkan yang perempuan sedang fokus melihat permainan lelaki itu sambil berselimut kain tebal.

Ada kalanya Cindy ikut bernyanyi bersama Eru yang mengiringi.

Wahh pemandangan yang sangat romantis sekaligus menyakitkan untuk ku.

Aku selalu berandai-andai, andai aku ada di posisi Cindy,  memiliki wajah cantik dan pandai bergaul, bisa leluasa duduk bersebelahan dengan pujaan hatiku, bisa mengobrol banyak hal dan tanpa canggung  lalu saling bercanda tawa bersama.

Lihatlah aku sekarang.

Udah jelek, sendiri lagi..

Kalau aku jadi Cindy, aku akan dengan percaya dirinya mendekati tetanggaku itu, memakai jurus merayu maut, lalu menyampaikan rasa suka ku.

Karena aku sangat yakin tidak akan tertolak melihat penampilan dan perilaku Cindy yang pacarable banget. Sebagai seorang perempuan saja aku sangat suka, apalagi sebagai seorang laki-laki yang tiap hari melihatnya dari jarak dekat dan menikmati segala perhatiannya selama bekerja bersama.

Aku raih buku kecil di sampingku dan membuka isinya,

Miris sekali.

Disana banyak info-info yang aku dapat dari hasil stalking ku beberapa bulan ini.

Exandaru Meghantara, nama lengkap nya.

Lahir di Jogja, 27 tahun yang lalu berbeda 5 tahun dengan aku.

Dia dari keluarga berada, aku melihat-lihat sosial medianya yang memang tidak banyak memposting foto,  ada 5 foto yang hampir memotret pemandangan saja foto dirinya sendiri hanya 1  itupun hanya siluetnya saja. Tapi ia hanya mengikuti 3 orang di instagram nya, ada kakak laki-laki dan adik perempuannya yang berbeda 2 tahun di atas umurku, serta satu akun instagram seorang perempuan yang diprivat.

Dari instagram adiknya, aku bisa tahu bahwa dia dari kalangan orang berada. Keluarganya sering bepergian ke luar negeri, atau beberapa foto yang memperlihatkan momen-momen kebersamaan keluarga mereka di sebuah restoran dan villa mewah, ia beserta saudaranya juga lulusan luar negeri, pantas saja mobilnya yang waktu itu aku tumpangi itu terlihat mewah.

Sangat berbeda dengan keadaanku.

Aku mencari tahu juga, musik kesukaannya, hobinya, makanan favoritnya, dan segala hal tentang dia yang aku ingin tahu.

Aku juga bisa tahu nama lengkap dan umurnya dari akun saudara-saudaranya itu.

Mereka juga yang selalu memposting foto-foto Eru, bahkan semua foto itu sudah kusimpan dalam file laptop dan Google drive milik ku.

Semua hal tentang dia aku simpan dalam sebuah kotak di bawah tempat tidur ku. Mulai dari baju dan celana, perban bekas yang waktu itu dipakai mengobati luka ku, foto-foto dirinya yang berhasil aku cetak.

Keep It SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang