********
Hari-hari setelah kembalinya mas Eru di apotik membuat suasana hatiku berubah. Apalagi tidak adanya Cindy yang hobinya selalu menempeli mas Eru. Namun, aku harus mematuhi janji pada Ravi, membelikannya makan siang ayam geprek selama seminggu.
Heran sekali,apa dia enggak bosan dengan menu yang itu-itu saja ?
Hari pertama aku pesankan dia lewat go food, beberapa menit berselang aku diteror telpon olehnya memerintahkan aku untuk mengantarkan ayam geprek ke apotik sendiri tanpa perantara kurir.
Dia mengancamku akan memberitahu mas Eru bagaimana perasaanku, sehingga aku langsung saja mematuhi segala titahnya yang sangat menyebalkan itu.
Hari kedua aku antarkan sendiri, bang Farhan, Bang Galih, Bang Yuda dan bang Putu melihatku bingung, membawa sekantong plastik ayam geprek dan mencari keberadaan Ravi.
Ravi keluar bersamaan dengan mas Eru. Ia berseru heboh menyambutku,.. emm bukan, menyambut ayam geprek nya.
"Adududhhh... jadi repot-repot deh bawain Abang ayam geprek" ia berseru dengan muka tengilnya.
Wajahku merah padam apalagi melihat tatapan tanya dari mas Eru.
"Cuma Ravi nih yang dibawa in?" Tanya bang Yuda.
"Mmm itu... sebenernya..."
Aku berusaha mencari-cari alasan yang pas untuk menjawab pertanyaan bang Yuda, aku melirik Ravi sejenak meminta bantuan tapi ia malah menyeringai sambil membuka bungkus ayam geprek plus nasi yang menghabiskan uang di dompetku itu.
Sama sekali tak berniat membantu.
"Ada apasih ini kalian berdua, gue ketinggalan apanih?" Bang Farhan mendekat menyenggol lengan Ravi, tapi lelaki itu malah tertawa kecil. Menambah spekulasi macam-macam dari beberapa pria di ruangan ini.
"Jadi, Ravi ini pesen ayam geprek di Temen saya bang, sekalian saya anterin soalnya saya juga pesan disana" akhirnya aku bisa menghela nafas lega.
Dari ekor mataku, aku bisa melihat tubuh menjulang mas Eru menghampiri kursi di paling ujung, matanya fokus mengetik sesuatu di layar hape nya.
Terlihat tidak mempedulikan percakapan kami.
"Itu modus sih, kamu jangan percaya buaya darat ini deh" ucap bang Galih terkekeh melihat Ravi yang makan dengan lahap tanpa menawari teman-temannya.
Aku bingung mau menjawab apa, akhirnya aku memutuskan untuk pamit,namun sebelum itu Ravi lagi-lagi membuat ulah dan membuat ku jengkel setengah mati.
"Beliin minum dong, aus nih" ucapnya sabil melihatku yang hendak berbalik.
"Beli sen..." belum sempat aku berkata, Ravi sudah berseru
"Mas.. mas Eru.." panggil Ravi, membuatku melotot.
"GU-gue beliin, gue juga sekalian mau ke supermarket" ucapku begitu saja dan langsung keluar.
Aku meremas kedua tanganku, menghela nafas berkali-kali memendam segala luapan emosi dan amarah akibat makhluk yang satu itu.
"Pulsanya sekalian teh" tawar kasir supermarket membuat ku menggeleng,
"Roti nya lagi promo teh beli dua gratis satu"
Aku menggeleng,
"Mau sekalian Susu nya lagi ada diskon teh "
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep It Secret
Roman d'amourNamanya Brigitha, cewek cupu yang kerjanya diam di balik meja kasir toko mama nya. Ia selalu Memandang diam-diam mas-mas tampan pegawai apotik di sebrang sana, dan percaya diri merasa tatapan nya bersambut kala kedua mata setajam elang itu balik men...