nine

3.8K 379 9
                                    

" muka lo sepet amat " ujar Renjun

" gue lagi gedeg " jawab Jaemin, mukanya di tekuk sedari tadi

" kenapaa ? Si kadal lagi ? " Renjun membuka plastik kerupuk yang ada di meja kantin

" Jun lo harus tau, dia tiba-tiba aja pindah kesebelah kamar kost gue " Jaemin memukul meja dengan kesal

" lah, bukannya lo bilang udah penuh ? "

" iya tapi bang Taeil lulus, dia keluar dari kost dan nyerahin ke sepupunya. Si kadal itu lah sepupunya "

Renjun tertawa renyah serenyah kerupuk. " selamat bro, gue ada temen berarti." Lalu tertawa lagi

Renjun tetanggaan seapartemen dengan si jangkung china itu, siapa lagi kalau bukan Guanlin. Jangan tanya bagaimana sebalnya dia setiap hari

" haii semuaa " sapa Haechan riang, dia baru keluar kelas dan di jemput Chenle

Dia duduk di sebelah Jaemin.

" jadi ? Lo beneran gak lecet sedikitpun kan Chan ? " tanya Renjun, dia memicingkan matanya menatap wajah riang Haechan

Kepala Haechan menggeleng, lalu tersenyum lucu

" lo beneran gak di apa-apain Chan ? " kini Chenle yang bertanya

Haechan menggeleng lagi, " kak Mark sama kak Minhyung baik banget. Mereka ngerawat aku sama pesenin makan yang banyak banget "

Haechan bercerita dengan gembira, tapi ketiga temannya malah mendengus. Mereka masih tidak suka dengan kejadian kemarin.

" ya udah yang penting kamu selamat " ujar Chenle. Renjun dan Jaemin hanya menghela napas

Haechan mengangguk dengan riang. Wajahnya ceria sekali dari tadi pagi

" Echan mau pesen.. mmm kwetiaw ahh " Katanya lalu berdiri

" gak usah biar gue aja yang pesenin lo duduk disini aja " Renjun melarangnya membuat Haechan duduk kembali. Lelaki dari China itu lalu pergi memesan

" Jaemin kenapa ? Marah ya sama Haechan ? "

Jaemin yang di tanya menoleh, lalu tersenyum melihat Haechan yang cemberut

" nana lagi sebel aja, mood nana lagi gak baik " jawab Jaemin, dia membelai rambut Haechan pelan

" kenapa ? Gara-gara Echan kemarin ya ? "

Jaemin menggeleng, " bukan pudu.. "

Tangan Jaemin mencubit pelan hidung Haechan, membuat si empu menjerit kecil

" lo sebel sama tu orang ? "

Jaemin menoleh pada Chenle yang sedang menunjuk kedepan dengan dagu. Jaemin melihat arah pandang Chenle, lalu mendengus sebal

" hih, kalo bisa gue santet tu orang. Nyebelin banget sumpah " omel Jaemin, dia melotot galak pada Jeno yang datang dengan kawanannya. Mereka duduk terhalang oleh dua meja. Anaknya tengah berkedip genit

Chenle terkekeh, " jadian aja si. Benci-benci tar jadi cinta "

Jaemin mempraktekkan orang yang sedang muntah. Lalu bergidig ngeri. Matanya melirik Haechan yang tengah tersenyum pada seseorang

" gak boleh " tangan Jaemin menutup mata Haechan

" ih Nana, awasin tangannya " Haechan berusaha mengalihkan tangan besar Jaemin. Tadi di tengah tersenyum pada si kembar

" Nana bilang gak boleh ya gak boleh, sini.." lalu Jaemin membawa tubuh Haechan duduk di pangkuannya

Tak lama Renjun datang dengan 4 pesanan, minumannya di antar oleh seorang pegawai kantin

Sweet Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang