" muka lo sepet amat " ujar Renjun
" gue lagi gedeg " jawab Jaemin, mukanya di tekuk sedari tadi
" kenapaa ? Si kadal lagi ? " Renjun membuka plastik kerupuk yang ada di meja kantin
" Jun lo harus tau, dia tiba-tiba aja pindah kesebelah kamar kost gue " Jaemin memukul meja dengan kesal
" lah, bukannya lo bilang udah penuh ? "
" iya tapi bang Taeil lulus, dia keluar dari kost dan nyerahin ke sepupunya. Si kadal itu lah sepupunya "
Renjun tertawa renyah serenyah kerupuk. " selamat bro, gue ada temen berarti." Lalu tertawa lagi
Renjun tetanggaan seapartemen dengan si jangkung china itu, siapa lagi kalau bukan Guanlin. Jangan tanya bagaimana sebalnya dia setiap hari
" haii semuaa " sapa Haechan riang, dia baru keluar kelas dan di jemput Chenle
Dia duduk di sebelah Jaemin.
" jadi ? Lo beneran gak lecet sedikitpun kan Chan ? " tanya Renjun, dia memicingkan matanya menatap wajah riang Haechan
Kepala Haechan menggeleng, lalu tersenyum lucu
" lo beneran gak di apa-apain Chan ? " kini Chenle yang bertanya
Haechan menggeleng lagi, " kak Mark sama kak Minhyung baik banget. Mereka ngerawat aku sama pesenin makan yang banyak banget "
Haechan bercerita dengan gembira, tapi ketiga temannya malah mendengus. Mereka masih tidak suka dengan kejadian kemarin.
" ya udah yang penting kamu selamat " ujar Chenle. Renjun dan Jaemin hanya menghela napas
Haechan mengangguk dengan riang. Wajahnya ceria sekali dari tadi pagi
" Echan mau pesen.. mmm kwetiaw ahh " Katanya lalu berdiri
" gak usah biar gue aja yang pesenin lo duduk disini aja " Renjun melarangnya membuat Haechan duduk kembali. Lelaki dari China itu lalu pergi memesan
" Jaemin kenapa ? Marah ya sama Haechan ? "
Jaemin yang di tanya menoleh, lalu tersenyum melihat Haechan yang cemberut
" nana lagi sebel aja, mood nana lagi gak baik " jawab Jaemin, dia membelai rambut Haechan pelan
" kenapa ? Gara-gara Echan kemarin ya ? "
Jaemin menggeleng, " bukan pudu.. "
Tangan Jaemin mencubit pelan hidung Haechan, membuat si empu menjerit kecil
" lo sebel sama tu orang ? "
Jaemin menoleh pada Chenle yang sedang menunjuk kedepan dengan dagu. Jaemin melihat arah pandang Chenle, lalu mendengus sebal
" hih, kalo bisa gue santet tu orang. Nyebelin banget sumpah " omel Jaemin, dia melotot galak pada Jeno yang datang dengan kawanannya. Mereka duduk terhalang oleh dua meja. Anaknya tengah berkedip genit
Chenle terkekeh, " jadian aja si. Benci-benci tar jadi cinta "
Jaemin mempraktekkan orang yang sedang muntah. Lalu bergidig ngeri. Matanya melirik Haechan yang tengah tersenyum pada seseorang
" gak boleh " tangan Jaemin menutup mata Haechan
" ih Nana, awasin tangannya " Haechan berusaha mengalihkan tangan besar Jaemin. Tadi di tengah tersenyum pada si kembar
" Nana bilang gak boleh ya gak boleh, sini.." lalu Jaemin membawa tubuh Haechan duduk di pangkuannya
Tak lama Renjun datang dengan 4 pesanan, minumannya di antar oleh seorang pegawai kantin
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love Triangle
FanfictionHaechan hanya seorang pemuda biasa. Si polos yang Renjun bilang menjurus ke bodoh. Tidak terlalu introvert tapi dia lebih senang menghabiskan waktunya di dalam kamar di banding mengenal dunia luar Tidak pernah mengenal cinta atau bahkan menyukai ses...