two

9.1K 738 77
                                    

Haechan menghabiskan 2 potong sandwich sekaligus, pipinya mengembangkan layaknya ikan buntal. Bergerak turun naik sesuai irama kunyahannya.

Terlihat lucu dan menggemaskan, apalagi tatapan polosnya menjelajah seisi kantin. Tidak, dia tidak mencari seseorang. Dia hanya sedang memperhatikan orang-orang yang sedang bercengkrama di setiap sudut kantin. Itu kebiasaannya ketika makan, kepalanya menoleh kesana kemari tidak bisa diam apalagi di tempat ramai.

"Telan dulu, baru makan lagi." Suara teguran Jaemin membuatnya menoleh, lalu bibirnya tersenyum sampai terlihat gigi. Haechan mengangguk kemudian menuruti perkataan Jaemin.

Tangan Haechan mengambil satu potong sandwich lagi, kebetulan tadi pagi dia tidak sempat sarapan. Dia terlalu fokus menonton kartun Spongebob sampai lupa kalau dirinya punya jadwal kuliah pagi-pagi sekali.

"Gue bakalan pulang sore, lo baliknya jam 11 siang kan Chan?" Tanya Renjun, temannya yang duduk di sebuah kanannya.

Haechan hanya mengangguk.

"Kalo gitu, gue pesenin taksi ya. Jangan naik bus sendirian." Kata Renjun lagi,  mengetikkan sebuah pesan pada sopir taksi yang sudah menjadi langganan dia dan kawan-kawannya dari jaman menengah atas.

"Lo Jae?"

Jaemin melirik Renjun, lalu dia menatap lagi layar handphonenya.

"Gue pulang sore juga, hari ini gue ada kerja kelompok."

Renjun mengangguk, kalau begitu keputusannya tepat untuk memesankan taksi. Renjun memandang Haechan yang masih asik melirik kesana kemari. Lalu dia menggeleng pelan.

Bocah sd memang tidak bisa dia tinggalkan begitu saja, Jaemin dan Renjun sampai harus rela berjalan jauh untuk sampai ke gedung fakultas seni hanya untuk menemani Haechan makan.

"Chenle kok gak dateng-dateng ya Jun?" Tanya Haechan menatap Renjun dengan raut penasaran.

"Masih di kelas kali, bentar lagi juga dateng." Renjun mengulurkan tangannya mengusap sudut Haechan yang terdapat remahan roti.

"Ih, padahal kan udah dibilangin ambil jadwal yang sama kayak aku. Tapi Chenle nya ngeyel, jadi kan gini, bentrok." Haechan sedikit merengek dengan bibirnya yang mengerucut kecil.

"Gak papa, yang penting kan waktu jadwalnya sama kayak kamu Chan." Jaemin menyahut, dia memasukkan handphonenya ke saku celana.

"Tetep aja kan.." Renjun mencomot bibir Haechan agar berhenti merengek, dia menggeleng pelan kala Haechan menatap kaget dirinya.

" Udah ya, yang penting kelas praktek kalian samaan, oke ? "

Haechan mengangguk pelan, kalau temannya sudah bilang begitu, Haechan hanya akan menurut saja. Lagipula dia tidak mungkin melawan mereka berdua, punya badan kecil begitu tapi tenaga tidak main-main

" Jadwal kamu berikutnya berapa menit lagi ? " Renjun melepaskan tangannya dari bibir Haechan lalu beralih merangkulnya

" 20 menit lagi Jun "

Renjun mengangguk mengerti, dia mengeratkan lagi rangkulannya saat rambut jamur Haechan menggelitik telinganya

" Denger, aku sama Renjun pulangnya sore. Kamu pulang sendiri naik taksi. Pas keluar kelas langsung ke depan aja ya, jangan cari Chenle kalau dia gak ada pas kamu udah bubar. Ngerti kan Chan ? " Tanya Jaemin dengan sorot serius

" Iya aku ngerti Nana. Ck, emangnya aku ini anak kecil apa " Haechan menjawab sambil berdecak pelan, menatap Jaemin sewot

Sedang Jaemin menatap Haechan malas, rasanya ingin berkata buruk tapi nanti yang ada anak itu malah menangis. Akhirnya ia malah mendengus ketika Renjun mengulum senyum geli

Sweet Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang