eight

4.7K 392 3
                                    

Haechan di antar pulang jam 5 sore sesuai jadwal kuliahnya berakhir. Dia meminta untuk di turunkan 3 rumah sebelum rumahnya sendiri. Haechan hanya tidak mau sampai ayahnya melihat kalau bukan tiga temannya yang mengantarkan. Karena ia pun sadar kalau ayahnya akan lebih mengawasinya kalau ia di antar oleh orang baru

Setelah kegiatan yang menurut Haechan aneh, dia melanjutkan acara menontonnya dengan suasana canggung. Mungkin itu bagi Haechan, karena si kembar bersikap seolah tidak terjadi apapun

Haechan sesekali melirik mereka berdua yang fokus menonton. Tapi yang Haechan sadari adalah tidak ada rasa takut ataupun bayangan menyeramkan yang biasanya melintas di otaknya ketika ia melihat dua seniornya ini. Rasanya biasa saja walau canggungnya masih mendominasi. Minhyung ataupun Mark selalu memperlakukannya dengan lembut dan perhatian. Mungkin karena itu rasa takutnya menghilang sedikit demi sedikit

" jangan lupa makan lagi ya pudu " ucap Minhyung begitu mobil berhenti, Haechan mengangguk

" inget. Chat kita berdua kalo kamu udah sampai di kamar ya " ujar Mark, di menengok ke belakang karena Haechan duduk di kursi penumpang

" mm iya kak. ugh kalo gitu Echan turun dulu. Makasih ya kak " Haechan membuka pintu mobil dan berjalan menuju rumahnya

Dia sesekali melirik ke arah mobil seniornya yang masih belum berangkat. Mereka berdua sempat protes karena di larang mengantarkannya sampai pagar rumah. Haechan dengan polosnya bilang kalau ayahnya sangat tidak suka kalau ia di antar oleh orang lain selain tiga temannya. Dengan nada yang menakut-nakuti Haechan bilang kalau ayahnya itu sangat galak dan kejam

Kedua seniornya akhirnya mengalah. Lagipula brabe kalau nanti mereka ketahuan

Benar saja, di depan rumahnya sudah ada ayahnya yang sedang membaca buku sambil tumpang kaki dan kakaknya yang bermain handphone di teras. Terlihat ibunya sedang menyiram tanaman

" sayang udah pulang ? " ibunya yang pertama kali bertanya

" iya ma " Haechan menghampiri dan mencium pipi kiri sang ibu

" naik bis sayang ? "

"I-iya ma" Haechan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

" heh lain kali naik taksi, gue gak mau ya entar gembul gue di macem-macemin di bis " Kakaknya menyahut

" ih apa sih bang Dery. Nyebelin " Haechan mencebikan bibirnya dan berlalu kedalam

Ayahnya meliriknya dari balik kacamata. Dia merasa mengendus aroma yang berbeda ketika Haechan lewat. Parfum lelaki yang kuat, bukan seperti orang yang habis naik bis. Tapi dia tidak terlalu ambil pusing, Johnny kembali membaca bukunya lagi

Di dalam kamar Hechan segera menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Baru juga memejamkan matanya dia langsung teringat ketiga temannya. Dengan panik Haechan mengambil handphone yang berada di dalam tas, ternyata mati. Lalu matanya melirik mencari charger

Begitu handphone di nyalakan. Banyak sekali notifikasi pesan serta panggilan tak terjawab dari ketiga temannya. Benar-benar banyak apalagi Chenle. Haechan juga tidak sadar kalau Handphonenya itu mati

Haechan memasuki grup chat dengan ketiga temannya

Haechan
Maaf ya, Echan bikin kalian khawatir
Tapi Echan gak papa kok

Chenle
Haechaaaaannn. Lo bikin gue panik setengah matiiii
Lo baik-baik aja kan ????

Renjun
Haechan bilang ke gue. Lo di bawa kemana sama si dua senior sableng itu ??

Jaemin
Chaniee gak di apa-apain kan ?
Chanie masih seperti punya Jaemin yang dulu kan ?????

Haechan mengernyit aneh membaca pesan Jaemin

Sweet Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang