Kejadian kemarin adalah hari yang buruk bagi Haechan, oh dia tidak mau mengingat bagaimana susahnya ia untuk berhenti menangis
Beruntungnya, walaupun si kembar sering sekali mengganggunya mereka tidak pernah mengejar sampai ke kelas. Jadi Haechan bisa menggunakan itu sebagai salah satu tempat aman
Untuk hari ini hanya dirinya dan Renjun yang punya jadwal kuliah. Jaemin yang tidak ada jadwal memilih untuk menyelesaikan tugas kelompok hari kemarin sedangkan Chenle harus mengantar ibunya ke luar kota karena salah satu kerabatnya ada yang sakit
" Tunggu disini oke, gue mau ambil buku di temen dulu " Renjun membuat isyarat tangan untuk menunggu
" Tapi Jun, kenapa aku gak ikut aja ? " Tanya Haechan heran
Renjun menggeleng, " No, kalau kamu ikut yang ada si psiko itu nemuin kamu terus kamu mau kayak kemarin lagi ? "
Haechan menggeleng ribut, kejadian kemarin saja masih membuatnya takut. Tapi dia juga takut kalau di tinggal sendirian
" Ini perpustakaan Chan, jadi pasti aman. Kamu tunggu disini. Ya ? "
Akhirnya Haechan mengangguk setuju, setelah di rasa yakin, Renjun melangkah pergi ke luar perpustakaan. Meninggalkan Haechan yang tengah celingukan melihat suasana perpus
Hanya terdapat rak buku yang berjejer rapi. Lagipula kenapa Renjun menyuruhnya duduk di sudut begini. Dia kan jadi tidak melihat orang lain
Haechan cemberut, rasanya seperti menjadi boneka pajangan saja
Tapi seharusnya Renjun juga ingat, kalau kumpulan senior pengganggu itu punya banyak sekali antek-antek. Serapat apapun dia menyembunyikan Haechan, si kembar itu pasti melacak nya dengan segala cara
Contohnya saat ini Mark perlahan sedang berjalan ke dalam perpustakaan, hanya ada 4 orang yang sedang membaca dengan duduk berjarak. Mereka semua fokus pada buku masing-masing. Begitu pula si penjaga perpustakaan
Dia terkekeh tanpa suara, tidak sia-sia dia punya banyak kenalan yang berguna. Di belakangnya Minhyung baru memasuki perpustakaan, kakaknya itu menyuruh Jeno menunggu di pintu masuk kalau-kalau ada Renjun datang dan Guanlin tengah memata-matai Renjun di tambah lelaki itu ingin menggoda si mungil dari China yang terkenal galak seantero junior baru
" Tunggu " Bisik Minhyung, dia menahan bahu kanan Mark
Dia menengok melihat situasi lalu menatap adiknya, " Lo jangan gegabah, gue gak mau Haechan sampe nangis "
Mark berdecak, " Heh, yang ada gue ngomong gitu ke elo " Tangannya menepis tangan Minhyung
Lagipula mau mereka bicara baik-baik pun Haechan pasti akan menangis ketakutan
Setelah melakukan aksi melotot satu sama lain untuk saling mengingatkan, Akhirnya Minhyung melangkah terlebih dahulu di ekori Mark di belakangnya
Mereka berjalan perlahan, dari sela-sela celah buku terlihat Haechan yang sibuk memandang kaca besar di belakang punggungnya
Sial, mereka tidak bisa di suguhi pemandangan cantik begini. Lihat saja wajah kesayangan kecil mereka, terlihat bersinar terkena cahaya matahari, bibir mungil yang pink menggoda dan jangan lupakan wajah menggemaskan nya menahan bosan
" Brengsek " Desis Mark, dia mengepalkan tangannya kuat
Minhyung hanya melirik saja, dia pun merasakan hal sama, tapi dia tidak seliar Mark
Haechan yang mendengar suara orang berjalan tersenyum, dia berdiri dari duduknya karena ia pikir Renjun lah yang datang. Tapi setelah itu matanya melotot kaget. Sekujur tubuhnya bergetar, rasa takut dan panik tiba-tiba melanda Haechan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love Triangle
FanfictionHaechan hanya seorang pemuda biasa. Si polos yang Renjun bilang menjurus ke bodoh. Tidak terlalu introvert tapi dia lebih senang menghabiskan waktunya di dalam kamar di banding mengenal dunia luar Tidak pernah mengenal cinta atau bahkan menyukai ses...