Suasana mobil begitu menegangkan. Ilusi kabut hitam memenuhi seisi mobil. Minhyung yang mengemudi mengeratkan pegangannya pada stir kemudi. Matanya menatap tajam jalanan dengan ekspresi dingin
Mark pun tidak ada bedanya, tapi ekspresi wajahnya sedikit di tekuk. Mood mereka langsung turun drastis saat ayah Haechan menelepon ketika mereka akan melanjutkan ke sesi inti
Haechan langsung berjingkrak senang saat ayahnya bilang kalau kakaknya Hendery membelikan banyak hadiah, Haechan tidak tau kalau kakaknya pergi keluar kota. Sekarang dia sedang berceloteh riang di pangkuan Mark. Mengabaikan, sebenarnya bukan mengabaikan tapi memang Haechan tidak peka. Dia tidak peka dengan perubahan suasana hati kedua senior kembar itu.
Haechan hanya terfokus pada pikirannya yang sekarang di penuhi dengan makanan. Hendery pasti membawakan banyak sekali makanan manis kesukaannya dan juga boneka. Di umur yang sekarang Haechan sudah mengoleksi puluhan boneka. Itu karena kakaknya atau ayahnya dulu sering sekali membelikan berbagai jenis boneka. Dan kamarnya sekarang menjadi ruangan tempat koleksi berbagai macam boneka. Haechan sudah tidak sabar. Matanya berbinar dan bibirnya tak berhenti untuk tersenyum senang.
Bayangan ia akan menonton film dengan banyaknya makanan mulai merambati pikirannya. Sekali lagi ia melonjak senang sampai Mark meringis ngilu.
"Besok aku bawakan juga buat kak Mark dan kak Minhyung. Ugh, pokoknya nanti pasti banyak makanan. Oh iya, bonekanya nanti aku poto juga ke kakak." Tangan kecilnya itu bertepuk tangan senang.
Mark hanya berdehem sebagai jawaban dan Minhyung hanya berdiam diri saja.
"Nana pasti seneng kalo Echan bawain banyak makanan. Dia biasanya gak bisa berhenti ngunyah kalo udah di sodorin makanan. Apalagi Renjun, biasanya mereka berdua sering berebut." Sambung Haechan lagi dengan tawa kecil.
"Oh aku juga mau kasihin ke kak Jeno juga deh sam kak Guanlin, mereka kan temen-temen kakak." Haechan menoleh menatap Mark dan Minhyung bergantian, yang di tatap melirik sebentar sebelum mengangguk kompak.
Kembali lagi Haechan berjingkrak senang, dia bertepuk tangan beberapa kali dengan bahagia. Mark yang tidak tahan dengan ngilunya langsung memeluk Haechan.
"Diem sayang. Kamu terlalu banyak gerak." Suara berat Mark membuat Haechan mengerjap kaget. Dia tersentak kecil.
"Kakak gak suka, ya ?" Tanya Haechan, dia menatap mata Mark.
"Bukannya gak suka cantik, tapi kamu terlalu banyak gerak. Kakak ngilu." Mark menjawab dengan senyuman manis. Dia tidak mungkin juga membentak si mungil ini.
Haechan mengangguk, dia mengulum bibirnya sendiri dan menatap Minhyung.
Minhyung yang merasa langsung menoleh ketika membelokkan mobil ke arah perumahan Haechan.
"Kenapa ?" Tanya Minhyung lembut.
Haechan menggeleng, "kakak dari tadi diem aja. Kenapa ?"
"Gak kenapa-napa. Kakak kan lagi dengerin Haechan cerita."
"Terus kakak suka gak ?"
"Suka."
"Suka apa coba ?"
"Kamu."
Haechan kembali mengerjap beberapa kali sebelum menunduk dengan rona merah di pipi.
"Ishh, bukan itu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love Triangle
FanfictionHaechan hanya seorang pemuda biasa. Si polos yang Renjun bilang menjurus ke bodoh. Tidak terlalu introvert tapi dia lebih senang menghabiskan waktunya di dalam kamar di banding mengenal dunia luar Tidak pernah mengenal cinta atau bahkan menyukai ses...