Nineteen

3.1K 296 3
                                    

Jaemin bersidekap dada, menunggu penjelasan dari Haechan yang malah menunduk dalam.

Renjun dan Chenle tidak ada bedanya. Mereka menatap dengan aura intimidasi sehingga Haechan ketakutan.

"Jelasin."

Haechan tersentak kaget, dia menahan tangisnya kala ketiga temannya terlalu menyeramkan. Dia langsung dibawa ketaman fakultas hukum setelah pipinya di cubit oleh sikembar. Dan tentu yang menariknya adalah Jaemin.

Sekarang yang paling menyeramkan dengan ilusi kabut hitam itu Jaemin. Temannya yang satu ini sepertinya sudah mau mengamuk.

"Haechan, jelasin atau aku bakalan ngembek sebulan penuh." Ancam Jaemin.

Haechan langsung menggeleng, air matanya langsung turun ketakutan.

"J-jangan Nana, maafin Echan. Udah... jangan marah terus Nana nya." Katanya sambil memelas sedih.

Renjun dan Chenle masih belum bergeming sedikitpun. Mereka pun sama marahnya dengan Jaemin. Sudah capek-capek kabur-kaburan dari si kembar itu, nyembunyiin Haechan kalo si kembar ada, atau selalu adu bacot sama pengikutnya tau-tau si Haechan malah pacaran sama sikembar psiko itu. Ya, gimana gak bakal marah coba.

"Makanya jelasin." Ucap Jaemin masih dengan nada tegas.

Sambil terisak Haechan menjawab, "hikss, kak Mark sama kak Minhyung bilang kalo Echan itu keren, hikss hikss. Makanya mereka ngajakin pacaran."

"Terus kamu mau gitu aja?"

Haechan ngangguk, "Echan kan keren, Na, hikss, terus kata kak Minhyung, kita bertiga pacaran romantis."

Jaemin mengusak keras rambutnya, dia berdecak sebal lalu menatap Renjun dan Chenle, mengkode biar mereka saja yang bertanya.

"Tapi emang Haechan punya perasaan sama mereka?"

Haechan menengadah, "perasaan apa?"

Chenle menggigit bibirnya keras, mencoba tahan untuk tidak mencubit pipi gembul itu. Ekspresi Haechan imut banget!!!

"Perasaan suka, perasaan cinta. Kamu punya?" Tanya Renjun.

Haechan berkerut sambil masih terisak, dia menggeleng pelan. "Echan gak ngerti."

Renjun menghela napas, dia berjongkok didepan Haechan yang lagi duduk dan meraih tangan kanan Haechan. "Injun mau tanya, sebelumnya kamu tau pacaran enggak?" Tanyanya lembut.

Haechan mengangguk tapi sedetik kemudian menggeleng pelan.

"Echan gak ngerti,, tapi kata kak Minhyung kalo pacaran itu gak boleh selingkuh, gak boleh mesra-mesraan sama yang lain dibelakang mereka, terus katanya Echan harus kasih mereka kabar setiap hari."

Renjun menghela napas, "Injun mau tanya lagi, kenapa Haechan mau pacaran sama mereka? Alasan selain keren apalagi?"

Haechan terisak kecil sambil berpikir, keningnya berkerut dalam mengingat-ngingat sesuatu. Tapi akhirnya menggeleng pelan sambil tertunduk.

"Echan gak tau.. kak Mark sama kak Minhyung baik orangnya. Mereka gak mau makan pipi Echan kok.." Haechan mendongak menatap Jaemin, "..katanya mereka gak mungkin makan pipi Echan karena mereka bukan kanibal."

"Haechan percaya?"

"Iya.." katanya pelan, lalu nunduk lagi.

Chenle menghela napas keras, dia berdecak. "Udah lah, ini mah pasti mereka ngarucunin otaknya si Echan." Katanya sebal.

Jaemin ikutan berdecak, sebalnya bukan kepalang. "Kamu gak percaya sama aku? Sahabat kamu sendiri, gitu?"

Haechan menggeleng keras, tangisannya lagi-lagi terdengar. "Engggak,, hikkss, Nana gak boleh ngomong gitu.."

Sweet Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang