Twenty one

3.2K 305 4
                                    

Haechan memeluk Minhyung erat. Dia tidak mau merubah posisinya walau Mark merengek ingin memangku.

"Kok, manja banget. Kenapa?" Tanya Minhyung. Dekapan Haechan terasa menyesakkan lehernya.

"Gak apa.. Echan cuma mau sama kak Minhyung aja." Jawab Haechan pelan. Dia nunduk dibahunya Minhyung.

Mark merengut sebal, dari tadi sewaktu jemput Haechan dari rumah sampai di apart gini Haechan selalu menghindarinya. Dia bahkan gak mau dipangku malah duduk dibelakang. Terus sekarang manja sekali pada Minhyung.

Dia kan iri..

"Sayang, baby bear.. kamu marah ya sama kakak?" Tanya Mark lembut, tapi Haechan menggeleng.

"Terus kenapa? Kok dari tadi kamu gak mau ngeliat kakak?" Tanya Mark dengan nada sedih.

"Lo jelek, makanya pacar gue gak mau."

Mark mendelik sinis, "lo pikir Echan bukan pacar gue? Sialan, dan siapa yang bilang gue jelek hah?"

Minhyung tidak membalas, dia memilih mengusap punggung Haechan. Tidak apa walau engap, yang penting Haechan mendusal manja terus padanya.

Minhyung terkekeh menang, dia mengejek Mark lewat tatapannya.

"Sayaang.. liat kak Minhyung ngejekin kakak. Ayo sini gantian, kakak juga mau mangku kamu.." Mark memegang pinggang Haechan lalu digoyangkan pelan.

"Echan gak mau sama kak Mark. Echan maunya sama kak Minhyung." Jawab Haechan, dia makin mendusal di perpotongan leher Minhyung.

"Sayaaanngg jangan gitu doong. Kamu gak kasian apa?"

Haechan mencebikkan bibirnya, soal kemarin sore masih terngiang dikepalanya. Haechan tidak tau kenapa yang pasti ketika melihat Mark ada rasa sebal dan marah. Jadi sekarang dia sama sekali tidak mau menatap lelaki berambut merah itu.

"Kak Minhyuung, anterin Echan ke kampuus.." Haechan mendongak seraya merengek.

Minhyung mengangguk, "emang ada jadwal siang?"

"Ada, pulangnya jam 4 sore."

Minhyung mengecek jam tangan. Ini baru jam 10, tadi Haechan dijemput oleh mereka jam 8 pagi.

"Ya udah, kakak anterin sekalian kakak tungguin."

"Emang kakak gak ada jadwal?"

"Ada sayang, tapi udah di cancel, dosennya tiba-tiba gak bisa ngajar."

Haechan mengangguk dan berdiri, dia langsung merangkul lengan Minhyung dengan menunduk enggan menatap Mark yang sudah memasang wajah datar sambil melipat tangan.

Minhyung tersenyum mengejek, dia menuntun Haechan untuk segera keluar dari apartemen.

Mark yang ditinggalkan langsung mengusak rambutnya kasar, dia mendesis sebal.

"Sialan, kenapa sih, gue salah apaan emang." Lalu umpatan mengudara kala kesalnya kembali menghampiri.

***

3 hari, Mark sudah uring-uringan 3 hari setelah di cuekin Haechan. Serius, pudu manis kesukaannya itu berani sekali mendiaminya begini.

Sudah berbagai cara ia lakukan untuk meminta penjelasan, atau hanya sekedar membuat Haechan mengobrol dengannya. Tapi jangankan mengobrol, menatapnya saja enggan.

Kala ia menunggu Haechan dengan melewati jadwalnya begitu saja, Haechan langsung menangis keras. Enggan ia sentuh atau menatapnya. Yang membuat panik teman-temannya yang satu jurusan dengan Haechan malah meledeknya sambil tertawa, saat itu di serasa pedofil yang sedang mengincar mangsa.

Sweet Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang