Mark dan Minhyung lari seperti di kejar penagih hutang. Mereka berlari tanpa peduli menabrak siapapun yang menghalangi jalan.
"Salah belok anjing." Mark menggeret kerah belakang kakaknya yang malah berbelok ke arah kiri. Harusnya lurus dulu baru belok kanan.
Minhyung mengatur napasnya, dia menumpukan tangan di atas lutut. Mark menarik kerahnya seperti mau mencekik mati dirinya. Mark yang di sebelahnya pun sama saja. Mereka berdua sudah lama tidak berlari kesetanan seperti tadi.
Terdengar musik yang samar-samar terdengar di depan ruangan dance. Dirasa napasnya sudah stabil, si kembar kompak mengangguk dan masuk ke dalam.
Mereka di sambut suara musik yang keras dan orang-orang menari termasuk Haechan mereka. Yang duduk menonton menoleh pada si kembar tapi fokus lagi melihat tarian.
Hyunjin tertawa tanpa suara melihat Mark yang menghampirinya. Si kembar duduk berendengan dengan Hyunjin.
"Gila gercep banget, belum ada setengah jam udah di mari aja lu." Ucap Hyunjin.
Mark mendengus, "Makasih, gara-gara lo gue dapet liat manis gue lagi nari." Jawab Mark.
Hyunjin cekikikan, matanya melirik Minhyung yang sudah fokus melihat Haechan menari. Tarian yang sangat lincah dan energik. Haechan begitu bersinar di matanya, juga terlihat sangat keren.
"Haechan kalo nari gantengnya nambah, ya." Celetuk Hyunjin. Mark mengangguk membenarkan.
"Tapi kalo diem manisnya malah kebangetan." Sambung Hyunjin lagi, Mark kembali akan mengangguk tapi mendelik tajam mendengar kata-kata Hyunjin.
"Elah, kenyataan. Gak bakal gue rebut." Hyunjin berdecak.
Mark tak menjawab dan menatap Haechan yang menari begitu lincah. Gerakan anak itu tertata dengan rapih dan sedap di pandang. Rasanya ingin ikut menari saking bagusnya. Mark terus menerus memuji bagaimana Haechan terlihat begitu keren dimatanya. Lalu selintas pikiran gilanya membuat Mark tersenyum aneh, Mark malah membayangkan Haechan menari tarian seksi di hadapannya.
Mohon maaf, otaknya terkadang merespon lebih cepat.
2 jam berlalu setelah itu. Haechan masih semangat menari sedangkan para senior yang tadinya berlatih sudah bubar satu persatu. Hyunjin dan anak kelas tari lain pun sudah tidak kelihatan batang hidungnya.
Hanya tersisa Mark dan Minhyung yang masih fokus dengan tarian si manis. Keringat bercucuran, dahi, poni yang lepek, leher yang mengkilat serta baju hitam yang basah bahkan sampai menempel pada badan. Si kembar bilang itu seksi. Serius, mereka bahkan tak pernah sefokus ini pada sesuatu.
Haechan sedari tadi tidak berhenti sama sekali, entah untuk minum atau hanya sekedar istirahat. Staminanya sedang membara, dan Haechan tidak akan melewatkan kesempatan ini. Kalau ketiga temannya tau yang ada Haechan tak dapat fokus karena salah satu dari mereka akan merengek ingin segera pulang atau ingin cepat-cepat makan. Kadang menyebalkan kalau sudah di ganggu saat sedang asik menari.
Tapi begitu ingat ketiga temannya, Haechan langsung berhenti menari. Dia langsung berbalik ke arah tas nya berada, hanya saja kakinya tidak bergerak karena dia kaget adanya si kembar yang duduk sambil menyender memperhatikan dirinya.
"Loh, kak Minhyung sama kak Mark sejak kapan disini ?" Tanya Haechan. Dia segera mematikan musik.
"Belum lama." Jawab Minhyung, Mark agak mendelik tapi akhirnya mengangguk juga.
"Ooh," Haechan tersenyum, dia menghampiri kedua dan duduk di depan mereka.
Mark langsung sigap memberikan satu botol minuman isotonik yang sudah tidak dingin lagi. Haechan mengambilnya dengan ucapan terima kasih.
Mata mereka tak pernah lepas dari berbagai gerakan yang Haechan lakukan. Bau keringat yang bercampur dengan parfum membuat mereka berpikiran lain.
"Udah selesai narinya ?" Tanya Mark. Dia mengusap dahi Haechan yang sangat basah.
Haechan hanya mengangguk. Dia tersenyum. "Udah ah, cape." Haechan hampir menghabiskan minumannya.
"Kamu gak ada kelas ?"
Haechan menggeleng, "enggak ada. Echan kelasnya satu doang tadi pagi tapi malah bubar soalnya dosennya langsung bubarin gitu aja."
Mareka mengangguk paham. Haechan segera merogoh ponselnya yang berada di tas. Pesan masuk langsung terpampang di grup chat dengan ketiga temannya. Rata-rata bertanya ia dimana. Haechan membalasnya langsung kalau ia baru selesai menari dan masih duduk di ruang tari. Kembali Haechan menscroll pesan dari ketiganya, mereka bilang kalau akan pulang sore karena jadwal mereka hari ini lumayan padat. Haechan mengangguk kecil, tak apa dia akan naik taksi saja kalau pulang.
"Makan siang mau ?" Tanya Minhyung.
Haechan langsung mendongak, "mau kak !" Serunya.
"Di apart kakak mau gak ? Nanti kakak yang masak. Sekalian kamu bisa mandi di sana." Tawar Minhyung.
Haechan mengangguk tanpa pikir panjang. Perutnya sudah lapar dan lumayan kalau Minhyung ingin memasak untuk dirinya. Dia tersenyum lebar lalu berdiri dengan cepat.
"Ya udah, yuk. Aku mau mandi, gerah hehe."
Minhyung lalu di susul Mark berdiri. Mereka mengangguk kompak, membuat si manis kesenangan dan berlari keluar sambil bersenandung riang. Si kembar saling lirik dan tersenyum miring. Lalu mereka mengikuti dari belakang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love Triangle
FanfictionHaechan hanya seorang pemuda biasa. Si polos yang Renjun bilang menjurus ke bodoh. Tidak terlalu introvert tapi dia lebih senang menghabiskan waktunya di dalam kamar di banding mengenal dunia luar Tidak pernah mengenal cinta atau bahkan menyukai ses...