Saat mamasuki area mansion keluarga Vio, Lea dibuat kagum dengan interior mansio Aldebaran.
Lea menggandeng tangan Vio mengekori Yuna dan Edgar yang memimpin didepan.
Lea digiring ke ruang keluarga dan didudukkan disalah satu sofa.
"Lea duduk disini dulu ya, mamah sama papah mau ganti baju"ucap Yuna dengan mengelus pucuk kepala Lea.
"Iya mah pah"jawab Lea, Yuna dan Edgar segera pergi kekamar mereka.
kini tersisa Lea dan Vio yang duduk disofa yang bersebelahan,"Vio rumah kamu bagus banget,besar lagi yang bangun rumah Vio berapa orang ya?"
"Ya mana gua tau, gua dateng kesini udah jadi aja"jawab Vio.
"Ihh Vio jahat ngga bantu-bantu, kan lumayan Vio dapet uang"ucap Lea dengan polosnya.
"Ngga gitu juga Lea"gemas Vio dengan kepolosan Lea.
"Terus? jelasin ke Lea dong Vio"
"Mau sampe upin ipin lulus tk pun lo ngga akan ngerti Lea"jawab Vio datar.
"Wahh Vio suka Upin Ipin? Lea juga suka tapi Lea ngga suka ama Fizi julid soalnya teruskan Lea sukanya ama boboiboy ehh bukan ama Gopal aja dehh gemoy soalnya hehe"ucap Lea diakhiri dengan cengirannya.
Vio sendiri hanya menatap Lea datar,"Salah server anda"
"Hem? gimana?"
Vio semakin mendatarkan wajahnya,"Ga, lupain"
"Oke"
Yuna dan Edgar kembali keruang keluarga bergabung dengan Vio dan Lea dengan Vio yang masih menatap datar Lea sedangkan Lea hanya menatap polos Vio.
"Kamu kenapa Vio?"tanya Edgar.
"Lea pah nyebelin"adu Vio membuat Lea mendelik kearah Vio.
"Apa Lea diem aja dari tadi"
"Eleh terus tadi yang ejek Fizi julid siapa?"
"Ohh Vio marah karena Lea bilang fizi julid? kan emang bener"
"Ga bukan karena itu"
"Lah terus kenapa?"
"Gapapa"
"Dihh Vio kek cewe, ditanya jawabnya gapapa"
"Laa gua emang cewe"
Lea dan Vio terus berdebat membuat Yuna dan Edgar menghela nafas jengah tapi mereka juga senang karena sejak ada Lea Vio lebih banyak berbicara.
Sebelumnya Vio memang jarang berbicara, bicara pun hanya seperlunya persis seperti Edgar, namun setelah ada Lea Vio terlihat lebih ceria dan tidak sesuram biasanya dan itu adalah perubahan yang bagus.
"Kalian mau sampai kapan debatnya?"jengah Yuna namun tidak didengar oleh Lea dan Vio yang terus berdebat.
"Vio ! Lea !"tegur Edgar membuat Lea san Vio langsung duduk tegak ditempatnya.
"Anjayy"ucap Lea dan Vio berbarengan membuat keduanya tertawa.
Yuna dan Edgar tersenyum tipis melihat keakraban keduanya, mungkin jika Vio memiliki adik seperti ini gambarannya.
"Udah udahh karena masih ada waktu sebelum makan malam gimana kalo kita masak bareng-bareng?"usul Yuna.
"Gass mahhh"ucap Vio dan Lea berbarengan lagi.
"Vio dari tadi ikutin omongan Lea terus"kesal Lea dengan menatap sengit Vio.
Vio menatap tak kalah saing Lea,"Dih lo yang ikutin gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Leanna Carroline[END]
Teen Fiction[terbit dalam bentuk e-book] Tentang Leanna Carroline sigadis yang hidup sebatangkara yang mandiri dengan segala sifat polosnya. Membuat Lea dikelilingi oleh orang-orang yang possesif dengannya. Bagaimana jika sebuah keluarga tiba-tiba mengangkatny...