28

21.5K 1.7K 44
                                    

Arka bersama dengan Lea dimobil miliknya.

Arka merasa aneh dengan Lea sejak ia kembali dari kamar mandi tadi. Lea langsung mengajakanya kembali kerumah sakit dengan alasan takut membuat Mommy dan Daddy khawatir.

Namun bukan itu saja keanehan dari Lea salah satunya yaitu Lea menjadi pendiam biasanya Lea akan banyak bicara namun sekarang Lea lebih banyak diam dengan menatap keluar jendela.

"Baby kamu marah sama abang?"tanya Arka mengawali pembicaraan.

Arka benar-benar tak tahan melihat keterdiaman Lea.

"Engga kok, kenapa Lea marah ama abang?"

"Mana tau kan Baby marah gara-gara abang kelamaan di kamar mandi tadi."

"Lea ngga marah abang."

Mobil kembali dilanda keheningan dengan Lea menatap keluar sedangkan Arka menyetir dengan sesekali melirik Lea.

"Abang.."

"Ya? kenapa Baby?"jawab Arka cepat.

"Kalo Lea pergi gimana abang?"tanya Lea pelan.

Sontak Arka menghentikan mobilnya.

"Apa maksudmu Baby?!"tanya Arka tajam.

"Kamu berniat meninggalkan kami semua?"

Lea menggelengkan kepalanya."Bukan itu maksud Lea abang."

"Baby tidak akan pergi kemana-mana. Kamu sekarang adalah bagian dari keluarga Alexander jadi jangan harap bisa pergi dari kami."

"Tapi Lea.."Lea menggigit bibir bawahnya, gugup.

"Tapi apa Baby?"

"Tapi Lea..bukan anak kandung dari Mommy sama Daddy."Cicit Lea dengan kepala menunduk.

Arka tertawa hambar dan menatap Lea dingin."Siapa peduli tentang kamu anak kandung Mommy atau tidak!? Yang perlu kamu tau sekarang adalah, kamu bagian dari keluarga Alexander dan selamanya akan begitu."

Lea menundukkan kepalanya dan menganggukkan kepalanya pelan.

Arka tancap gas kembali dengan mencengkram stir mobilnya untuk melampiaskan amarahnya. Arka tanpa sadar mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi membuat Lea yang ada disebelahnya menutup matanya lantaran takut.

"Abang hati-hati..Lea takut.."cicit Lea namun tak digubris oleh Arka.

Lea menyenderkan kepalanya dan mencengkram sabuk pengamannya dengan mata terpejam.

"Lea takut.."

Setelah setengah jam akhirnya keduanya sampai dirumah sakit, Arka memarkirkan mobil dan melihat Lea yang tertidur disebelahnya.

Arka keluar dan memutari mobilnya untuk melihat Lea.

Dapat Arka lihat Lea tertidur dengan keringat yang mengucur didahinya. Arka merasa bersalah sekarang.

"Huft..Seharusnya abang bisa nahan amarah abang."Arka menyeka keringat yang ada didahi Lea.

Arka menggendong Lea ala koala. Lea yang digendong pun mulai terusik dan membuka matanya.

"Abang"bisik Lea.

"Hm?"

Lea mengeratkan pelukannya pada leher Arka.
"Jangan marah."

Arka menghela nafas berat dan mengelus punggung Lea.
"Iya abang ngga marah. Tapi Baby jangan pernah bicara seperti tadi lagi. Abang ngga suka."

Lea menganggukkan kepalanya.
"Iya abang Lea ngga akan ulangin lagi."

Leanna Carroline[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang