21

26.6K 1.9K 47
                                    

"Mommy Lea bosen, Laper juga soalnya tadi cuma dikasih nasi yang udah dikunyah ama abang"rengek Lea yang kini tengah merebahkan kepalanya dipaha sang Mommy.

Keduanya saat ini ada di ruang keluarga, setelah menyuruh Lea mengganti pakaiannya, keduanya langsung menuju ruang keluarga.

"Bosan ya? Kalau kita makan siang dengan Daddy, Baby mau?"

"Daddy lagi kerja Mommy."

"Nanti Baby sama Mommy ke kantor Daddy dong. Lagipula saat ini udah masuk jam makan siang, Daddy pasti sudah kelaparan."

"Kasian Daddy, ayo Mommy kita makan siang ama Daddy."

"Mommy masak sebentar, Baby tunggu di meja makan ya. Makan buah sebagai cemilan dulu."

Lea menggelengkan kepalanya."Lea mau bantuin Mommy masak, Lea udah lama ngga masak hehe." Dulu saat Lea tinggal sendiri ia terbiasa memasak sendiri walau hanya bisa memasak masakan sederhana,contohnya mie.

"Yaudah Baby boleh bantuin Mommy masak, tapi jangan sampai terluka okey?"

Lea memperagakan seperti hormat saat upacara."Aciapp Mommy"ucap Lea lucu yang dibalas kekehan oleh sang Mommy.

Keduanya akhirnya memasuki area dapur, sepertinya Lea kali ini melupakan larangan keluarganya tentang ia yang tidak diijinkan untuk memasuki area dapur sebenarnya Lisa mengetahuinya namun melihat tatapan berharap Lea membuatnya luluh.

"Baby tolong cucikan beberapa sayur dan buah itu, lalu sayurnya biar Mommy yang potong, kamu kupas buahnya dan masukkan kedalam bekal yang berukuran sedang itu ya"intruksi Lisa panjang lebar.

"One more, hati-hati dengan pisaunya, jangan sampai melukai tanganmu, faham Baby?

Lea menganggukkan kepalanya."Lea paham Mommy."

Lea segera mencuci beberapa sayuran dan buah hingga bersih, setelah selesai Lea menyerahkan sayurannya kepada Lisa sedangkan buahnya Lea bawa sedikit berjauhan dengan Lisa agar tidak terlalu mengganggu acara memasak Lisa.

Lea fokus mengupas buah apel dengan pisau, Lea sudah terbiasa dengan alat-alat dapur karena sejak kecil Lea suka membantu bunda panti memasak didapur, dan diajari cara memasak dan diberi tau beberapa resep masakan oleh bunda panti.

Mengingat bunda panti membuat Lea teringat kenangan-kenangan dirinya bersama bunda panti dulu, huhh...Lea merindukan bundanya.

Karena melamun fokus Lea buyar seketika.

Sret

"Awss.."

Lea meringis sakit saat benda tajam itu melukai jarinya, Lisa yang melihatnya segera mematikan kompor dan menghampiri Lea.

"Astaga Baby Mommy sudah bilang bukan?, hati-hati!"ucap Lisa agak meninggikan suaranya karena  melihat darah yang keluar cukup banyak dari jari Lea.

Lea hanya bisa menundukkan kepalanya, Lisa segera menarik Lea ke westafel dan membersihkan darah yang keluar dari jari Lea.

Setelah selesai Lisa menuntun Lea untuk dudul disalah satu kursi ruang makan. Lisa memasangkan plester bergambar dino.

Lea masih saja menundukkan kepalanya, Lisa mengangkat dagu Lea agar menatapnya."Kenapa menunduk hm? Mommy didepan Baby lohh"ucap Lisa lembut dengan tangan yang mengelus lembut pipi berisi Lea.

"Mommy bentak Lea tadi"cicit Lea pelan namun masih bisa didengar oleh Lisa, perlu diingat bahwa Lea paling tidak suka dibentak.

"Maafin Mommy sayang, Mommy tadi hanya terlalu khawatir dengan kamu, jadinya Mommy sedikit meninggikan suara Mommy."Lisa menjadi merasa bersalah dengan Lea.

Leanna Carroline[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang