"M-mommy?"ucap Arga dan Rey terbata.
Arga beranjak dari ranjang dan berdiri disamping Rey. Lisa melemparkan tasnya dan berjalan tergesa kearah Lea yang masih sesegukan.
Lisa mendekap Lea erat, Lea membalasnya tak kalah erat hingga kakinya sedikit bergerak membuat rantai yang melilit dikakinya berbunyi.
"Buka rantainya!"bentak Lisa kepada Arga dan Rey. Lea mengeratkan pelukannya mendengar bentakan Lisa.
Rey segera membuka rantai yang melilit kaki Lea, Lisa segera menggendong Lea yang sekarang mulai pucat.
Lisa menatap kecewa kearah Rey dan Arga.
"Mommy..sangat kecewa dengan kalian berdua."Sorot kecewa terpancar sangat jelas dari mata berair Lisa.
Bak disambar petir kedua pemuda itu menegang mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Lisa.
"M-mommy maafin Rey dan Arga..K-kami tadi-"
Ucapan Rey terhenti sebab Lisa yang segera keluar dari ruangan laknat itu dengan Lea digendongannya. Arga dan Rey hanya bisa menatap kosong punggung sang Mommy yang semakin tak terlihat.
"M-mommy kaki Lea..sakit"lirih Lea yang sudah lemas karena terlalu banyak mengeluarkan darah.
Lisa kembali mengeluarkan air matanya mendengar rintihan Lea.
"Baby tahan sebentar okey? Kita kerumah sakit..Baby harus kuat."
"M-mom A-abang Billy..juga dihukum..Abang Billy didalam sana Mommy."
"Mommy akan mengurusnya, Baby tenang okey?"
Lea menganggukkan kepalanya pelan dan mengeratkan pelukannya dileher Lisa.
"Momm Apa yang terjadi dengan Baby?!"Arka terkejut melihat keadaan Lea yang sudah pucat digendongan Lisa.
"Kamu tanya pada kembaranmu di ruang bawah tanah sana. Mommy harus membawa Baby kerumah sakit sekarang!!"
Arka menganggukkan kepalanya.
Lisa sedikit berlari untuk keluar hingga didepan Lisa berpapasan dengan Darel dan Alex. Darel menghadang Lisa.
"Honey.."
"Pergi..anda menghalangi jalan saya!!"ucap Lisa dengan bahasa formalnya.
Darel menggelengkan kepalanya."Honey pleasee jangan seperti ini"
"Kita selesaikan nantii!! Apa kau tidak lihat keadaan Baby sekarang hahhh?!"bentak Lisa. Darel segera mengangkat Lea kegendongannya, sedangkan Alex masuk kedalam tongkrongan.
"Ayo Honey."
Lisa masuk terlebih dahulu kedalam mobil lebih tepatnya dikursi penumpang lalu Darel memasukkan Lea agar bisa tiduran berbantalan paha Lisa.
Darel segera masuk kekursi kemudi dan tancap gas menuju rumah sakit
"Cepatlahh!"ucap Lisa ngegas.
"Iya honey ini sudah cepat"
Setelah sampai dirumah sakit Darel kembali menggendong Lea dan membawanya keruang pemeriksaan.
Lisa duduk lemas dikursi tunggu dengan baju yang terdapat noda darah milik Lea. Darel ikut duduk disebelah Lisa dan memeluk Lisa yang menatap kosong kedepan.
"D-darah ini m-milik Baby"
"Berapa lama Baby kesakitan disana?"
"A-aku gagal menjadi seorang ibu yang baik untuk Baby.."
"Apa yang harus aku katakan jika Arumi mengetahui ini? apa yang harus aku katakan hikss..?"
Lisa terus meracau dipelukan Darel dengan air mata yang terus keluar dari mata yang biasanya menatap lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leanna Carroline[END]
Teen Fiction[terbit dalam bentuk e-book] Tentang Leanna Carroline sigadis yang hidup sebatangkara yang mandiri dengan segala sifat polosnya. Membuat Lea dikelilingi oleh orang-orang yang possesif dengannya. Bagaimana jika sebuah keluarga tiba-tiba mengangkatny...