"Kami pulang!"
Seru dua orang pemuda kembar yang memasuki mansion Alexander.
Saat melewati dapur mereka mencium aroma masakan yang sangat harum dan disana keduanya melihat sang mommy yang tengah berkutat dengan alat dapur bersama beberapa maid.
"Heemm wanginya..."
"Lohh kalian sudah pulang?"heran Lisa melihat kedua putranya berada di mansion.
"Hm..Mommy terlalu sibuk dengan alat-alat masak itu sampai tidak menyadari kami sudah pulang"cemberut salah satu pemuda itu sedangkan yang satu hanya menunjukkan ekspresi datarnya.
"Maafkan mommy sayang"sesal Lisa membuat pemuda didepannya gelagapan.
"It's okey mom, aku tau mommy lagi sibuk"
"Ada acara apa?"tanya pemuda satunya angkat bicara dengan nada dinginnya.
"Nanti kalian akan tau, mommy ada kejutan untuk kalian"ucap Lisa membuat kedua putranya penasaran.
"Kejutan apa?"tanyanya lagi.
Lisa tersenyum dan mengelus pucuk kepala kedua pemuda tadi bergantian.
"Sesuatu yang kalian inginkan dari dulu, udah kalo mommy kasih tau bukan kejutan dong namanya"
"Ihhh mommy apa sihh, ayolah kasih tau"rengeknya membuat sang kembaran menampakkan ekspresi jijiknya.
Lisa terkekeh melihatnya."Akan mommy kasih tau nanti. Sekarang kalian berdua bersih-bersih dan mandi mommy akan panggil nanti saat makan malam"
Kedua pemuda tadi menganggukkan kepalanya.Sebelum pergi keduanya menyempatkan mencium sekilas kening Lisa membuat Lisa tersenyum tipis.
Lisa kadang heran bagaimana bisa putra kembarnya memiliki sifat yang sangat bertolak belakang yang satu kalem lebih kedingin sih sedangkan yang satunya lagi pecicilan.
Lisa menggelengkan kepalanya dan kembali berkutat dengan alatdapur.
Sedangkan disisi lain seorang gadis masih dengan seragam sekolahnya tengah duduk dipangkuan Darel, ya itu adalah Lea.
Awalnya Lea kaget saat bangun dari tidurnya ia berada ditempat yang asing namun saat melihat Lisa dan Darel disampingnya membuat Lea menyimpulkan bahwa ia berada dimansion Alexander.
Hingga sorenya Lea dibawa Darel ke ruang kerjanya, menemani Darel yang fokus dengan komputer dan kertas-kertas yang tidak Lea mengerti.
Sampai tanpa terasa hampir malam dan Lea masih belum berani mengucapkan sepatah katapun.
"Emm Daddy"panggil Lea pelan.
"Hm?"dehem Darel
"Daddy ini udah mau malem. Lea harus pulang. Lea juga belum mandi Daddy. Lea bau. Lea mau pulang, boleh?"ucap Lea dengan mendongakkan kepalanya untuk menatap Darel.
Darel mengeratkan pegangannya pada kertas mendengar Lea yang ingin pulang.Darel sangat membenci kata itu.
"Baby"desis Darel membuat Lea sedikit takut dengan Darel.
"D-daddy kenapa?"
"Yaampun Baby mommy cariin kemana-mana ternyata kamu disini hm"ujar Lisa yang baru saja memasuki ruang kerja Darel dan melihat Lea yang berada dipangkuan Darel.
"Yuk sama mommy. Baby belum mandi kan?"ucap Lisa dan diangguki oleh Lea.
Sebenarnya sebelum masuk kedalam Lisa mendengar apa percakapan keduanya. Lisa tau Darel pasti marah mendengar permintaan Lea oleh karena itu, Lisa segera memasuki ruang kerja Darel sebelum kemarahan Darel meluap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leanna Carroline[END]
Teen Fiction[terbit dalam bentuk e-book] Tentang Leanna Carroline sigadis yang hidup sebatangkara yang mandiri dengan segala sifat polosnya. Membuat Lea dikelilingi oleh orang-orang yang possesif dengannya. Bagaimana jika sebuah keluarga tiba-tiba mengangkatny...