3

729 62 29
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'...

.

~ISWY~

*Skip...

Rasya sudah kembali di gedung SMA-nya. Ia pun langsung berjalan menuju kantin untuk menemui sahabat-sahabatnya.

Sembari berjalan, Rasya tersenyum karena orangtuanya sangat peduli padanya dan juga adik-adiknya. Ia sangat mengetahui bahwa orangtuanya sangat sibuk, terutama Papanya. Namun mereka tetap datang untuk membela anak-anaknya.

Sesampainya di kantin, Rasya langsung mendekati meja kantin yang biasa ia tempati bersama sahabat-sahabatnya.

Disana, bukan hanya ada Naufal dan Annchi, namun juga ada 2 pria yaitu Hisyam dan Izaz(teman satu tim Naufal dalam e-sport). Dan seorang wanita, yaitu Tata.

"Hai kalian.." Sapa Rasya sembari duduk dikursi kosong disamping Annchi.

"Hai~.. Bagaimana Aisyah tadi?" Tanya Annchi sembari memberikan makanan untuk Rasya.

"Aman.. Papaku yang mengurusnya.." jawab Rasya sembari tersenyum dan menerima makanan itu.

"Baguslah.. kudengar kepala sekolah baru di pendidikan SD sangat menyebalkan" ucap Hisyam.

"Benar. Aku sampai heran kenapa pria tua itu bisa menjadi kepala sekolah" ucap Naufal.

Rasya mengangguk sembari mulai memakan makan siangnya.

"Aku merasakannya sendiri tadi. Bahkan kepala sekolah itu tidak menghubungi orangtuaku. Hanya aku yang dipanggil. Ya untungnya, aku ada inisiatif menelpon orangtuaku dulu tadi" ucap Rasya.

"Aneh sekali. Biasanya kalau murid mendapat masalah disekolah, kepala sekolah pasti langsung menghubungi orangtuanya" ucap Izaz.

"Itulah, dari awal aku sudah curiga. Tapi yasudahlah, Papaku pasti bisa menyelesaikannya" ucap Rasya.

"Benar. Papamu kan hebat. Dan menurun pada dirimu" ucap Tata tiba-tiba sembari duduk disamping Rasya dan menggenggam lengan Rasya yang tertutup seragam.

'Plak!'

"Berhentilah cari perhatian! Rasya hanya untuk Kak Fendya!" Kesal Annchi.

Tata memanyunkan bibirnya sembari mengusap tangannya yang baru saja ditepis Annchi.

"Hmh.. Lalu kau? Kenapa selalu membiarkan jika Rasya atau Naufal duduk didekatmu, atau menyentuh tanganmu?" Balas Tata.

"Karena aku, Rasya, dan Naufal bukan hanya sekedar sahabat. Tapi kami juga memiliki ikatan darah. Yaitu saudara persusuan" ucap Annchi.

"Jawabannya selalu saja begitu" kesal Tata.

"Sudah sudah.. Kapan kalian bisa akur, hm? Sejak SD sampai SMA masih saja berdebat seperti ini" ucap Rasya.

"Salahkan dia yang selalu cari perhatian dengan semua pria. Dasar f*kgirl kerdus!" kesal Annchi.

Mendengar itu, Rasya tersenyum sinis dan mengeluarkan buku catatan sembari memutarkan pulpen hitam di tangan kanannya.

I Still Want You.. {R💜F}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang