Jangan lupa tekan '🌟'
.
~ISWY~
*Skip, Malam Hari...🌙
Pukul 8 Malam, Papa Boy, Mama Yaya, dan Yahsya baru saja sampai di rumah Ayah Fendy.
Ya, mereka akan mengurus masalah kerjasama perusahaan.
Rasya dan Aisyah tidak ikut serta karena Rasya harus menjaga Aisyah yang kakinya tiba-tiba sakit karena kram.
Mereka bertiga langsung berjalan menuju pintu utama. Dan Papa Boy pun menekan bel rumah.
'Ting Nong....'
Tak lama kemudian, pintu pun terbuka. Dan terlihat seorang pelayan disana.
"Selamat siang, Tuan.. Nyonya.., Ada yang bisa saya bantu?" Tanya sang Pelayan.
"Siang. Kami ada perlu dengan Tuan Fendy dan Nyonya Cloudya" ucap Papa Boy.
"Baik, Tuan. Akan saya panggilkan beliau. Mohon tunggu" ucap Pelayan sembari menunduk sopan, dan segera memasuki rumah.
Yahsya mengernyitkan dahinya bingung.
"Hmm... Biasanya kita langsung dipersilahkan masuk" ucap Yahsya.
"Wajar saja, Sayang. Pelayan yang membukakan. Dia pasti tidak berani mempersilahkan orang lain masuk tanpa seizin pemilik rumah" jelas Mama Yaya.
"Ohh.. ternyata wajar. Iya juga, biasanya Aunty Cloudya yang membukakan pintu" ucap Yahsya sembari mengangguk paham.
Beberapa saat kemudian, Ayah Fendy dan Bunda Cloudya pun datang.
"Assalammu'alaikum.." ucap Papa Boy sembari tersenyum pada mereka.
"Wa'alaikumsalam... Oh, ternyata kalian. Boboiboy.. Yaya.. Yahsya, silahkan masuk" ucap Bunda Cloudya.
Papa Boy, Mama Yaya, dan Yahsya mengangguk, dan memasuki ruang tamu.
Ayah Fendy dan Bunda Cloudya pun langsung mempersilahkan mereka untuk duduk.
"Maaf datang secara tiba-tiba. Tapi ada hal penting yang harus kita bicarakan secara baik-baik" ucap Papa Boy sembari tersenyum.
"Tidak masalah. Kami paham. Apa ini tentang... Rasya dan Fendya?" Tanya Ayah Fendy.
"Hm.. ya itu termasuk. Tapi, disini kami lebih memfokuskan pada kerjasama perusahaan kita yang di hentikan secara sepihak" jelas Papa Boy.
"Untuk itu.. maaf. Tapi, ini mungkin saatnya perusahaanku untuk berdiri sendiri. Seperti dulu" ucap Ayah Fendy.
"Benar, dengan berdiri sendiri.. perusahaan kami bisa belajar dari kekurangan sumber daya yang dimiliki" tambah Bunda Cloudya.
"Tapi, Aunty... Uncle... maaf. Jika kalian tetap pada keputusan kalian, Perusahaan kalian akan mengalami penurunan drastis. Apalagi, pemutusan kerja sama ini secara tiba-tiba" ucap Yahsya.
"Yahsya benar, walau tidak akan berpengaruh pada perusahaanku... Tapi, perusahaanmu yang memiliki resiko itu. Kami disini bukan karena belas kasihan, perusahaanmu sudah membantu banyak saat perusahaan kami hampir jatuh. Jadi, hanya ini lah yang bisa kami lakukan untuk perusahaanmu. Menjalin kerjasama" jelas Papa Boy.
"Kami sudah mengetahui hal itu kok. Dan ya itu resikonya. Lagipula, ini juga berkaitan dengan Rasya dan Fendya. Sebenarnya kami sangat bersalah dengan apa yang Fendya lakukan pada Rasya. Jadi, keputusan ini... akan membersihkan nama baik kalian juga" ucap Ayah Fendy sembari tersenyum.
Mama Yaya mengernyitkan dahinya.
"Masalah perusahaan tidak bisa dikaitkan dengan masalah pribadi. Kerjasama ini untuk menjunjung profesionalitas perusahaan. Lagipula, perusahaan kita sudah bekerjasama jauh sebelum Rasya lahir. Jadi tidak bisa dikaitkan dengan Rasya dan Fendya. Untuk masalah Rasya dan Fendya, suamiku bisa memberantas berita ataupun sejenisnya tentang keburukan keluarga. Jika pilihan kalian seperti ini, itu sama saja perusahaanmu yang tidak profesional" ucap Mama Yaya dengan sedikit emosional.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Want You.. {R💜F}
De TodoBUKAN TRIQUEL, tapi ada baiknya baca buku sebelumnya terlebih dahulu..👇 - Book 1 : "Best Friend, Love, and Family Secret" - Book 2 : "Please, Still be Mine~" . Kisah Rasya, anak sulung dari pasangan suami istri Boboiboy dan Yaya. . Cinta.., Sangat...